65. Jalan Bersama Raja

4.5K 525 40
                                    

Halo, Gaes. Kemarin nggak ada yang nyari kan? Wkwk. Sori, ya. Per hari kemarin aku memutuskan ikut lomba di KBM, jadi up di sini mungkin cukup 2 hari sekali, Gaes. Biar aku nggak bingung.

Sudah bab 65 di sini, udah banyak ya ternyata 😆 Yuk ah, yang belum meramaikan, ayo muncul. Dan, yang belum follow authornya, ayo follow.

Tulis kesan dan pesan kalian setelah menemukan cerita ini, ya. 😉

Happy reading, Gaes.

🔥🔥🔥

-


-


-


Raja masih tidak menyangka bisa bertemu Kirana di tempat  yang terbilang kumuh ini. Hampir saja dia habis dihajar massa kalau wanita itu tidak segera datang menolong. Dia benar-benar merasa takjub dengan wanita itu.

"Kayaknya aku harus balik dulu, deh, Yu. Nggak apa-apa, kan? Aku takut yang tadi keulang lagi," ujar Kirana pamit kepada temannya.

Meski kecewa karena cuma sebentar, Ayu mencoba paham. "Ya udah nggak apa-apa, tapi nanti kita ketemu lagi, ya."

"Iya, gampang. Tinggal WA aja. Nanti tentukan harinya."

Kirana masih ingin banyak mengobrol dengan Ayu, tapi kehadiran Raja yang tiba-tiba dan bikin gaduh membuatnya terpaksa harus menyingkir dulu dari kampung ini. Ayu mengantar mereka hingga ujung gang, lokasi masuk perkampungan di belakang ruko.

"Pokoknya kamu tenang aja soal penggusuran itu," ucap Kirana sebelum menjauh dan melambaikan tangannya.

"Terima kasih, sekali lagi, Kirana," ucap Raja begitu mereka sampai di depan ruko.

Kirana menghela napas dan menatap pria itu. "Sebenarnya apa yang Pak Raja lakukan di sana?" tanya Kirana heran.

Raja tersenyum seraya menggaruk  kepalanya yang tak gatal. "Tadi itu saya iseng survei ke sana. Ingin tahu saja keadaan di sana."

"Pak Raja bener-bener mencari mati."

Lelaki tampan di depan Kirana meringis, dan mengusap belakang kepalanya. "Kamu mau pulang?" tanya dia mengalihkan topik. Bukan mengalihkan hanya saja Raja ingin membahasnya agak jauh dari lokasi kampung.

Bibir Kirana berkerut saat melihat jam tangannya. Masih ada waktu dua jam lagi, sayang sekali jika tidak dia manfaatkan.

"Saya mau jalan-jalan dulu sebentar."

"Ke mana? Saya bisa antar kamu. Entah ini kebetulan atau apa, tapi saya senang bisa bertemu kamu di sini, tanpa ada Gama." Lelaki itu tersenyum sangat manis. Dan, Kirana rasa itu adalah senyum termanis yang pernah dia lihat.

Masih ada sisa waktu dua jam, tidak ada salahnya menggunakan waktu ini untuk sedikit berbicara dengan Raja. Mungkin saja ada hal yang bisa Kirana urai dari perseteruan antara Raja dan Gama, yang sepertinya belum usai.

"Kita mau jalan-jalan ke mana, ya?" tanya Raja, ketika mereka sudah ada di dalam mobil. "Ada tempat yang ingin kamu tuju, Kirana?"

Kirana mengangkat bahu. "Sebenarnya saya ingin menghabiskan waktu di kampung tadi. Tapi karena tiba-tiba Anda muncul lalu bikin keributan, terpaksa saya harus pamitan."

"Saya minta maaf," ucap Raja sedikit menyesal. "Saya tidak tahu reaksi warga langsung seberang itu, padahal tadi saya cuma nanya tempat tinggal ketua RW di sana, tapi mereka langsung menuduh saya yang akan menggusur tempat itu," terang Raja, masih fokus pada kemudinya.

The Devil inside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang