Saat ini sudah pukul 20:00 waktu setempat, sudah tidak ada aktivitas apapun dirumah megah milik Jenlisa karena Liam sudah tidur di box bayinya.
jujur saja Lisa tidak tega dengan Jennie yang mengetahui fakta bahwa dia di culik apalagi itu adalah kelompok Deb.
orang yang selama ini mereka wanti dan benci kini kembali berulah, namun semuanya sudah selesai sebelumnya Lisa sempat meluangkan waktu untuk membawa jasad Kai dan kedua temannya untuk di kremasi.
Walaupun pria itu pernah melakukan kejahatan terhadapnya, bagi Lisa sebenarnya Kai masih tergolong pria yang baik meski sering menjadi rival mereka saat berbuat kenakalan tapi mereka tidak tega hingga menghabisi nyawa mereka dengan tragis.
tapi Deb melakukannya dan kini dia tidak sama menyedihkan, sesungguhnya tidak ada yang abadi dan kejahatan akan kalah dengan kebaikan itu sendiri.
angin malam yang menerpa wajah Jennie itu cukup menyejukkannya mereka sedang duduk di roftop kamar mereka, disini lebih menjadi tempat bersantai ketika mereka ingin waktu berdua.
tidak ada percakapan hingga tiba-tiba Jennie memberikan cubitan hangat dilengan Lisa dan mengigitnya kemudian membuat gadis berponi itu mendelik karena kesakitan.
"yak honey apa yang-!".
dia tidak selesai dengan ucapannya karena Jennie segera menepuk lengannya lagi dan mulai akan menggigit tangannya.
"yakk honeyy hahahaha.." Lisa merasa gemas sekarang.
"kenapa kau tidak memberi tahuku terlebih dahulu atas apa yang terjadi ? kenapa aku harus mengetahuinya dari Mommy?".
Jennie bertanya penuh penekanan pada dirinya, meski dengan wajah kesal tapi tetap saja Lisa melihatnya dengan bahagia dia tidak akan sanggup marah dan bahkan bercerita serius dengan wajah munggil didepannya ini.
"jawab aku, jangan hanya tersenyum seperti orang bodoh"
"iyah aku bodoh, dan akan selalu akan menjadi orang bodoh ketika berada didekatmu hun".
Lisa menaruh tangannya untuk menopang kepalanya melihat kearah Jennie dengan senyuman manisnya.
"haiissh..."
"kau ingin cerita yang sebenarnya ?"
Jennie melihat kearah Lisa kemudian, dengan wajah kesal bercampur penasaran itu membuat Lisa semakin gemas ingin menelan kekasih sahnya ini.
"kau membuang waktuku"
"hahahaha honey, kau tahu kenapa malam ini begitu gelap ?"
"karena apa ? memang malam gelap Lalisa tidak ada malam yang terang kecuali kau berada didalam rumah dan menyalakan lampu"
Jennie mengangkat alisnya dan mulai dengan wajah kesalnya ini kepada Lisa yang terus memutar-mutar pertanyaan tanpa harus menjawab apa inti pertanyaannya tadi.
"karena semua cahaya berada diwajahmu, kau terlihat sempurna malam ini sehingga luar sana gelap" Lisa tersenyum bahagai setelah mengatakan itu.
"sangat gombal"
Lisa tertawa kemudian dia mengambil wajah Jennie agar lebih dekat dengan wajahnnya sial ini benar-benar tidak akan serius.
"Lisa berhenti dengan kekonyolan ini, aku sedang tidak bercanda dan ini bukan candaaan apakah kau benar-benar menganggapku sebagai istrimu ? rasanya kau menyembunyikan apapun dariku".
kesal Jennie dan sekarang dia melepas tangan Lisa dari dagunya.
tanpa menunggu aba-aba lagi Lisa segeraa menyosor dan mulai melumat bibir tipis milik Jennie dengan penuh tekanan, hingga mereka melepaskannya dan saling terengah satu sama lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...