Aku mau info, Gaes. Besok aku mau rilis cerita baru lagi. Nanti mohon mampir ke sana dan dukung, ya.
Padahal Gama dan Ribel belum tamat yak wkwk. Yah, mau gimana lagi aku maruk ikut event nubar, jadi terpaksa harus dikerjain semua 🤣
Aku spill covernya dulu aja, ya. Besok baru up!
🔥🔥🔥
Kirana tidak berani mengangkat wajah. Jarak wajahnya dengan wajah lelaki itu nyaris tak terpaut. Jika dia nekat menaikkan pandangan sudah bisa dipastikan akan terjadi hal yang tak diinginkan.
Di posisi seperti ini saja jantung Kirana seperti mau melompat dari rongganya. Kirana menyesali itu, tapi ini memang sulit dia kendalikan. Miris, di saat dadanya berdegup kencang, belum tentu juga lelaki yang mengungkungnya saat ini memiliki degup yang sama. Itu artinya hanya dia yang memiliki perasaan ini. Menyedihkan.
"Aku mau mandi, Mas."
Gama menyeringai, tangannya masih memeluk pinggang ramping Kirana. "Mandi memang kegiatan yang cocok untuk melepas rindu."
Rindu karena tidak meniduri Kirana, begitu?
"Mas, aku—" Kirana tidak lagi melanjutkan kata-katanya saat Gama menjepit dagunya hingga wajahnya terangkat.
"Kamu hutang 10 hari, Kirana. Dan kamu bisa mencicilnya dari sekarang."
Gama tidak membiarkan wanita itu protes, dia bergerak mencecah bibir Kirana yang setengah terbuka dan melumatnya begitu dalam.
Kirana nyaris kehabisan napas, tangannya menggapai apa pun untuk menghentikan reaksi bosnya yang sedang gila. Sebuah bantal berhasil dia gapai, lalu dengan cepat dia memukulkan bantal tersebut ke kepala Gama. Tidak sakit, tapi mampu membuat Gama melepas ciumannya.
"Kenapa kamu memukulku?!" bentak lelaki itu terlihat kesal. Momen itu digunakan Kirana untuk menyingkir dari dekapan Gama.
"Jangan bergerak, Kirana. Atau kamu akan tahu akibatnya."
Ya Tuhan, pria itu kenapa? Sikap baik yang lelaki itu tunjukkan saat Kirana terkena musibah, raib entah ke mana. Dia seperti orang kerasukan setan lagi. Kirana benar-benar bingung.
"Sebenarnya Mas kenapa?" tanya Kirana menatap ngeri lelaki di hadapannya itu.
"Kamu yang kenapa? Kamu nggak lupa kan kalau kita sekarang suami istri?"
"Aku nggak lupa." Kirana melengos. Bahkan dia sendiri yang meminta Gama menikahinya.
"Jadi, bersikaplah seperti layaknya seorang istri. Aku cuma menciummu, tapi kamu seperti nggak ikhlas dan malah memukulku." Gama mendengus sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romance"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...