Junno tiba di villa pada hampir petang dan tak mendapati Camelia di mana pun. Maka, pria itu cepat-cepat mencari keberadaannya ke seluruh area belakang yang begitu dekat dengan laut.
"Mell?" Beberapa kali dia memanggil namun tak mendapat sahutan. Tanda-tandanya bahkan tak ada dan dia mulai panik.
"Mell?" Junno mengeraskan teriakannya menyaingi deburan ombak dan angin yang berhembus cukup kencang.
"Camelia!!" teriaknya lagi yang kemudian melakukan panggilan telpon ke nomor perempuan itu. Namun tetap tak mendapat jawaban.
Hingga akhirnya dia naik ke batu karang yang terdapat di ujung anjungan dan menemukan keberadaannya yang tengah menikmati matahari terbenam di air setinggi pinggangnya. Dalam balutan two pieces bikini berwarna merah menyala.
"Astaga! Mell!" Panggilnya lagi dengan suara yang lebih keras.
Perempuan itu menoleh, kemudian ia tersenyum sambil melambaikan tangannya, lalu mengisyaratkan kepada Junno untuk mendekat.
"Apa yang kau lakukan di sana?" Dia pun segera melepaskan pakaian bagian atasnya, juga meletakkan ponsel dan pistol di tumpukan kemeja dan jas hitamnya. Dan setelah melepaskan sepatunya, Junno segera menceburkan diri menghampiri Camelia.
Tawa yang riang segera terdengar begitu mereka berdekatan dan Camelia segera menghambur ke dalam pelukan Junno.
"Sudah sore, mengapa kau ada di sini?" Pria itu balas memeluknya dan membiarkan saja ketika Camelia meraih ciuman dari bibirnya.
"Hanya menikmati matahari terbenam. Lihat? Jarang sekali kita mendapatkan kesempatan seperti ini." Dia menjawab.
Junno mengedarkan pandangan ke sekeliling pantai dan mata elangnya memeriksa kalau-kalau ada sesuatu atau seseorang yang mungkin sedang mengintai.
"Jangan lama-lama. Keadaan di luar sini bisa berbahaya bagimu, jadi …."
"Ada kau yang menjagaku, bukan? Jadi kenapa harus khawatir?" Camelia melepaskan rangkulannya dari tubuh Junno.
"Hmm … memang, tapi …."
Namun perempuan itu memercikan air laut sehingga membasahi wajah Junno.
"Mell!"
Dia tertawa dan malah mengulangi hal tersebut.
"Hentikan, Mell!"
Camelia tertawa lagi. "Kau mau aku berhenti?" Kemudian ia mundur tetapi belum menghentikan perbuatannya. Dan dengan seringaiannya Camelia seolah tengah menggoda Junno.
"Mell?"
"Ayo tangkap dan hentikan aku!" ucap perempuan itu yang kembali memercikan air laut ke arah Junno. Yang tentu saja membuat sang bodyguard terpancing dan segera berlari mengejarnya.
Suara tawa dan teriakan Camelia segera menggema ketika Junno melesat untuk mendapatkannya, tetapi dengan cepat ia menghindar.
Dua orang itu berenang saling berkejaran untuk beberapa saat dan bermain seperti anak kecil hingga matahari benar-benar turun di ufuk barat menyisakan semburat oranye di antara awan-awan kehitaman di sekelilingnya. Dan ketika Junno sudah benar-benar mendapatkannya, dia pun segera memeluknya dengan erat agar tak lagi menjauh seperti sebelumnya.
"Hari ini aku bertemu dengan Lingga dalam perjalanan kembali ke sini." Keduanya menghadap matahari yang sudah hampir tenggelam di arah barat dengan tubuh seksi Camelia yang Junno pekik dari belakang.
"Mantan istrimu?" Camelia mengusap wajahnya yang basah.
"Ya. Dengan anaknya."
"Anak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Bodyguard
RomanceJunno yang baru saja bebas dari penjara setelah 3 tahun menjalani hukuman karena melakukan penembakan terhadap selingkuhan istrinya, tahu-tahu ditawari pekerjaan oleh sahabatnya, Adam. Yakni menjadi pengawal bagi seorang aktris, Camelia Abigail yang...