Berhubung Bab 21 Under Cover masih berupa outline, jadi aku up Devil Boss dulu ya, Gaes. Yang nunggu Ribel up sabar yaw.
Jangan lupa vote sebelum lanjut baca.
"Ini rundown acara kita selama dua hari di sini, Mas."
Kirana menunjukkan daftar acara yang berhasil dia buat kepada Gama. Dengan dahi mengernyit suaminya itu mengambil dan melihat sheet yang sudah Kirana transfer ke tab.
Untuk beberapa saat Gama terdiam membaca dengan serius apa yang Kirana susun itu. Kekehan singkatnya meluncur kemudian. "Mengada-ngada. Kita nggak akan pergi ke tempat yang kamu tulis itu," ujar Gama menyimpan kembali tab itu di pangkuan Kirana.
"Kenapa?" tanya Kirana dengan raut kecewa. "Aku kan pengin liat semua itu, Mas. Mumpung kita ada di sini."
"Itu cuma tempat biasa, Kirana. Nggak ada yang istimewa. Lebih baik kita habiskan banyak waktu di hotel. Nggak akan capek."
"Mana seru kalau begitu? Percuma dong kalau kita datang jauh-jauh ke sini cuma ngerem di hotel doang. Kalau begitu mending kita balik aja ke Jakarta. Toh fasilitas di rumah nggak jauh beda dengan di hotel ini."
Lelaki bertubuh kekar di sebelahnya mengembuskan napas mendengar ocehan Kirana. "Oke. Kita akan pergi ke tempat-tempat itu. Tapi mungkin waktunya nggak bakal cukup kalau kita datangi semua tempat yang kamu tulis di sana. Kita hanya akan datang ke beberapa tempat, selebihnya gunakan waktu untuk beristirahat. Aku nggak mau kamu terlalu capek."
Gagal. Tapi setidaknya Gama menyetujui rencana Kirana. Biar kegiatan selebihnya akan wanita itu pikirkan nanti.
"Ayo, kita makan malam sekarang. Aku lapar."
"Aduh, maaf, Mas. Aku lupa belum mandi." Kirana nyengir dan segera menyimpan tab ke atas meja. "Aku mandi dulu ya, nggak lama kok." Dia lantas bergegas ngacir menuju kamar mandi.
Kirana keluar tergesa sambil memakai flat shoes yang belum sepenuhnya terpasang pada kaki. Malam ini dia hanya mengenakan gaun yang agak santai. Maxy dress hitam dengan motif abstrak di bagian roknya yang membentuk A line. Sementara bagian atas dress tersebut hitam polos yang memiliki kerah berkerut. Dia terlihat manis dengan rambut yang sengaja dibikin bergelombang.
"Aku cepet, kan?" tanya dia meringis.
Gama yang duduk di atas sofa mendesah. "Sudah lebih dari tiga puluh menit aku nunggu, Kirana," ujarnya sembari menoleh dengan tatapan bosan. Namun, tatapan itu berubah cerah ketika melihat wajah manis Kirana yang tengah tersenyum. Rasa kesalnya karena kelamaan menunggu menguap seketika. Dirinya yang saat ini mengenakan outfit semi formal itu segera bangkit berdiri. Tangannya terulur.
"Kita berangkat sekarang."
Kirana menyambut uluran tangan itu. Lalu memposisikan diri di samping Gama. Keduanya nampak serasi dibalut outfit serba hitam bercorak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romantiek"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...