36. The Touch

3.1K 139 7
                                    

"Jangan salahkan aku. Kau yang menarikku, Mel." bisik Junno yang meraih wajah Camelia dan segera menciumnya dengan ganas.

Dia segera mendorong tubuh perempuan itu hingga terjatuh di atas tempat tidurnya yang tidak terlalu besar dan mengungkungnya di bawah tubuh. Hasratnya kembali tersulut ketika Camelia dengan sengaja menggodanya ketua ia hampir saja menjauh.

Dia menyesap bibir sensual milik perempuan itu dan menggigitnya sesekali sehingga si empunya merintih dan melenguh. Tetapi Camelia tidak menolaknya apalagi ketika kedua tangan Junno mulai kembali menjelajahi tubuhnya.

Wajah Camelia bahkan terdongak ke atas saat bibir hangat Junno menyusuri leher jenjangnya, sementara kedua tangan pria itu mulai menyentuh dadanya dan merematnya dengan lembut.

"Ahhh!" des*han pelan mulai terdengar dan dua insan itu semakin tenggelam dalam hasrat yang terus menanjak.

Tangan Camelia menggapai-gapai ke bawah dan dia menemukan milik Junno yang sudah menegang dan siap untuk pertempuran berikutnya.

Wajahnya bersemu merah, dan dia tak percaya mampu menggoda seorang pria sejauh ini karena memang menginginkannya. Dan semua yang Junno lakukan memang membuatnya lupa diri.

Pria itu melakukannya dengan begitu membuatnya senang, dan saat ini tak ada yang dia inginkan melebihi menginginkan Junno.

Camelia melebarkan kakinya, kemudian membimbing alat tempur Junno sehingga bertemu dengan miliknya, kemudian ia menekan pinggul pria itu agar tubuh mereka kembali bertautan sehingga pergumulan itu kembali terjadi.

Keduanya mengerang, dan tak berapa lama hentakkan demi hentakkan segera berlangsung.

Camelia menggeliat-geliat di bawah sana sementara Junno terus menghujamkan miliknya, kali ini lebih keras dari sebelumnya. Dan sepertinya perempuan itu menyukainya karena tidak ada penolakan sama sekali darinya.

"Hhha, Junno!" Camelia setengah berteriak ketika Junno menghentak lebih keras seraya meremat pinggulnya dengan kencang. Lalu dia mereka kembali berciuman begitu dalam sehingga terdengar suara decapannya yang cukup nyaring.

Perempuan itu terus mendes*h dan Junno mulai menggeram. Gairah terus bergolak dan kedutan-kedutan hebat pun mulai terasa. Pertautan tubuh itu berlangsung lebih gila dari sebelumnya, dan mereka benar-benar menikmatinya.

Namun setelah beberapa saat Junno menarik diri sehingga alat tempurnya terlepas dari. Camelia. Membuat perempuan itu membelalak karena dia tengah menikmati hal ini sebagai aktivitas yang menyenangkan.

Mereka saling pandang untuk beberapa detik, dan perempuan itu bangkit untuk meraih apa yang dia inginkan namun Junno mundur dua langkah ke belakang.

"Junn!!" Camelia bereaksi, sedangkan pria itu menggelengkan kepala.

Dia menyeringai, lalu kembali mendekat dan mengulang cumbuan hingga Camelia lagi-lagu terlena. Kemudian dengan sekali gerakan Junno berhasil membalikkan tubuh perempuan itu.

Camelia hampir bangkit untuk menghindar namun Junno segera menekan punggungnya. Pria itu mengusap bokong seksinya yang mulus kemudian merematnya dengan gerakan sensual.

"Ahhh!" Yang membuat Camelia lagi-lagi Mendes*h dengan tubuhnya yang menegang.

Pria itu kemudian mendekatkan milik mereka, kemudian membenamkan senjatanya perlahan. Rasanya cukup sulit dalam posisi  Camelia yang membelakanginya seperti ini, tetapi dia berhasil juga dan ini lebih gila dari sebelumnya.

Miliknya terasa seperti direm*s kuat tetapi dia sangat menyukainya.

"Ummmh, Junno!" Camelia memundurkan bokongnya sehingga mereka benar-benar saling bertautan, dan itu menghadirkan sensasi yang lebih hebat.

My Hot BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang