Selamat Pagi! Happy weekend. Semoga kalian masih stay di sini, nunggu Kirana.
Selain update bab TDBBM, aku juga mau promosi cerita baruku yang berjudul
"TWENTY YEARS"Jangan lupa mampir ke sana dan dukungannya ya, teman-teman. Soalnya masih sepi. Hehe.
Mengantar sampai depan itu hanya wacana. Faktanya Gama bertemu dengan manajer marketing dan berakhir dalam obrolan serius. Kirana terpaksa harus izin turun lebih dulu karena tidak mau terlambat.
Saat langkah gegasnya menyusuri trotoar, suara klakson mobil terdengar begitu dekat. Kirana terpaksa minggir padahal dia sudah merasa berjalan di jalur yang benar.
Namun, ternyata mobil itu makin merapat lalu benar-benar berhenti tepat di sisi Kirana. Kaca mobil itu bergerak turun dan wajah tampan di balik kemudi terlihat.
"Pak Raja?" gumam Kirana saat melihat senyum manis pria di balik kemudi.
"Kirana, mau ke mana? Aku antar!" seru Raja dari dalam mobil.
"Nggak usah, Pak. Makasih."
"Sekalian ada hal penting yang mau aku tanyakan." Raja masih berusaha membujuk.
"Soal apa, ya, Pak?"
"Kamu masuk dulu, nggak enak sama pengendara lain di belakang."
Kirana menghela napas, dan terpaksa memenuhi permintaan Raja. Dia bergerak masuk melalui pintu mobil yang sudah Raja buka.
"Tujuan kamu ke mana?" tanya Raja ketika berhasil membawa Kirana bersamanya.
"Saya mau ke Pulomas, Pak."
Raja mengangguk lantas melajukan kendaraannya dengan pelan. Rasanya seperti baru menangkap ikan emas besar karena berhasil membawa Kirana bersama.
"Jadi, hal penting apa yang mau Pak Raja tanyakan?" tanya Kirana tanpa berbasa-basi lagi.
"Sebentar, pertama aku mau tanya kabar kamu dulu. Aku dengar ibu kamu masuk rumah sakit sehingga kamu pulang kampung."
"Benar, Pak," sahut Kirana singkat, dan karena itu juga dia sekarang berstatus istri orang.
"Gimana kabar beliau, sudah sehat?" tanya Raja lagi masih berbasa-basi.
"Sudah makin membaik, Pak."
"Syukurlah. Kamu nggak pernah membalas pesanku, nggak pernah mengangkat telepon juga. Aku jadi seperti sedang dihindari. Mau tau kabar kamu saja aku harus datang ke kantor kamu dan berhadapan dengan Gama dulu," ujar Raja panjang dan hal itu membuat Kirana merasa tak enak hati.
"Maaf, Pak."
"Kirana, kalau ada apa-apa kamu jangan sungkan menghubungi aku. Aku akan dengan senang hati membantu apa pun kesulitan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romance"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...