Jisoo Pov
Saat ini kami sudah berada dalam jet pribadi milik Cosa Nostra tadi malam kami sudah berbicara dengan pria yang bernama Mino itu walau sebenarnya aku masih ragu dengan keputusan bergabung ini, namun ketiganya setuju dan percaya dengan ini semua sehingga aku berani dan bahkan berapi sekarang.
masalah baru datang sebelumnya karena Chaeng dan Irene sungguh sangat diluar dugaan, Mark dan Kai benar-benar harus dimusnahkan mereka memperumit segalanya, kami tidak bisa mengendalikan mereka, tapi bukan menjadi masalah sebenarnya karena bukankah kita harus jujur kepada pasangan kita?, itu adalah kunci kebahagiaan sesungguhnya.
syukurlah Chaeng tidak terlalu benyak bertanya setelah dia mengetahui beberapa fakta hanya saja kami tidak akan membocorkan jika kami harus bergabung dengan Cosa Nostra itu akan sangat berbahaya.
Chaeng dan Irene juga sudah tahu posisi mereka jadi tidak terlalu mengekang kami dalam misi ini, akan bahaya jika sindikat itu mengetahui identitas mereka. Latar belakang keluarga kami juga masih belum diketahui oleh siapapun bahkan agen kami sendiri masih belum tahu dengan ini hanya beberapa orang saja diantara mereka, bukan menjadi masalah karena dunia gelap seperti ini adalah tempat untuk bersenang-senang bagi mereka.
Lisa masih belum banyak bicara setelah kemarin malam, aku tahu apa yang sedang dia rasakan tentu saja kami bertiga hanya bertugas untuk menghiburnya saat ini, Hayeon juga sudah mengatakan jika mereka akan berada di LA selama 10 hari yang artinya Lisa bisa kesana untuk bertemu dengannya jika dia ingin.
setengah jam lagi jet ini akan mendarat langsung di halaman megah milik petinggi Cosa Nostra, Mino tidak ikut bersama kami, dia hanya penyambung ketika kami masuk kedalam jet ini di korea pagi tadi.
Jet sudah mendarat sempurna, kami sudah dituntun oleh pria bertubuh tinggi dengan pakaian formal layaknya pengawal presiden, tidak bukankah mafia akan serapih ini setidaknya begitulah keadaannya ketika di film-film action.
kami sudah bersiap dan turun dari sana, terlihat beberapa mobil hitam sudah berada didepan Jet, serius ini begitu dekat kenapa harus menggunakan mobil kurasa dengan berjalan kaki kami akan sampai didalam gedung itu.
tanpa menunggu aba-aba Seulgi masuk terlebih dahulu, kami tidak dipisahkan aku duduk bersama Lisa yang berada disamping kiriku, wajahnya menjadi tegang, apakah dia takut atau apa?, jujur saja ini pertama kali kami pergi keluar negeri untuk mencari kejahatan sial permainan mafia ketika kami masih kecil dulu kini menjadi kenyataan sekarang, aku hanya tertawa dalam hati kami benar-benar menjadi penjahat sekarang.
Aku salah karena gedung atau rumah ini ternyata luas butuh waktu sepuluh menit masuk kedalam sana, sial apakah ini istana penjahat mafia benar-benar tidak main-main dengan kekayaan mereka.
Kami sudah sampai dan sekarang berada tepat di depan gedung khas Eropa bernuansa kuno, "silahkan masuk Mss" penjaga itu mempersilahkan kami, wajah ketiganya sangat serius, jika ini di Korea aku akan mengajak mereka bercanda tapi kupikir ini bukan waktu yang tepat karena kami benar-benar berada di tempat penjahat.
"Welcome Blackfire" sambut pria bertubuh tinggi dengan kacamata hitam bertengker dihidungnya, dia menggunakan topi ala-ala chaplin, sial kumisnya bahkan mirip.
apakah dia Master yang dikatakan Mino, jika benar maka pria ini tidak ada tampang-tampang mafianya sama sekali.
"apakah perjalanan kalian nyaman?"dia berkata, "ah tidak buruk" aku bersuara karena ketiganya tidak akan mengeluarkan suara jadi aku yang akan mengambil kendali atas ini.
"aku akan mengantar kalian ke ruangan master" dia berbicara dan aku mengangguk, sial kupikir dia adalah masternya, kami menyusuri lorong itu.
karpet merah bak ruang istana inggris ini benar-benar tempat penjahat elit yang pernah kuliat sebelumnya, beberapa pria dengan kabel telegram ditelinganya dan senjata F5 lengkap ditangan mereka, sial ini keren aku benar-benar merasa masuk kedalam dunia kejahatan yang sesungguhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Its You [JENLISA]
Fiksi Penggemar"selain janji yang mudah diingkari, tanpa disadari kepercayaan juga adalah hal yang mudah untuk dilupakan. Ini bukan tentang siapa yang lebih banyak berjuang tetapi siapa yang bisa mengalahkan ego dan gengsi demi mencapai tujuan suatu hubungan. R...