13. Hari Pertama

1.2K 82 3
                                    

"Ada apa? Kau memanggilku?" Junno masuk ke ruangan di mana Adam berada tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu.

"Ada pekerjaan untukmu."

"Bukankah aku memang sedang bekerja? Ini bahkan hari pertamaku melatih anak buahmu, dan belum mencapai setengahnya."

"Lupakan tentang melatih anak buahku. Ada Rama dan Garin yang akan menanganinya." Adam bangkit dari kursinya.

"Maksudmu?"

"Seorang politisi dari partai pendukung pemerintah meminta jasa pengamanan kita. Dan dia menginginkan orang yang profesional." Dia menyerahkan data orang kepercayaan Bima kepada Junno.

"Lalu? Berikan saja. Bukankah anggota kita banyak?"

"Kau tidak dengar jika dia menginginkan yang profesional?" A dan mengulang kata-katanya.

"Memangnya orang kita tidak profesional ya? Aku kira ...."

"Jika dia menyebutkan orang profesional, itu artinya seseorang yang sudah ahli dan mahir di bidangnya." jelas Adam yang menyalakan televisi yang sedang memutar tayangan berita soal penembakan yang terjadi kepada Camelia.

"Perempuan itu lagi? Apa faedahnya kau menonton hal seperti ini? Macam ibu-ibu saja." Junno setengah mengejek.

"Maksudku, dia membutuhkan orang sepertimu karena yang perlu dijaga bukan orang biasa."

"Jangan katakan kau memintaku untuk mengambil pekerjaan ini, Dam!"

Adam tersenyum lebar. " Kau pintar juga rupanya? Hahaha."

"Sialan!"

"Jadi, dia membutuhkan orang sepertimu yang mengerti banyak hal. Termasuk menjaga keamanan seorang Camelia Abigail dari ancaman bahaya."

"Apa?" Mendengar nama Camelia tentu saja membuat Junni bereaksi.

"Yeah, tenaga dan kemampuanmu sangat dibutuhkan untuk menjaganya. Kau lihat ini?" Adam menaikkan volume tivinya hingga apa yang tengah dikatakan oleh pembaca berita terdengar cukup jelas.

"Dua malam yang lalu seseorang menembak Camelia, dan motivnya belum diketahui sampai sekarang. Polisi masih mencari keberadaan pelakunya yang yang segera menghilang dari tempat kejadian tanpa meninggalkan barang bukti."

"Serius? Sudah dua hari polisi belum menemukan pelakunya? Oh, yang benar saja! Bikin malu Rama saja!"

Adam tertawa.

"Itu bukan urusanku!" Dan pria yang disebutkan namanya itu muncul diikuti oleh Garin di belakang.

"Serius. Sepertinya pelaku cukup profesional dilihat dari caranya menyerang. Maka, aku rasa yang dibutuhkan Bima untuk menjaga Camelia adalah kau."

"Bima?" Junno, Rama dan Garin menyahut bersamaan.

"Bima Sakti? Ada hubungan apa dia dengan artis itu?"

"Bukan Bima Sakti, bodoh!" Adam menjawab.

"Lalu Bima yang mana? Banyak sekali orang bernama Bima di dunia ini?"

"Bima Adipura. Politisi dari partai pendukung pemerintah."

"Ah, terserah saja lah. Aku tidak kenal siapa dia."

"Kau tidak harus kenal, hanya harus bekerja saja padanya untuk menjaga Camelia."

"Dan hubungannya dengan perempuan itu?" Garin tampak antusias.

"Kau tidak usah tahu. Itu bukan urusan kita."

"Hmm ... aku curiga ini ada apa-apanya ...."

"Bukan urusan kita!" ulang Adam yang seketika membuat rekannya yang satu itu terdiam.

My Hot BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang