Halo, aku ucapkan welcome bagi yang baru bergabung. Jangan lupa follow authornya ya sebelum lanjut.
Pastikan juga vote di tiap bab, ya, Gaes. Oh ya jangan kaget sama cerita ini dan jangan pula membandingkan dengan kehidupan nyata. Karena ini real halu. Banyak yang nggak masuk akal juga. Jadi, jangan berharap lebih.
Oke, selamat membaca. Jangan lupa kunjungi juga cerita baruku TWENTY YEARS sudah ada 8 bab. Dukung ya teman-teman
Di lorong yang menghubungkan kelas reguler dan kelas ekstensi, tampak Nugo tengah berdiri bersandar di sisi dinding salah satu kelas. Lelaki itu mengangkat tangannya saat melihat Kirana berjalan dengan langkah gegas sambil menunduk, sibuk dengan ponselnya.
"Pulang bareng, ya?" ajak Nugo begitu langkah Kirana sampai di dekatnya.
Kirana yang tengah mengutak-atik ponsel menatap lelaki itu. "Kayaknya nggak bisa, Nug. Ada yang jemput."
"Oh ya? Siapa?" tanya Nugo mengernyit. Keduanya lantas berjalan keluar dari area kelas menuju lift.
"Bos aku."
"Bos kamu jemput? Dia perhatian banget sampai jemput kamu." Nugo mengikuti Kirana memasuki lift.
"Katanya dia sekalian pulang kerja." Memang kedengaran aneh seorang bos menjemput bawahannya, tapi Kirana juga tidak mungkin memberitahu alasan yang sebenarnya kepada Nugo.
Beberapa saat lalu sebelum keluar dari kelas, Gama mengiriminya pesan bahwa lelaki itu akan menjemputnya. Padahal Kirana sudah bilang untuk tidak perlu menjemput.
"Mana jemputan kamu?" tanya Nugo saat mereka sudah sampai di lantai satu.
Kirana celingukan, sampai dia keluar dari lobi gedung kampus batang hidung Gama belum juga tampak.
"Mungkin masih dalam perjalanan," sahut Kirana seraya menengok jam tangannya.
"Mungkin dia nggak jadi jemput." Nugo menarik napas dan ikut celingungkan. Mahasiswa kelas malam sudah berhamburan keluar. Kebanyakan dari mereka membawa kendaraan sendiri.
"Nugo, aku pulang bareng kamu ya."
Nugo yang berdiri di samping Kirana berjengit ketika dari belakang sebuah tangan merangkul lengannya. Dia menoleh dan mendapati Rena tengah tersenyum padanya.
"Oh, Kamu mau pulang sama dia?" tanya Rena melirik Kirana yang tampak tidak peduli dengan kehadirannya.
"Nggak, aku cuma nganter dia sampai sini. Dia dijemput."
"Ya udah, aku pulang bareng kamu aja, ya." Rena menjatuhkan kepala ke pundak Nugo.
"Ren, jangan begini." Nugo berusaha menyingkirkan kepala wanita itu dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil inside You
Romansa"Kamu pikir, kamu itu siapa?! Berani sekali mengatur hidupku." Gama menatap tajam, penuh intimidasi kepada wanita yang kini terpojok dengan bibir bergetar. "Kamu itu cuma asisten! Aku ingatkan sekali lagi posisimu. Kamu itu cuma asisten!" bentak G...