66. Milik Junno

1.8K 149 33
                                    

“Kenapa?” Junno menerobos kerumunan untuk mencapai Camelia yang tengah muntah-muntah di kamar mandi. Dan hal tersebut membuat dua perempuan beserta rekan-rekannya menoleh secara serentak dan menatapnya penuh selidik.

“Ada apa?” tanya nya lagi dan dia segera menghampiri perempuan itu yang berusaha mempertahankan tubuhnya yang hampir limbung.

“Kau sakit? Tadi tidak apa-apa.” Katanya yang meraup pinggang Camelia tanpa rasa canggung sedikitpun.

“Dia muntah-muntah waktu makan.” Syahira pun mendekat dan menatap perempuan cantik di depannya.

“Berhari-hari pola makan mu tidak baik, makanya kau begini. Jadi …”

“Apa kau hamil?” Tiba-tiba saja Syahira melontarkan pertanyaan tersebut.

“Apa?” Junno terkesiap.

“Apa kau hamil?” Perempuan itu tetap menatap Camelia dan mengulang pertanyaannya.

Semua orang terdiam dan mereka kembali menatap Junno bersamaan seolah meminta jawaban darinya.

“Kenapa kalian menatapku? Apa-apaan ini?” 

“Kau yang lebih tau dari kami, Junn!” Dan Syahira segera mendekat kemudian meremat lengan rekan suaminya tersebut.

“Kau ini bercanda ya? Haha. Mana mungkin Camelia … umm ….” Junno pun menoleh pada Camelia yang wajahnya tampak pucat, kemudian dia menariknya ke kursi makan yang sebelumnya digunakan.

“Kau … hamil?” Dan pertanyaan itu pun akhirnya dia lontarkan.

Camelia mendongak, kemudian otaknya berputar untuk mengingat sesuatu.

“Mell?” panggil Junno lagi. “Kau masih menggunakan alat kontrasepsinya, kan?” Kemudian dia bertanya seraya menatap Camelia dengan jantung yang berdegup kencang karena merasa telah melakukan sesuatu.

“Mell?”

“Eee … aku … lupa.”

“Apa?”

“Sepertinya aku lupa soal itu Junn, karena ….” Camelia menggantung kata-katanya. “Hapeku mana? Di sana ada jadwal check up ke dokter dan penggunaan alat kontrasepsi. Mungkin ada yang aku lewatkan, jadinya ….”

Junno pun segera menemukan ponsel milik Camelia dan segera menyerahkannya pada perempuan itu. Sedangkan orang-orang di sekitar mereka menyimak drama itu dalam diam.

“Astaga!” Camelia menangkupkan kedua tangannya di wajah setelah melihat catatan di jadwal bulanannya, di mana ternyata dirinya telah melewatkan prosedur penyuntikan obat pencegah kehamilan yang biasanya dilakukan setidaknya setiap tiga bulan sekali.

“Apa, apa?” Junno merebut benda pipih tersebut kemudian melihatnya juga.

“Harusnya sebulan yang lalu aku di kb, tapi kenapa lupa?” Perempuan itu meremat rambut di kepalanya.

“Apa?” Dan orang-orang di sekitar mereka bereaksi sama, sementara Junno dan Camelia saling pandang untuk beberapa saat.

***

Syahira dan Kaysa keluar dari kamar yang digunakan oleh Junno dan Camelia setidaknya tiga hari belakangan, dengan raut wajah yang tak bisa diartikan oleh siapa pun. Sedangkan pria-pria yang menunggu sejak tadi tampak bertanya-tanya setelah kedua perempuan itu membantu Camelia menggunakan alat tes kehamilan yang dibelikan oleh seseorang suruhan Adam.

“Bagaimana hasilnya? Apakah positif?” Junno hampir saja menerobos masuk tetapi Syahira dan Kaysa segera menahannya.

“Ada apa? Kenapa kalian menghalangiku?” Junno tampak tak sabar.

My Hot BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang