7 hari.
Jeon Wonwoo yang notabene adalah kekasihmu sudah mengabaikanmu selama 7 hari.
Tak ada telepon maupun sms mengenai dirinya. Kau tahu persis sifat Wonwoo yang terkadang aneh, tapi ini sudah keterlaluan.
Kau memandang ke layar ponselmu yang menampilkan wajahmu dan Wonwoo yang sama-sama tersenyum gembira.
"Kau dimana Jeon Wonwoo?" Ujarmu lirih.
Setetes air mata mengalir dari sampng matamu. Kau membiarkanya jatuh ke bantal dan membasahinya. Kau menghela nafas seraya mencoba untuk menahan tangismu namun gagal. Kau menangis tersedu-sedu tanpa suara di kamarmu yang sepi hingga jatuh tertidur.
Entah sudah berapa lama kau tertidur, di tengah-tengah tidurmu kau merasakan sebuah tangan membelai wajahmu. Kau membuka matamu yang berat dengan perlahan. Samar-samar kau melihat seseorang di depanmu.
"Siapa?" Tanyamu.
"(Y/n), ini aku."
Suara itu adalah suara yang sangat familier bagimu. Dengan segera kau membuka matamu lebar-lebar dan memandang tepat ke wajah kekasihmu.
"Jeon Wonwoo?" Panggilmu dengan mata terbelalak.
Ia tersenyum mendengar suaramu. Tanpa berkata apa-apa ia memelukmu dengab erat.
Air mata kembali berlinang di matamu. "Kau... kau..."
"Maafkan aku (y/n). Maaf karena aku pergi tanpa memberitahumu terlebih dahulu." Ujarnya seraya membelai rambutmu.
Sentuhan hangatnya membuatmu menangis dengan keras dipelukannya. Semakin erat ia memelukmu semakin banyak air mata yang kau keluarkan.
Setelah kau agak tenang, Wonwoo memandangmu dengan lembut. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari kantung jaketnya. Dengan matamu yang sembab kau memandang kotak tersebut tanpa minat sedikitpun.
Wonwoo membuka kotak tersebut dan mengeluarkan cincin dari dalamnya. Kau memandang cincin itu tanpa ekspresi.
"Ini alasanku menghilang selama 7 hari." Ujar Wonwoo dengan senyuman di wajahnya. "Cincin ini aku sendiri yang membuatnya dibantu oleh pamanku."
Kau masih diam membisu namun ekspresimu melembut.
"Ini cincin yang kubuat dengan seluruh cintaku padamu." Jelas Wonwoo..
Kemudian dia berlutut di hadapanmu. "(Y/n), maukah kau tinggal bersamaku?"
Kau memandangnya dengan tatapan tidak percaya. Matamu kembali berkaca-kaca. "Kau melamarku?"
Wonwoo mengangguk mantap. Kau segera memeluk kekasihmu itu dengan perasaan gembira. Kekecewaanmu, kekesalanmu, dan kerinduanmu hilang seketika.
"Aku mau Jeon Wonwoo! Aku (y/n), mau tinggal bersamamu." Serumu tanpa melepas pelukanmu.
"Terima kasih." Ujar Wonwoo seraya mencium rambutmu. "Aku minta maaf dan aku merindukanmu."
"Aku juga." Jawabmu. "Kumohon jangan pernah lakukan hal seperti itu lagi."
Air mata bahagia mengalir dari matamu. Wonwoo pria yang aneh, tapi dia kekasihmu yang paling sempurna. Mungkin dia menyebalkan tapi jelas buktinya kalau ia mencintaimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...