58. Stand with u

657 30 4
                                    

Pas banget nih, bulan puasa bulan yang tepat buat menebar kebaikan. Membuat orang seneng juga suatu kebaikan loh, contohnya bikin seneng author, dengan kasih vote cerita ini.. biar authornya makin semangat.. 😁😁🤗🤗

❤️❤️❤️

Shofia seakan lupa kapan terakhir kalinya ia merasakan begitu ringannya, kakinya mengayun di udara dan menjejak tanah dengan mantapnya sejak berita viralnya memenuhi jagad maya. Namun hari ini, ia mampu merasakan bagaimana bahunya tegak terangkat, tak lagi jatuh seakan membawa sekarung beras di punggungnya. Tubuhnya terasa melayang seringan pucuk-pucuk hijau muda rerumputan di tepian sawah, yang diterpa angin sore. Bergoyang-goyang seolah mengikuti irama kicau burung pipit yang bergerak lincah dari pucuk tanaman padi lalu hinggap di atas bentangan  tangan orang-orangan sawah. Merayakan sore yang begitu cerah, secerah cahaya mentari yang teriknya menghilang berganti dengan angin sejuk yang berhembus.

Pagi baru, di mana sang suami kini hadir kembali di sampingnya. Beberapa hari ia lewati dengan rasa kosong yang yang tak ia sadari telah mengikis rasa percaya dirinya. Hingga waktu yang dilaluinya bagai beban berat yang menekan jiwanya.

Pelukan Sulthan beberapa menit yang lalu, tak disadarinya membawa efek yang tak mampu ia jabarkan. Yang jelas, hadirnya membuatnya tak lagi merasa sendiri, memberikan keyakinan padanya bahwa ia memiliki bahu kokoh yang mampu ia jadikan sandaran kapanpun ia butuhkan.

Kini langkahnya membawanya menuju kelas di mana ia harus mengajar. Menghela sebentar beberapa langkah dari pintu kelas, bersiap menyapa para santrinya, " assalamualaikum.. " serunya dengan tak lupa menarik kedua sudut bibirnya ke atas. Raut cerianya seolah membawa kesegaran dari setetes embun yang memercik menyentuh tangkai-tangkai lemah tanaman perdu yang kehijauan. Salam hangat selalu ia coba layangkan mengawali aktivitasnya di dalam kelas. Mencoba menyalurkan semangat kepada para muridnya.

"Waalaikumussalam Miss Shofia..." Balas para santri bersorak, membahana membuat kelas sontak riuh beberapa saat.

Ah ada apa ini? Kenapa dirinya merasa seperti berada dalam situasi yang berbeda hari ini? Kenapa para penghuni kelas tampak menggebu.

Para santri tampak lebih antusias daripada biasanya.

Dua orang santriwati mendekat dengan senyum mengembang, menggamit masing-masing lengan Shofia. Memandunya agar mengikuti ke mana arah yang mereka tuju. Memintanya untuk duduk di bangku depan yang mereka atur tepat di tengah kelas.

Kedua alis Shofia nyaris menyatu. Gurat kebingungan terlihat di wajahnya.

"Miss, Miss duduk sini ya. Ada yang mau kami tunjukkan sama Miss." Ucap Naura, salah satu santriwati yang menggandeng Shofia tadi. Yang dibalas dengan anggukan oleh semua muridnya saat mereka mendapati Shofia menatap wajah mereka satu persatu.

Tirai jendela ditutup. Lampu di tengah langit-langit kelas dipadamkan. Hanya gelap yang tersisa. Sebuah lampu proyektor dinyalakan. Membuat semua mata tertuju pada layar di hadapan. Sebuah video mulai diputar. Diawali dengan tampilan hitungan mundur. Tiga.. dua.. satu..

Wajah Adlan yang tersenyum menjadi potret yang mengawali video tampak menyambut penonton.

"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, orang-orang bebas menilai dan menghakimi Miss Shofia kami. Tapi, inilah cerita kami tentang Miss Shofia, hari-hari kami bersama beliau yang penuh warna, membuat kegiatan sekolah kami terasa menyenangkan. So, this is our lovely teacher, Miss Shofia. "

Sebuah rekaman cctv ditampilkan. Dengan backsound lagu penjaga hati by Nadhif Basalamah. Mengalun mengiringi cuplikan demi cuplikan yang kelak akan membuat semua pipi basah. Suasana kelas yang begitu menyenangkan di mana Shofia tengah mengajar di tengah-tengah para muridnya. Istri Gus Sulthan itu tampak begitu semangat dalam mengajar terlihat dari gestur tubuhnya yang begitu tegas dalam bergerak. Dengan gerak bibir yang begitu kentara, menjelaskan pelajaran yang ia ampu. Kepalanya tampak fokus memindai dari ujung kelas kanan ke ujung kelas kiri. Dari arah depan ke belakang. Semua tampak serius. Namun sesekali murid-murid itu terlihat membuka mulutnya, tertawa. Guru itu juga terkadang mengeluarkan jokes-jokes demi memancing gelak para santri.

Until You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang