Camelia tersenyum menerima cup minuman dingin yang Junno serahkan kepadanya. Kopi dengan campuran es dan topping krim vanila di atasnya, sesuai dengan yang dia suka.
Disusul sebuah tote bag berisi kue-kue yang dimintanya, yang pria itu letakkan di meja rias. Dan dia menikmati waktu break syuting pada sore itu dengan gembira.
"Boleh tanya nggak sih Beb?" Make up artis yang merupakan pria kemayu yang tengah memperbaiki riasannya memulai percakapan.
"Apa?" Camelia merespon seraya menyesap minumannya.
"Kabar yang kemarin keluar itu, bener apa nggak sih?" Pria itu bertanya.
"Kabar apa?"
"Soal hubungan desse sama Mas Junn."
Camelia melirik cermin yang memantulkan situasi di belakang. Di mana Junno ada di antara mereka yang tengah disibukkan kegiatan untuk keperluan syuting.
"Hanya rumor." Lalu dia menjawab.
"Masa sih? Kok rame banget ya?"
"Siapa yang bikin ramai? Media lah," ucap perempuan itu lagi.
"Iya sih, padahal baru sehari lho. Eyke lihat di lambe-lambean gosipnya makin panas aja."
"Masa?" Lalu Camelia melahap sepotong cheese cake sambil tertawa.
"Serius, Beb. Desse nggak pernah lihat akun gosip ya? Kayaknya nggak pernah tahu deh soal begituan? Atau nggak sadar aja?" Kuas blush on diusapkan sehingga membuat pipi halus milik Camelia semakin tampak merona.
"Tidak penting. Melihat hal seperti itu terkadang membuat kita down dan kehilangan semangat." Camelia masih menatap cermin yang menampilkan pantulan sosok Junno.
"Bener juga sih. Sebagai artis senior, Desse pasti udah ngerti soal beginian, kan?"
Dia kemudian menganggukkan kepala.
"Apalagi kalau soal gosip jelek ya? Bikin pusing."
Perempuan itu mengangguk lagi sambil kembali menyesap minumannya.
"Udah beres, Say. Cakep deh kamu kayak bidadari. Pantas banget kalau jadi ratu sejagat."
"Aahhh, Lolly bisa saja!" Camelia pun tertawa.
"Kalau dari series ini kamu nggak dapat penghargaan, keterlaluan banget deh." Pria kemayu itu merapikan rambutnya sebelum ia berhenti memoles wajah Camelia.
"Mas Junn?" Lalu suara melengking seorang perempuan terdengar dari sisi lain ruang make up.
"Tolongin Noni turunin itu dong!" Pinta perempuan tersebut sambil menunjuk sesuatu di atas tumpukan barang yang tak mampu dia jangkau.
"Mas Junno kan tinggi, jadi pasti bisa ngambilin itu." Suaranya terdengar sedikit genit.
Junno segera menghampirinya, dan dia hampir saja menuruti permintaan perempuan itu sebelum akhirnya Camelia bereaksi.
"Junno!" Dia sedikit berteriak, namun membuat seisi ruang make up menoleh ke arahnya.
"Tidak boleh melakukanya!" katanya.
Dia bangkit kemudian berjalan ke arahnya.
"Apa?" Pria itu yang hampir mengulurkan tangannya pun berhenti.
"Itu bukan tugasmu!" ucap Camelia dengan nada tak suka. "Ada banyak crew laki-laki di sekitar sini, dan tugas mereka untuk membantu hal-hal yang tidak mungkin kamu lakukan. Tapi kenapa hanya Junno yang kamu panggil?" Tatapan tajam Camelia tujukan pada crew perempuan tersebut.
"Umm … maaf, Mbak. Noni cuma …."
"Junno itu pengawal pribadi saya, bukan kacung kamu. Jadi, panggil saja crew yang lain untuk melakukannya!" Camelia terdengar sedikit menggeram.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Bodyguard
RomanceJunno yang baru saja bebas dari penjara setelah 3 tahun menjalani hukuman karena melakukan penembakan terhadap selingkuhan istrinya, tahu-tahu ditawari pekerjaan oleh sahabatnya, Adam. Yakni menjadi pengawal bagi seorang aktris, Camelia Abigail yang...