Halo, aku ucapkan selamat datang bagi yang baru gabung di keluarga The Devil Boss Beside Me.
Sebelum lanjut baca ada baiknya follow authornya dulu, ya, Gaes. Tenang, nggak bayar kok.
Dan jangan lupa vote dan tinggalkan jejak fi setiap babnya. Jadi, kita lebih enjoy main halilintar bersama Gama dan Kirana. Muehehehe.
-
-
-
Bibir tipis Kirana melengkung saat melihat Nugo melambaikan tangan kepadanya. Lelaki itu setengah berlari menghampiri Kirana yang sedang berteduh di bawah pohon.
Cuaca hari ini sangat panas. Jakarta entah sedang mengalami musim apa. Sebentar panas, sebentar hujan.
Pria yang mengenakan kemeja lengan pendek bergaris itu duduk di sebelah Kirana.
"Ospek kamu lancar?" tanya Nugo sembari memangku tas ransel yang dia bawa.
"Beginilah. Aku sudah bertahan tiga hari. Sebentar lagi selesai."
Nugo tampak merogoh tasnya lalu mengeluarkan sesuatu dari sana. Satu cup minuman dingin dan satu kotak red Velvet. "Buat kamu."
Terang saja hal itu membuat mata bening Kirana berbinar. "Astaga, kamu harusnya nggak perlu repot begini, Nug."
"Ini nggak repot. Aku kebetulan ada urusan di kampus, dan ingat kalau kamu sedang ospek. Jadi, aku bawain ini buat kamu."
"Ini kelihatannya enak banget, sih. Makasih, ya," ucap Kirana tersenyum.
"Sini aku bantu buka."
Red Velvet itu tersimpan di sebuah kotak mika transparan. Cake berwarna merah itu berbentuk segitiga dengan irisan stroberi di ujung segitiganya.
"Ini sendoknya," ujar Nugo menyerahkan sendok garpu kecil.
"Terima kasih, ya, Nug."
Lembutnya kue langsung terasa di lidah, ketika Kirana memakan suapan pertama. Meski tampilannya merah merona, tapi rasanya tidak terlalu manis. Bagi Kirana ini sudah pas. Apa lagi, Nugo juga membawa satu cup lemon tea dingin. Makin nikmat saja siang ini.
"Kak Nugo!"
Nugo mendongak dan melihat gerombolan mahasiswa menyapanya. Mereka mahasiswa yang tergabung dalam panitia ospek. Nugo membalas lambaian mereka.
"Wah, ternyata senior populer juga," goda Kirana sembari terus menikmati cake-nya.
"Mereka anak fakultas ekonomi tentu saja kenal aku."
"Iya, deh. Kakak senior," sahut Kirana lalu terkikik.
"Senang banget ngeledek orang." Nugo menekan kepala Kirana dengan gemas. Lalu mereka tertawa bersama.
"Malam makrab nanti kamu ikut kan?" tanya Nugo.
Kirana diam sesaat. Weekend Gama akan pergi ke Bandung dan meminta Kirana untuk menemaninya. "Aku nggak tau, Nug. Bosku akan keluar kota dan aku diminta ikut."
"Wah, sayang sekali. Padahal aku hadir sebagai tamu undangan." Nugo mencebik kecewa.
"Wow, beneran?"
Nugo mengangguk. "Acaranya di puncak, kan? Pasti sangat menyenangkan."
"Aku ingin ikut. Tapi gimana, ya? Bos aku galak. Kalau aku nggak ikut, pasti kena omel tujuh hari tujuh malam."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romansa"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...