41. Junno Dan Camelia #2

2.5K 153 41
                                    

"Bagaimana keadaanmu?" Suara Bima yang terdengar ketika Camelia menjawab sebuah panggilan dari nomor tak dikenal.

"Baik. Bapak sendiri bagaimana?"

"Cukup baik. Hanya saja aku tidak bisa menemuimu sekarang ini karena ada beberapa masalah yang sedang diselesaikan." Pria itu menjelaskan.

"Baik."

"Dan soap nomor ini sengaja aku ganti karena …."

"Sayang?" Terdengar suara lain di belakangnya.

"Zakia menanyakanmu."

Terdengar dengusan napas keras Bima dari seberang sana.

"Bapak sedang di rumah?" Camelia bertanya.

"Tidak. Hanya saja kami sedang pergi ke suatu tempat. Kau tahu, perjalanan keluarga dan aku tidak bisa menolaknya karena …."

"Baik, Pak. Saya mengerti." Perempuan itu memotong kata-katanya.

"Mungkin nanti sepulangnya dari sini aku akan menemuimu, Mel." Bima berujar.

"Baik, Pak."

"Kau sedang menerima panggilan penting, Sayang? Aku pikir kita sepakat untuk tak menerima panggilan apa pun selama liburan. Kau lupa?" Suara perempuan terdengar lagi, dan Camelia yakin jika itu adalah suara Delisa, istrinya Bima.

"Ya, ini penting. Aku hanya menerima panggilan kerja, jadi …."

"Maka sudahi saja, bukankah kau sudah mengambil cuti sebelum kampanye? Lalu mengapa mereka masih mengganggumu?" Protes itu terdengar jelas, dan kemudian sambungan tersebut pun terputus dengan sendirinya.

Camelia terdiam sambil menatap layar ponsel nya, lalu dia meletakkan benda pipih itu di atas meja.

Lalu perhatiannya beralih ketika pintu utama terbuka, dan Junno mendorongnya dari luar. Lalu pria itu melenggang masuk ke dalam sambil melepaskan hoodinya.

"Kau habis jogging?" Camelia bertanya terlebih dahulu.

"Ya, seperti biasa." Junno beralih ke arah dapur sambil meraih sebuah gelas dari rak kemudian menuangkan air dingin dari dispenser.

"Tadi aku pikir kau masih tidur makanya tidak mengajakmu. Jadi …."

"Oh, memang. Semalam aku merasa lelah sekali, jadi langsung tidur saja. Dan baru saja bangun." Perempuan itu berujar.

Junno menatapnya yang berdiri menghadap kompor. "Apa yang sedang kau lakukan?" Dia mendekat.

"Ini?" Camelia menatap dua lembar roti yang sedang dia panaskan diatas wajan. "Hanya mencoba membuat sarapan. Perutku lapar sekali bangun tidur tadi. Hahaha." Perempuan itu tertawa.

"Kenapa kau tidak pesan online saja? Biasanya juga begitu kan?"

"Aku bosan dengan makanan online. Tadi aku melihat video kuliner di instagram, dan sepertinya ini mudah." Dia menuangkan telur kocok dari mangkuk sehingga menutupi seluruh bagian roti. Kemudian setelahnya meletakan selembar keju, irisan selada yang dia temukan di dalam kulkas. Lalu melipatnya ketika telurnya telah matang di sisi lainnya.

"Kau bisa melakukannya?" Junno lebih mendekat ketika dia melihat perempuan itu seperti mengalami kesulitan untuk membalik rotinya.

"Tunggu tunggu! Aku bisa!" Namun Camelia mengangkat tangannya ketika sepertinya Junno berniat untuk membantunya.

Pria itu memperhatikan dari samping bagaimana Camelia tampao berusaha keras untuk melakukannya. Memang terlihat sekali jika sang artis tidak dapat melakukan apa-apa soal urusan dapur.

My Hot BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang