”Assalamualaikum Gus..” Seruan lantang terdengar ceria terucap dari bibir seorang pria menyambut tamu podcast pada kesempatan hari ini. Tangan seorang pria yang bernama Raffa Mahmud itu terulur menjabat tangan pria yang kini tampak santai dengan oversized t-shirt warna putih dan jaket varsity berwarna navy and white. Sangat berbeda dengan penampilannya beberapa saat yang lalu saat berdiri di atas panggung untuk ceramah.
“Waalaikumussalam a’..” Balas sulthan dengan senyum lebar. Di dalam sebuah studio yang dimiliki artis besar yang bernama Raffa Mahmud kini Sulthan berada. Duduk saling bersebrangan dengan headset menempel di kedua telinganya. Juga microphone di hadapannya.
“Masya Allah, udah dari kapan tahun ini, saya ngundang Gus baru kesampaian hari ini. “ Lanjut pria yang bernama Raffa Mahmud itu.
“Iya a’, ya gini lah nasib pengacara. Pengangguran banyak maunya.” Jawab Sulthan santai seraya membenahi posisi duduknya.
“Hahaha, Gus ini ternyata lucu guys.” Kekeh Raffa.
Begitulah basa-basi pembuka dalam acara podcast yang Sulthan datangi di sebuah rumah milik artis dengan sebutan sultan yang disematkan oleh netizen. Setelah mengisi pada sebuah kajian di sebuah masjid di Surabaya, Sulthan kembali melanjutkan perjalanan menuju ke kediaman artis itu untuk melakukan bincang-bincang dalam sebuah podcast. Sosoknya sebagai seorang pendakwah yang dekat dengan kaum milenial dan gen z juga tampan membuatnya disebut sebagai Gus viral. Menjadikannya banyak mendapat undangan dari berbagai kalangan untuk podcast maupun kolaborasi dalam membuat konten.
“Jadi apa kesimpulan yang bisa dipetik dari bincang-bincang kita hari ini Gus?”
"وَمَا اللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَّعَبِ
Artinya:
Tidak ada kenikmatan kecuali setelah kepayahan.
Tak ada kesuksesan tanpa kerja keras, banting tulang, pontang panting. Seperti halnya aa’ Rafa, saya yakin pasti sudah melewati begitu banyak hal, usaha yang sangat keras, halangan dan rintangan yang pastinya tak mudah untuk dilewati juga ditempa banyak ujian hingga sampai bisa menciptakan gurita bisnis sebesar ini, yang tentakelnya sudah merambah ke berbagai sektor.
Masya Allah.
Tapi bagi yang belum mendapatkan apa yang diharapkan, dicita-citakan, jangan berkecil hati, karena kebahagian tidak selalu dengan banyaknya harta, tercapainya segala nikmat dunia. Bahagia itu qana’ah merasa cukup. Bersyukur dengan apa yang dimiliki, apa yang diberikan Allah padanya. Juga hidayah, tanpa kita sadari, hidayah iman islam adalah rezeki tak ternilai. Karena tak semua orang bisa mendapatkannya. “
“Ehm.. Gus. Gus kan digilai banyak cewek-cewek ya Gus, rencana mau punya istri berapa nih Gus?” Tanya Raffa dengan senyum jahil.
“Satu aja belum a’ udah ditanya mau berapa?” Gelak Sulthan.
“Jadi kalau udah punya satu baru deh ada rencana mau nambah gitu Gus?” Seloroh Raffa.
“Heum, gimana ya?” Jawab Sulthan.
Sulthan tampak terdiam dan pura-pura berfikir. Lalu keduanya saling lempar pandang dan tawa keduanya pun meledak.
“Hahaha..”
Enam puluh menit berlalu. Acara podcast itupun berakhir. Setelah cukup beramah tamah di rumah artis Raffa Mahmud , Sulthan pun kembali ke hotel.
***
Jam menunjukkan pukul sebelas malam saat Sulthan tiba di hotel. Setelah mengisi kajian di kota Surabaya, ia bertolak ke bandara untuk terbang ke Jakarta demi memenuhi undangan Raffa Mahmud. Dan kini ia telah menjejakkan diri di hotel untuk mengistirahatkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Love Me
RomantizmKepulangan Gus Sulthan setelah menyelesaikan pendidikan S2-nya dari Kairo Mesir begitu dinantikan para warga pesantren Al-Hidayah. Namun menjadi awal hari sial bagi Shofia, seorang guru di MA di bawah naungan pondok pesantren Al-Hidayah. Gadis itu t...