#Part 82

617 51 0
                                    

Author Pov

Tidak ada yang menyadari waktu karena mereka benar-benar mabuk, yah Lisa sudah tersandar di kursi sofa itu sementara Seulgi sudah terbaring di lantai kedua pria berada di sisi tempat duduk lain dan Wendy tentu saja dia tidur dengan botol yang sudah kosong ditangannya kakinya berada diatas perut Seulgi.

itulah pose mereka ketika sudah mabuk, RM sendiri sudah meninggalkan tempat mereka ketika percakapan mulai terasa mengambang karena mereka sudah mabuk. Jisoo tentu saja menjadi satu-satunya manusia yang akan sadar dalam kondisi ini.

dia berada dikamar mandi berusaha mengusap wajahnya agar dia terlihat biasa saja dan tidak seperti orang mabuk.

ponselnya berdering sudah pukul dua lewat 15 menit begitu yang tertera di layar handphonenya sebelum nama seseorang disana memanggilnya.

Love itulah nama kontak kesayangan Jisoo kepada Chaeng, yaps! Jisoo bukanlah sosok yang mudah terlihat romantis Chaenglah yang mengubah nama itu ketika usia kandungannya 2 bulan.

"apakah kau bekerja begitu keras? kenapa sudah larut belum pulang?" ucap Chaeng dengan suara sendunya disana.

"uhm yah sayang maafkan aku ne! aku sepertinya tidak bisa pulang malam ini" Jisoo berbicara sambil melihat wajahnya dipantulan cermin mencoba memperbaiki kesadarannya.

"apakah meetingnya sampai pukul 3 pagi? kau tidak merindukan anakmu? kau tahu aku tidak bisa tidur karena janin ini terus bergerak" Chaeng mulai mengeluh.

"sayang, ini benar-benar harus diselesaikan karena besok proposalnya harus disetujui jadi aku akan menginap di apartemen" dia berbohong.

"kau benar-benar melupakan aku dan buah hati kita?" Chaeng menandainya.

"bukan seperti itu, ahh aku akan pulang jika ini sudah selesai" dia tidak tahu harus berbicara apa lagi.

Chaeng tidak menanggapinya dia menutup panggilan itu, Jisoo melihat ponselnya tentu saja dia merasa bersalah.

tapi dia tidak mungkin pulang dalam keadaan seperti ini bau alkohol mahal itu sangat menyengat dan istrinya sangat rentan dengan bau alkohol, sial dia benar-benar bingung.

dia berjalan meninggalkan ruangan kamar mandi menuju ruangan VIP mereka, Lisa yang mulai tidur dengan tengkurap itu tidak merasakan jika ponselnya bergetar sejak tadi, Jisoo sudah menduga jika Jennie benar-benar mencarinya.

dia membiarkan itu, dan segera membopong tubuh Lisa untuk mencari kamar tentu saja bar VIP itu selalu menyediakan kamar untuk tamu mereka, dia bersusah payah membawa Seulgi, Wendy dan Lisa satu persatu sementara Vheir dan Austin dibiarkannya disana.

bukan karena apa, seukuran Jisoo jika membopong kedua pria itu dia tidak akan sanggup, oh tentu saja.

Pukul 07:00 pagi

ponsel Seulgi bergetar kencang sekarang, tidak ada yang bergerak bahkan sang pemilik ponsel itupun tidak membuka matanya sama sekali. Lisa yang menggerakkan tangannya itu langsung tersadar jika ada benda berdering di balik punggungnya.

yah sudah bisa ditebak, Jisoo menumpuk mereka bertiga di kasur besar sementara dia tidur di kursi sofa berukuran besar dengan selimut dan terlihat nyaman disana.

Posisi Lisa berada ditengah Wendy dan Seulgi, sementara Seulgi memeluk Lisa, dan Wendy berbalik badan, Lisa berusaha mengangkat tangan Seulgi dan mengambil ponsel yang bergetar itu.

"yabboseo!" dia menjawabnya sambil menutup mata.

"yak! apa, apaan kau? kenapa baru mengangkat panggilanku? siapa jalang yang sudah kau tiduri hah!" suara Irene menggema diponsel itu tentu saja Lisa langsung membesarkan matanya dan menjauhkan ponsel itu dari telinganya.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang