66. Ballighuu 'annii walau ayah

427 21 3
                                    

Donald duck makan Pete..
Dapet kiriman dari Mickey Mouse
yang ngeborong di pasar murah..
Daripada bete..
Mending senyum sumringah..

😆😆😆

Kuy lanjut baca!!

"Jadi... Pak, Bu, saya cuma mau berpesan.. Di tengah gempuran canggihnya teknologi dalam berkomunikasi sekarang ini, bijaklah dalam menyikapinya. Ya, sekarang kita dihadapkan dengan dunia yang semakin maju, dimanjakan dengan segala kemudahan dalam hidup. Termasuk di dalamnya kemudahan dalam berkomunikasi. Di antaranya yaitu munculnya berbagai aplikasi media sosial. Dengan medsos kita bisa menyapa siapapun, bahkan orang yang sebelumnya tak kita kenal sekalipun. Siapapun dan di manapun, bahkan di ujung belahan bumi yang lain. Kemudahan yang kita dapatkan sekarang ini, bagai sebuah pisau. Jadi mau bermanfaat atau tidak, itu tergantung bapak dan ibu mau mengarahkannya ke mana. Pisau bisa jadi bermanfaat kalau kita menggunakannya untuk hal-hal yang baik, misalkan untuk memasak, memotong sayuran dan lain sebagainya. Namun, pisau juga bisa jadi benda mudlarat saat kita menggunakannya untuk kepentingan kejahatan. Jadi, untuk dapat menggunakannya dengan benar, semua harus dibarengi dengan ilmu.

Demikian juga dalam berkomentar. Ini spesial nih, buat ibu-ibu nih yang suka gemes kalau ngasih komentar, kadang suka kebablasan. Suka ghibah online. Padahal nggak kenal juga sama orangnya. Tapi suka merasa paling tahu segalanya. Komentar nyinyir wal julid yang tidak berperikemanusiaan. Ingat ya Pak, Bu, mulutmu harimaumu.. jempolmu harimaumu. Jangan sampai kita menyesal di kemudian hari, karena tidak bisa menahan jempol kita untuk tidak mengetik sesuatu yang tidak baik. Jangan sampai jari kita mencelakakan diri kita sendiri dan menyakiti orang lain.

وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَــقُلْ خَــــيْرًا أَوْ لِيَـصـــمُــتْ

"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam." [HR Bukhari]

Jadi kalau ibu menemukan postingan yang tidak mengenakkan dan gatel mau komen buruk, buru-buru ibu bapak istighfar, nggih Pak ... Bu ...

Pikir baik-baik sebelum memberikan komentar. Tak jarang komentar buruk kita berakibat buruk pada kesehatan mental orang lain.

Perlu diingat bahwa apapun yang kita lakukan di dunia, akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Jadi, tolong bijaklah dalam menggunakan media sosial. Termasuk dalam menanggapi berita hoax, jangan sampai kita terpengaruh dengan berita hoax sebelum kita benar-benar mendapatkan fakta dan kebenarannya dari sumber yang bisa dipercaya.

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ، يَنْزِلُ بِهَا فِي النَّارِ أَبْعَدَ مَا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ

Artinya: "Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988). " Pungkas Sulthan.

"Assalamualaikum Gus!" Seorang pria paruh baya dengan kemeja biru tua tiba-tiba berdiri setelah sang pembawa acara membuka sesi tanya jawab.

"Waalaikumussalam Pak.." Jawab Sulthan.

"Saya mau tanya Gus. Soal kebenaran berita viral Ning Shofia istri Gus. Itu gimana Gus?" Tanya pria itu. Raut antusias terpampang jelas di wajah para hadirin yang hadir di masjid At-Taubah, masjid di kampung Shofia. Pertanyaan yang baru saja terlontar seolah merepresentasikan rasa penasaran mereka.

Until You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang