72. Gelas Kecil

491 23 3
                                    

Assalamualaikum..
Bismillahirrahmanirrahim..

Ada yang nungguin?

Kuy baca..

👏👏👏

Pagiku, cerah ku
Matahari bersinar
Ku gendong tas merahku
Di pundak
Selamat pagi semua
Ku nantikan dirimu
Di depan kelasmu
Menantikan kami

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu, apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku, terima kasihku

Nakalnya diriku
Kadang buatmu marah
Namun segala maaf
Kau berikan
Selamat pagi semua
Ku nantikan dirimu
Di depan kelasmu
Menantikan kami

Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu, apa jadinya aku
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal
Guruku, terima kasihku

Bait demi bait lirik lagu disenandungkan dengan ritme yang menggugah, membawa memori para pendengar pada suasana di pagi hari menjelang pergi ke sekolah. Untaian nada terdengar indah mengiringi suara bariton khas remaja yang begitu merdu. Melambai halus memanjakan telinga. Petikan dawai gitar akustik begitu piawai ia mainkan mengiringi irama lagu yang begitu ceria seceria suasana hati penyanyinya. Sesekali tangannya menghentak badan gitar mengobarkan semangat beriringan dengan senyum tak lekang di antara kedua pipinya. Wajah tampan nan riangnya yang terbingkai apik di balik layar kamera mampu menarik siapapun untuk turut bernyanyi, tak ingin melewatkan walau hanya sejengkal kata. Lirik demi lirik terlantun lembut, meluncur syahdu seolah menyampaikan pesan yang dalam, membuat siapapun terbuai. Menyeret memori yang tersimpan tentang manusia bergelar pahlawan tanpa tanda jasa di masa-masa mereka belajar.

Lagu berakhir dengan tarikan nafas dalam, diikuti senyuman cerah dari bibir sang penyanyi.

"Hallo, assalamualaikum.. " ucapnya setelah mampu mengatur nafasnya kembali dengan sebuah gitar masih bertengger di pangkuannya.

"Perkenalkan, aku Argantara Prasetya. Santri Al-Hidayah, yang baru-baru ini kalian ketahui sebagai murid korban kekerasan seorang guru yang bernama Miss Shofia. Kalian pasti tidak asing dengan ku kan? Ya memang benar, aku telah menjadi korban keganasan gunting yang ada di kantor BK karena kenakalan yang telah kuperbuat. Itu sebabnya kepalaku agak botak sekarang. Alhamdulillah, walau baru beberapa centi yang numbuh, aku nggak kaya Upin Ipin banget kan? " Dalam jeda, Arga terkekeh.

"Ehm, jujur kemarin itu bukan kali pertama aku melakukan pelanggaran. Sudah banyak pelanggaran yang sering aku lakukan. Tapi keberuntungan selalu memihakku, Miss Shofia terlalu baik, beliau tidak pernah menghukumku. Entah atas dasar alasan apa beliau seolah membiarkanku, sehingga aku merasa di atas angin. Dan puncaknya, satu kesalahan ku pada hari itu, membuat Miss Shofia berang. Dan di hari itu juga aku sudah tidak bisa lagi mengelak dari hukuman. Sebuah hukuman yang sudah tak aneh lagi bagi para santri di pesantren manapun. Yaitu hukum gundul.

Ya, hanya rambut yang dibotakin. Hanya rambutku yang dibabat habis. Tak ada tamparan, pukulan, tonjokan. No, everything's under control. Nggak ada luka, lebam atau apapun di tubuhku. So, lewat video ini, aku hanya ingin meluruskan bahwa, apa yang diberitakan pada video viral beberapa waktu yang lalu tentang Miss Shofia, itu semua hanya fitnah yang mengada-ada. Jadi stop menyudutkan dan menghakimi beliau. Okay?" Lanjutnya.

"Lagu tadi aku persembahkan khusus untuk guru favorit ku juga para santri di MA Al-Hidayah. Sebagai permintaan maafku atas segala kegaduhan yang telah mencemari nama baiknya.

Beliau adalah Miss Shofia. Seorang guru yang selama ini aku abaikan rasa pedulinya, perhatiannya, dan segala upayanya untuk memberikan rasa nyaman bagi para santri dan berusaha  menghadirkan wujud rumah di pesantren untuk kami para santri-santrinya. Selama ini, aku mengabaikan kepedulian beliau karena suatu alasan. Pengalaman hidup yang ku alami membuatku sulit menerima empati dari orang lain. Tubuhku seakan  memasang pagar dan menarik diri dari keramaian. Termasuk semua kebaikan yang ditawarkan Miss Shofia padaku. "

Until You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang