Makasih ya udah pada ingetin vote bab terakhir udah sampe 500 vote. Jadi, aku bisa update lagi.
Tetep ya, aku bakal up lagi kalo udah goal vote seperti biasa.
Gama dan Kirana menjadi pusat perhatian di acara ulang tahun dan pertunangan anak Beta Grup. Pasalnya setelah memisahkan diri dari Raharja Grup, karir pria itu makin melejit. Wanita yang turut mendampinginya pun ikut menjadi sorotan, di mana saat ini yang dia bawa adalah Kirana, alih-alih Silvana seperti dua tahun lalu.
Sultan dan istrinya juga turut hadir di acara tersebut. Mereka ada di sebuah meja yang juga ada Raja dan Silvana.
"Mas, ayah kamu ada di sini, apa kita nggak menyapanya?" tanya Kirana berbisik ke dekat telinga Gama.
"Nggak perlu. Anggap saja kita nggak lihat mereka," ujar Gama dengan pandangan mata tetap lurus ke depan panggung pertunjukan.
"Tapi, mereka melihat kita, Mas." Kembali Kirana bersuara, matanya diam-diam mencuri pandang ke meja Sultan. Di sana ada Raja yang terus saja memandanginya tanpa berkedip padahal di samping pria itu Silvana berdandan begitu cantik.
"Biarkan saja, Kirana. Aku lebih ingin mencongkel mata Raja karena dia terus-menerus melihat kamu. Dasar buaya."
Kirana nyengir. "Dia mungkin lihat ke arah lain. Mas yang salah lihat."
Gama berdecak, lalu tangannya menggapai gelas tangkai panjang berisi minuman berwarna yang dibawa oleh seorang waiter.
"Mau minum ini?" tanya Gama menunjukkan gelas yang barusan dia ambil.
Kirana menggeleng. "Itu alkohol?"
"Bukan, hanya softdrink biasa." Pria yang mengenakan setelan jas senada dengan gaun yang Kirana kenakan mengangsurkan gelas tersebut. "Coba saja."
Wanita bergaun silver itu menerima gelas tersebut, lalu menyesap isinya sedikit. "Ternyata benar-benar soft drink."
Kirana mengedarkan pandang ke sekeliling ruangan besar ini. Acara ini bertempat di salah satu ballroom hotel ternama di Jakarta. Mengusung konsel golden brown party, ballroom ini disulap menjadi nuansa serba emas dan cokelat. Terlihat mewah dan berkelas. Di sisi panggung pertunjukan, ada sebuah patung dua peri yang terbuat dari es batu. Lalu di sisi yang lain ada cake yang menjulang tinggi. Kirana benar-benar takjub, baru kali ini dia menghadiri acara besar seperti ini.
Semua yang hadir terasa asing. Namun, yang pasti tidak ada satu pun yang Kirana kenal kecuali Keluarga Gama.
Setelah acara inti selesai, lanjut obrolan bebas. Di sini biasanya sesama pebisnis akan membicarakan bisnis mereka satu sama lain, dan tidak jarang akan berakhir kerjasama. Ada juga yang memilih berdansa dengan pasangan mereka masing-masing.
Gama termasuk yang memilih untuk mengobrol dengan beberapa pebisnis. Di sini mental Kirana sangat diuji. Di kampung dia biasa bertemu para petani, sementara di sini dia bertemu dengan para billioner. Gugup? Jelas, beberapa kali dia mengusap keringat yang muncul dari dahinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romance"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...