"Pelaku diduga sebagai fans fanatik Camelia yang memang dikenal sangat menggilai artis sinetron itu. Dan polisi menemukan ratusan foto dan gambar Camelia beserta banyak poster dan majalah di rumahnya saat penggeledahan." Pembaca berita di televisi menyampaikan informasi tepat satu jam setelah peristiwa pada peluncuran episode pertama drama televisi yang Camelia bintangi.
Berita itu segera saja menjadi trending topik di berbagai kanal berita, gosip maupun media sosial. Dan menyebar dengan cepat sehingga membuat kehebohan.
Junno yang sedang mendapatkan penanganan medis di unit gawat darurat sebuah rumah sakit pun menggelengkan kepala saat menyimak berita tersebut.
"Kau baik-baik saja?" Camelia muncul diikuti Lina, yang sengaja bertolak ke rumah sakit setelah bisa keluar dari hadangan pengamanan.
Pria itu mendongak.
"Ya, tidak apa-apa. Hanya sedikit melepuh di bagian sini. Bukan hal besar." Dia menjawab.
Camelia maju dan menatap tangan Junno yang sudah dibalut perban.
"Apa parah?" Perempuan itu bertanya kepada perawat.
"Cairan air keras yang terdapat pada bunga memang melukai. Tapi jangan khawatir, dia akan pilih dengan cepat." Si perawat menjawab.
"Polisi tengah melakukan penyelidikan lebih dalam terhadap kasus ini. Apakah ada dalang dibaliknya atau ini murni karena obsesi fans semata? Ataukah ini ada kaitannya dengan penembakaknyang dialami oleh Camelia?" Lalu perhatiannya beralih pada televisi yang menempel di dinding.
"Aku selesai. Ayolah kita pulang." Junno bangkit dari kursinya, lalu dia melenggang keluar dari rumah sakit diikuti Camelia dan Lina.
***
Perempuan itu menoleh saat Junno keluar dari dalam kamarnya. Masih mengenakan kemeja yang tadi, sementara dirinya sengaja duduk di sana untuk memastikan pria itu baik-baik saja setelah insiden tersebut.
Junno tertegun di dekat meja makan saat melihat beberapa wadah makanan terhidang, lalu dia juga menoleh ketika Camelia berjalan mendekat.
"Aku tidak tahu apa kau akan menyukainya, tapi aku sengaja memesan saja karena mungkin kau akan mengalami kesulitan untuk memasak," ucap perempuan itu.
Junno tak menjawab. Dia mengambil gelas, lalu menuangkan air putih yang kemudian diteguknya hingga tandas.
"Aku ... tidak menyangka akan mengalami hal seperti ini. Maksudku, aku tahu jika orang-orang mungkin saja akan melakukan kegilaan tetapi tidak mengira akan segila ini." Camelia memulai percakapan.
"Dan sekarang kau tahu."
Camelia terdiam.
"Manusia bisa melakukan hal gila jauh diluar perkiraan manusia lainnya. Dan yang kau alami bukanlah yang paling parah. Dalam hal ini kondisimu lebih berbahaya karena kau adalah seorang publik figur yang lebih rentan diserang dari pada orang biasa." Junno mulai merespon.
"Maka sejak hari ini aku harap kau mengerti jika aku melakukan banyak hal, karena merupakan tugasku untuk menjaga keselamatanmu."
Perempuan itu tak menjawab.
"Lagipula aku tidak yakin jika pelaku hanya fans fanatikmu saja. Bisa jadi dia suruhan seseorang atau semacamnya."
"Benarkah?" Camelia mendongak.
"Kau punya musuh?" Junno lantas bertanya.
"Musuh?"
"Mungkin saingan, atau orang yang merasa pernah kau rugikan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Bodyguard
RomanceJunno yang baru saja bebas dari penjara setelah 3 tahun menjalani hukuman karena melakukan penembakan terhadap selingkuhan istrinya, tahu-tahu ditawari pekerjaan oleh sahabatnya, Adam. Yakni menjadi pengawal bagi seorang aktris, Camelia Abigail yang...