42. Junno Dan Camelia #3

2.7K 171 53
                                    

Camelia jatuh terduduk di tempat tidur sementara Junno segera mengungkung tubuhnya setelah ia melepaskan segala yang melekat di tubuh mereka. Kemudian cumbuan itu berlanjut menjadi lebih panas dari sebelumnya.

Mereka saling menyentuh dan memahami rasa yang hadir di dalam dada, lalu mengartikannya dengan bentuk interaksi seperti yang sekarang tengah terjadi.

"Ugh!" Perempuan itu melenguh kala Junno membenamkan senjatanya.

Dia menggeliat dengan kepala terdongak ke belakang sehingga tubuh sintalnya tampak melengking. Membuat kedua gundukan indahnya semakin membusung dengan puncaknya yang semakin mencuat.

Junno kemudian menghentak, dan bergetarlah tempat tidur yang menjadi alas mereka untuk bercinta. Diiringi deritan pelan yang sesekali terdengar setiap kali dia bergerak.

"Ohh ... Sayang!" Camelia mendesah dengan suaranya yang terdengar begitu menggoda.

Dia membiarkan Junno menyentuhnya, mencumbunya, dan segala yang pria itu inginkan atas tubuhnya. Dan Camelia begitu menyukainya.

Bukan hanya fokus pada kesenangannya sendiri, tetapi pria itu juga membuatnya merasakan bahwa apa yang mereka lakukan saat ini adalah hal menyenangkan.

Berbeda dengan Bima yang ketika datang hanya untuk mendapatkan kepuasan, dan pergi setelah semuanya dituntaskan, Junno justru tampak berusaha menyenangkannya juga. Dan ini yang membuat Camelia segera menyerahkan diri tanpa berpikir panjang lagi.

Kedua tangannya meraih pundak kokoh pria itu. Merasakan kekuatannya ketika dia sedang berpacu, dan di saat yang bersamaan juga berusaha membuatnya merasa nyaman juga.

Lalu dia menatap wajahnya yang tetap datar meski sesekali keingnya tampak berkerut dan alisnya bergerak-gerak hampir bertautan.

"Oohh, Junno!" Dia mengerang setiap kali hentakan itu terasa semakin keras dan mengaduk-aduk bagian terdalam dari dirinya, kemudian meracau dengan kata-kata yang dirinya sendiri tak mengerti.

Tetapi, pria ini membuatnya lepas kendali dan itulah yang mereka lakukan sekarang ini.

Namun Junno segera membungkam mulutnya untuk meredam racauan, sementara bagian bawah tubuhnya tetap menghentak seperti semula.

"Mmmhhh ...." gumaman tertahan dan suara decapan silih berganti memenuhi kamar yang tidak terlalu besar pada hampir siang itu.

Junno kemudian bangkit seraya menarik lepas alat tempurnya, lalu memiringkan tubuh seksi Camelia. Dan tanpa menunggu lama dia kembali membenamkan miliknya, dan kini terasa lebih dalam dari sebelumnya.

"Aahh, Junno!" Perempuan itu hampir berteriak ketika milik Junno yang seolah membentur bagian paling dalam dari dirinya, meski setelahnya pria itu kembali membungkam mulutnya.

"Kau menyukainya, Mel?" Lalu pria itu berbisik.

"Kau suka melakukan hal seperti ini, hum?" Dia menggigit ujung telinga Camelia dengan perasaan gemas.

"Ummhh ...." Dan Camelia hanya menggumam.

"Kau menyukainya?" Lalu Junno menekan pinggulnya dalam-dalam tanpa menariknya selama beberapa detik.

"Ahh, i-iya ...." Membuat Camelia menjawab terbata.

"Apa? Katakan sekali lagi!" Junno meggeram sambil mengetatkan rahang hingga giginya terdengar bergemeletuk.

"Katakan lagi, Mel!" katanya lagi yang belum melanjutkan hentakannya pada perempuan itu.

"Iya, iya ... aku ... menyukainya!" Akhirnya Camelia menjawab pertanyaan aneh tersebut. Lalu setelahnya Junno kembali menyentakkan pinggulnya dengan keras.

My Hot BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang