#Part 66

971 74 1
                                    

Lisa Pov

Jet sampai di bandara Gimpo dengan baik sekarang pukul 6 pagi waktu Korea cuaca dingin yang masih terasa kini berhasil menusuk hangatnya pertahanan kulitku.

untung saja para pengawal menyiapkan jaket hangat saat kami tiba dibandara dan mobil disiapkan cukup besar dan segera menetralkan suhu tubuh kami.

Sangat pagi tidak terlalu banyak orang sehingga kami meninggalkan bandara dengan cepat menuju L&M Regency, berada di blog yang berbeda dengan markas besar Blackfire namun wilayah ini sudah aman dari apapun, mengenai kejadian sebelumnya ini sudah dinetralisir kembali.

Jennie berada disampingku dia terlihat seperti beruang kecil yang butuh kehangatan, pipinya yang mengembang sangat cantik, ingin sekali aku mengigitnya karena terlalu gemas, dia seperti bayi.

"hun sudah sampai".

aku menepuk pipinya dengan pelan dan berhasil menyadarkannya, "ingin ku gendong ?" aku menawarkannya sekarang, dia melihatku seolah belum sadarkan diri.

aku menuntunnya untuk bangun dan pengawal membuka pintu mobil kami.

"Presdir semuanya sudah disiapkan sesuai dengan apa yang anda minta, saya pamit kembali" kata pengawal itu lalu membungkuk.

Aku mengangguk dan segera menuntun Jennie masuk kedalam rumah yang seperti Vila ini, aku akan bersiap, acaranya akan dimulai Jam 8 pagi ini.

"kau akan ikut denganku ?" aku bertanya setelah kami berada diruang tamu.

"hun, aku ingin bertemu Irene dan Chaeng" katanya dan aku melihat wajahnya, "uhm baiklah kau bisa istirahat disini, jangan melakukan apapun, beri tahu pengawal jika kau menginginkan sesuatu arra?" aku memberitahunya untuk tidak menyiksa dirinya dengan memasak atau membersihkan rumah atau keluar sendirian, itu terlalu bahaya baginya.

Meski Seoul adalah tempat kami dibesarkan tapi tetap saja aku khawatir jika dia pergi tanpa aku bersamanya.

Kami berdua masuk kedalam kamar yang cukup besar, kami belum menikah tapi segala kebutuhan sudah kupersiapkan semuanya tidak bisa dipungkiri Jennie adalah gadis yang selalu merawat dirinya dengan baik jadi aku menyiapkannya semuanya untuknya.

Aku tidak khawatir jika sebagian hartaku digunakan untuk perawatan kecantikkannya aku tidak akan perhitungan dengan itu karena dia layak mendapatkannya.

Aku mengambil ciuman singkat dibibirnya sebelum ke kamar mandi, "istirahatlah ini masih terlalu pagi" kataku dan berlalu meninggalkannya disana sendirian.

aku masuk ke kamar mandi dan melihat wajahku diwastafel, meneliti setiap sisinya, aku membuang nafasku berat.

"aku pasti bisa melakukannya, ini adalah awal yang baik" kataku pada diriku sendiri.

sebenarnya bukan karena apa, aku hanya gugup nantinya dan keraguanku meninggalkan Jennie sendirian, tidak tahu mengapa tapi rasa khawatirku lebih besar kepadanya, aku hanya tidak ingin dia berada sendirian dan berpikir terlalu jauh tentangku ataupun tentang apapun itu.

Aku meninggalkan wastafel menuju kamar mandi, menyalakan sower dan mulai menyirami bagian tubuhku, airnya terasa hangat pori-poriku terbuka dan berembun.

Aku tidak perlu berlama-lama disini karena harus briefing tentang apa yang ingin aku sampaikan di pidatoku nantinya, itu tidak terlalu sulit hanya aku harus mendapatkan kepercayaan diriku terlebih dahulu.

Aku keluar dari kamar mandi dan mendapati Jennie yang berada didepan kasur kami dengan beberapa pakaian disana.

"hun apa yang kau lakukan ?" aku bertanya dan berjalan menuju arahnya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang