Berkali-kali Camelia melirik ke arah luar set di mana Junno berada. Pria itu tampak berbincang dengan salah satu asisten, atau crew wardrobe yang beberapa di antaranya adalah perempuan.
Tepatnya, mereka yang sengaja mengajaknya berbicara sementara sang pengawal hanya menanggapinya dengan anggukkan dan senyum samar.
Tapi itu cukup membuatnya kesal.
"Junn?" Lalu dia segera memanggilnya.
Junno menoleh, dan dengan segera ia menghampiri perempuan cantik itu.
"Ya? Ada yang kau mau?" Pria itu bertanya.
"Umm … maksudku, ada yang kau perlukan?" Lalu dia meralat ucapannya.
"Ya, aku lapar." Camelia yang tengah didandani ulang pun menjawab.
"Lapar?" Junno melirik meja di mana beberapa macam makanan terhidang.
Crew memang sengaja menyediakannya karena syuting hari itu berlangsung sampai malam dan mereka hampir tak bisa pergi ke manapun karena episode kali ini benar-benar penting.
"Ada makanan di san, mau aku ambilkan?" tawar Junno.
"Aku mau makanan yang lain." Camelia menjawab tanpa memalingkan perhatian dari layar ponselnya yang menyala, menayangkan berita online di media sosialnya.
"Makanan yang lain?"
Perempuan itu mengangguk.
"Mau makan apa?" Lalu Junno bertanya.
"Entahlah, yang penting enak dimakan." jawab Camelia lagi.
"Iya, apa?"
Sang artis mendongak dan menatap pengawalnya tersebut lekat-lekat.
"Coba pesankan makanan yang kira-kira bisa membuat mood ku kembali baik?" katanya.
"Ya apa? Aku kan tidak tahu apa yang mungkin bisa membuatmu begitu? Memangnya kau sedang kesal ya? Masam sekali wajahmu itu?" jawabnya, seraya merogoh ponselnya di saku jas. Sementara Camelia mencebikkan mulutnya, dan dua make up artis di belakang saling lirik mendengar percakapan tersebut.
"Kau mau … pizza?" Junno menawarkan setelah dia membuka aplikasi pesan antar makanan online di ponsel.
"Tidak mau. Pizza membuatku mual." Camelia masih dengan nada yang sama.
"Bagaimana kalau hotdog?" tawar pria itu lagi.
"Aku tidak suka sosisnya."
Junno menoleh, dan dua make up artis yang sedang bekerja hampir menyemburkan tawa.
"Burger?"
Perempuan itu menggelengkan kepala. "Jangan juga tawarkan kentang goreng karena aku bosan dengan makanan seperti itu. Burger, salad apalagi ayam goreng."
"Lalu apa yang kau mau?" Pria itu mulai kesal.
"Entahlah, sepertinya aku mau yang berkuah, panas dan pedas."
"Bakso!" Lalu make up artis berucap bersamaan.
"Nah! Kalian benar! Sepertinya bakso sangat enak untuk dimakan di saat seperti ini kan?" Camelia pun bereaksi, dan dua crew itu mengangguk bersamaan tanda setuju.
"Break kita berapa menit lagi kira-kira?" Lalu Camelia bertanya pada crew lain yang melintas.
"Satu jam lagi, Mbak." Pria itu menjawab.
"Lama sekali, katanya kita harus menyelesaikan episode ini dengan cepat. Tapi kenapa banyak ditunda-tunda?" Camelia mengeluh.
"Ya, ada kendala dengan properti yang dibutuhkan, Mbak. Jadi harus menunggu perbaikan."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hot Bodyguard
RomanceJunno yang baru saja bebas dari penjara setelah 3 tahun menjalani hukuman karena melakukan penembakan terhadap selingkuhan istrinya, tahu-tahu ditawari pekerjaan oleh sahabatnya, Adam. Yakni menjadi pengawal bagi seorang aktris, Camelia Abigail yang...