#Part 42

1.5K 121 2
                                    

Saat ini Seulgi dan Jisoo berada dimarkas Cosa Nostra Italia, hampir lima bulan bersama Cosa Nostra sepertinya master mempercayai mereka sehingga penyadap yang berada diruangan sudah tidak diletakkan disana, dan cctv ruangan juga dilepas.

Hal ini memang atas perintah Jisoo ketika dia pergi melakukan negosiasi bersama Matthew kepada  para patner Cosa Nostra, Jisoo berhasil mempermudah urusan mereka dan berkatnya juga Cosa Nostra bisa memperluas jaringan mereka ke Inggris dan negara bagian Amerika Lainnya.

namun mafia tetaplah mafia segala bentuk perjanjian yang dibuat hanyalah sekedar formalitas, semuanya akan dilanggar karena tidak ada kebenaran mutlak yang ada hanyalah keuntungan mutlak dan peperangan akan menghiasi semuanya.

"sudah matang, ini tidak begitu sulit".

Jisoo berbicara sambil mengambil gelas kopi dari bar dapur mereka, "kau pikir ini tidak sulit! Yah nyawaku hampir melayang karena pengawalan sialan itu".

Seulgi mendengus kesal, karena mengingat pekerjaannya yang mengawal klien mereka hampir membuatnya mati, dan Jisoo dengan enaknya berkata tidak begitu sulit.

Dia hanya disangga kekehan oleh Jisoo, "lalu apa rencanamu?" Seulgi berbicara lagi.

"kita hanya menunggu keduanya, setelah itu kita benar-benar akan kembali seperti semula" katanya lalu menyesap kopi itu.

seringai wajahnya seolah menggambarkan jika pembalasan yang akan mereka beri benar-benar akan lebih memuaskan mereka nanti.

"kartu sudah ada ditangan kita, hanya pion yang akan segera kita jalankan sedikit demi sedikit".

dia berbicara lagi, "pion yang mana kau maksud?, yah anak buah kita berada dibawah kendali mereka".

Seulgi masih berpikir, "apa kau pikir agen kita benar-benar dibawa kendali mereka?" Jisoo berbalik menatap tepat dimatanya.

dia melihat penuh tanya, "kode-kode yang kita terima selama ini sangat banyak dan aku mengetahui semuanya, Mino bermain dibelakang kita" Jisoo menjelaskan.

"aku tahu, hanya saja bagaimana cara kita pergi nanti dan mendapati semuanya?, eksistensi Cosa Nostra benar-benar seperti api neraka, dan Blackfire tidak ada apa-apanya" dia berbicara seperti putus asa.

"darimana kau mendapatkan kelemahan itu?, apa kau pikir anak buah kita sebodoh itu? Hei cerminan diri kita sangat elit, walau nama kita sudah hancur berantakan di wilayah kita sendiri itu bukanlah menjadi penanda bahwa mereka lebih kuat".

Jisoo duduk tak melepas pandangannya dari Seulgi yang terlihat seperti berpikir keras.

"apa maksudmu, seperti ini? Apa kau mengetahui sesuatu?" dia bertanya sekarang.

"kau tahu menjadi bawahan dan tangan kanan tidaklah mudah, master Babin benar-benar cerdas menempatkan kita dan membuat skenario ini, sayangnya dia tidak sadar jika kita adalah Blackfire".

Jisoo berbicara penuh penekanan, benar saja karena seperti apa yang mereka tetapkan sebelumnya tidak seperti apa yang terjadi dan mereka berempat menjalankannya tanpa basa-basi penuh penuntutan.

Sebelumnya Cosa Nostra mengatakan jika mereka akan ditempatkan dalam misi yang sama tidak akan dipisahkan namun tidak seperti itu, dan sepertinya Cosa Nostra sendiri tidak tahu jika skema yang mereka buat sendiri tidak berpengaruh dan tentu saja ini adalah kondisi yang menarik bagi Jisoo dan ketiganya.

karena dengan menyebarnya mereka, luar dan dalam Cosa Nostra akan mereka ketahui dengan jelas, apalagi posisi Jisoo yang menjandi asisten Matthew yang merupakan tangan kanan Babin, kini percaya dengannya.

Banyak rahasia Cosa Nostra yang sudah diketahui oleh Jisoo, Matthew sendiri bercerita dan menunjukkan trik dan bukti nyata bagaimana menjadi seorang mafia yang baik dan kejam secara bersamaan, tentu saja dengan kecerdasannya dia akan paham.

Its You [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang