Tok!Tok!
Tok!
Shofia bangkit dari duduknya kala mendengar pintu kamarnya diketuk. Mengabaikan tubuhnya yang seakan hampir runtuh. Beban psikis dan kebutuhan fisiknya yang tak terpenuhi beberapa hari ini, membuat tubuhnya semakin lemah. Ditambah hari ini dirinya dalam keadaan berpuasa. Apalagi matahari sudah hampir tenggelam, waktu-waktu di mana perut terasa semakin bergemuruh karena kosong seharian bagi orang yang berpuasa.
Namun rasa lemas yang dirasakan Shofia bukan semata karena sedang berpuasa. Tapi hatinya, tengah didera sakit yang begitu menyiksa.
"Syifa?" Pekik Shofia terkejut. Ternyata Syifa lah sosok di belakang pintu.
"Assalamualaikum mbak Fi.. " Dengan antusias Syifa merangsek memeluk Shofia yang disambut mesra oleh kakak iparnya itu.
"Waalaikumussalam Syifa. Mari masuk. " Shofia tersenyum meminta Syifa masuk ke kamarnya.
"Nggak apa-apa emangnya? Gak ganggu ta?" Ragu Syifa.
"Nggak, kebetulan mas Sulthannya lagi nggak di rumah. "
"Ada apa ini, kok tiba-tiba pulang? Kamu sakit?" Tanya Shofia. Bukan hari libur, Syifa tiba-tiba pulang ke rumah. Penasaran alasan apa yang membuat adik iparnya itu bolos kuliah.
"He, iya mbak. Sakit. "
"Sakit apa? Sakit rindu sama umi sama Abah?"
"Hihi, kok tahu sih mbak?"
"Tahu dong. Kan mbak pernah jadi santri kaya kamu. " Shofia mencubit pipi Syifa yang chubby.
"Iya nih mbak. Nggak tahu. Perasaan aku tiba-tiba nggak enak. Pengen banget pulang. " Ujar Syifa memberi alasan.
"Mbak kok pucet sih? Mbak Fia sakit ya?" Kerutan di kening wajah Syifa kental terlihat, ia tampak khawatir dengan keadaan kakak iparnya itu.
"Nggak, mbak Fia nggak apa-apa kok. Sehat wal Afiat. "
Ucapan Shofia yang sama sekali berbeda dengan tampilan yang terlihat, membuat Syifa mengangkat telapak tangan dan menempelkannya di dadi shofia,"Sehat gimana, panas loh ini badannya. "
"Nggak apa-apa dek, mungkin karena mbak lagi puasa. Jadi agak demam sedikit. "
"Ini Mas Sulthannya ke mana lagi? Istri sakit bukannya diem di rumah malah sibuk keluyuran. "
"Eh nggak boleh ngomong gitu dek. Mas kamu kan emang tugasnya berdakwah. Jadi beliau bukan sembarang keluyuran. "
"Yang sabar ya mbak ya. Mbak harus ikhlas dengan semua konsekuensi yang diterima sebagai istri seorang Gus viral yang hampir nggak punya waktu luang. Dulu aja, mas Sulthan sering ingkar janji. Suka janjiin " nanti jalan-jalan ke sini yuk dek, ke sana yuk. " Tapi ya gitu ujung-ujungnya zonk. " Syifa terdengar berceloteh yang ditanggapi senyum lemah dari Shofia.
"Tapi mbak, mbak sendiri gimana seneng nggak punya suami kayak mas Sulthan? Denger-denger mbak Fi kan dulu nggak ngefans sama mas Sulthan? " Mendengar itu Shofia kembali tersenyum.
"Mbak seneng banget bisa dinikahi sama mas mu. Ya emang bener, dulu mbak nggak ngefans sama mas kamu. Karena mbak sudah dibutakan oleh persepsi buruk tentang Gus Sulthan di mata mbak. Tapi setelah beberapa bulan ini mengenal mas mu, dan Masya Allah, mas mu itu memang bukan cuma ganteng di luar, tapi juga ganteng di dalam. " Urai Shofia, di hadapan Syifa kini ia tak lagi gengsi mengakui perasaannya sendiri.
Syifa mengetatkan rahang, gemas. Senang mendengar pengakuan dari Shofia.
"Ohya, temen-temen ku juga penasaran gimana ya rasanya jadi istri mas Sulthan? Mereka suka halu, katanya coba gue yang jadi kakak ipar Lo Syif. Mungkin gue bakal jadi irt yang jarang keluar rumah setia melayani suami. Temen-temen ku penasaran gimana rasanya setiap kali membuka mata pas bangun tidur ada makhluk tampan setampan Gus Sulthan di samping kita. Emang segitu wow nya yah mas Sulthan itu? Perasaan biasa aja. Haha. " Kembali Syifa nyerocos dan menertawakan mereka yang seolah berlebihan dalam mengagumi Kakaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Love Me
RomanceKepulangan Gus Sulthan setelah menyelesaikan pendidikan S2-nya dari Kairo Mesir begitu dinantikan para warga pesantren Al-Hidayah. Namun menjadi awal hari sial bagi Shofia, seorang guru di MA di bawah naungan pondok pesantren Al-Hidayah. Gadis itu t...