Lisa Pov
Aku membuka mataku pandanganku sedikit buram tanganku terasa berat, sesuatu menindihnya membuatku mati rasa aku melihatnya oh benar saja seseorang menidurinya pinggang Seulgi berada diatas tanganku sekarang.
"yakkkkk"
aku berteriak menghiraukan siapapun berada disini, aku segera menarik tanganku.
"awww bodoh, kau akan mematahkan tanganku" desisku kemudian bangun sambil memegang pergelanganku sial ini sudah sore, aku melihat jam di ponselku aku memandangi kedua makhluk yang tidur meringkuk saling berpelukan.
Seulgi dan Wendy bagai pasangan yang baru bertemu keduanya sangat romantis, aku segera membuka kamera ponselku dan memotretnya.
Kami berada di kamar Jisoo unnie, tapi dimana manusia random itu apa dia sudah pergi bekerja tapi kenapa tidak membangun kami.
Oh sial, aku menyalakan internet ponselku yang kumatikan semenjak menginjakkan kaki di Bar tadi malam, seketika ponselku bergetar beruntun.
Chaeng mengirimiku pesan, dia bahkan menelfonku beberapa kali, "Lalisa apa kau tidak akan masuk lagi hari ini?"tulisnya disana, aku hanya mengernyitkan alisku, "aku akan berhenti saja kuliah itu membosankan" desisku pelan, aku hanya membacanya dan tak membalas pesan apapun.
Aku turun dari tempat tidur pergi kekamar mandi aku hanya menggunakan baju oversize lengan pendekku setelah keluar dari kamar mandi menuju pantry aku kaget karena menemukan Chaeng disana bersama Jisoo unnie,
"sial.."
desisku, Chaeng menatap kearahku dengan matanya yang melototiku, Jisoo unnie berbalik ke arahku, "sudah bangun rupanya" katanya sambil terkekeh.
sial ia begitu santai, "sejak kapan kau-"aku tak selesai dengan ucapanku, "sejak Jichu memberitahu jika kau berada disini" katanya dengan nada datarnya, sial apakah ia marah.
"kau akan meninggalkan mata kuliahmu?, dan menjadi berandal seperti ini?" katanya karena melihatku yang berantakan. Apa yang ia katakan.
"Chaeng-ah—"lagi lagi aku tidak selesai dengan ucapanku, "apakah kau putus dengan sunbae?"tanyanya yang membuatku mengerutkan kening, jujur saja aku ingin melupakannya sejenak tapi lihat aku memimpikannya dan Chaeng ia bahkan menanyakan itu.
"apa yang kau katakan" ucapku dan kini berlalu menuju pantry, "Lisa-yah berhentilah menyembunyikan segalanya kepadaku, kau terlalu banyak membohongiku" katanya dengan nada rendahnya sekarang.
sial aku hanya tidak tega melihat orang terdekatku menjadi seperti ini. Mereka begitu peduli bisa merasakan apa yang aku alami. Aku menuangkan segelas air putih ketenggorokanku, lalu menyimpan gelasnya dimeja.
"aku tidak apa-apa, tidak ada yang terjadi diantara kami" ucapku pelan, "berhentilah berbohong Petra, kau sangat loyal dalam hal apapun sangat tidak etis rasanya jika harus membohongi rekanmu sendiri" kata Jisoo unnie.
rohku hampir saja meninggalkan tubuhku karena ucapannya, kenapa ia memanggilku dengan itu sekarang.
"yakkk Jisoo-yah" aku berteriak sekarang, mereka berdua melihatku, "aku tidak akan menjadi mata-mata ataupun akan membenci kalian, Lisa aku tidak mengerti bagaimana bisa aku sangat percaya denganmu 2 tahun ini tapi bahkan kau hidup dengan kebohongan" kata Chaeng yang membuatku akan tersulut, apa yang ia katakan mengapa seakan ia tahu semuanya.
Seseorang dengan wajah tak sadarkan diri berdiri dipintu kamar Jisoo unni, kami bertiga serentak melihat kearahnya. "apakah ada polisi disini?, kenapa begitu berisik?" ucapnya dengan suara bangun tidurnya.
"Wendy"
Jisoo unnie berbicara, dan wajah Chaeng terlihat bingung sekarang, Wendy berjalan menuju arah Jisoo unnie ia duduk disampingnya tak sadar jika ada Chaeng disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fanfiction"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...