156. Woozi

14.3K 1K 35
                                    

Requested by PinkyStory04 ssnvfs

Kau menatapnya yang entah mengapa sama sekali tidak menyadari kehadiranmu. Ketika kau sampai dihadapannya ia segera menandatangani album yang kau sodorkan padanya tanpa mengangkat kepala.

Wajah Woozi yang kini berjarak hanya beberapa meter darimu membuatmu merasa sesak. Kau mengerjapkan matamu beberapa kali, berusaha menahan air mata yang kini mulai menggenangi matamu.

"Hai." Kau berdeham, merutuki suaramu yang bergetar.

"Hai, Woozi." Ujarmu sambil tersenyum padanya.

"Aku suka musikmu, sangat menyenangkan."

"Terima kasih, apa kau tidak membawa apapun untukku? Atau apakah kau ada pertanyaan untukku?" Tanya Woozi seraya mengangkat pandangannya ke arahmu.

Woozi mengerjapkan mata beberapa kali, seolah tidak percaya bahwa kau ada di hadapannya.

"(Y/N)?" Bisiknya tidak percaya, lalu meraih tanganmu.

Kau tersenyum lirih. "Aku ada permintaan. Bisakah nanti kita bertemu setelah kau selesai fansign?"

Ia menatapmu bingung.

"Tentu." Ia lalu melepaskan tanganmu dan menulis lagi di bawah tanda tangannya.

Kau membacanya. 'Tunggu aku di taman belakang jam 7.'

Kau mengangguk kecil lalu menyerahkan sebuah bungkusan kecil padanya. "Hadiah untukmu. Sampai berjumpa nanti, Jihoon."

"Senang bertemu denganmu kembali (Y/n)."

Kau menatapnya kembali sebelum beranjak ke member Seventeen lainnya.

Sebelum jam 7 kau sudah berada di taman belakang dan menunggu Jihoon datang. Memikirkan bagaimana cara menyampaikan hal penting pada Jihoon yang kau rindukan.

"(Y/N)." Panggil Jihoon seraya menepuk bahumu.

Suara Jihoon yang tiba-tiba mengusik pikiranmu membuatmu terlonjak. "Oh.. Jihoon... em... aku..."

"Tunggu sebentar." Potong Jihoon lalu menarikmu ke salah satu bangku yang ada di taman. Ia lalu melepaskan jaketnya dan menyerahkannya padamu. "Pakai ini untuk menutupi kakimu. Bagaimana kabarmu (Y/n)?"

Kau mengalihkan pandanganmu, tak berani menatap mata coklat yang pernah membuatmu jatuh cinta. Tanganmu meremas jaketnya yang kau sampirkan di pahamu.

"Aku baik-baik saja. Bagaimana denganmu?"

Jihoon meluruskan kakinya, "Yah, seperti yang kau tahu. Aku sangat sibuk. Ngomong-ngomong kau cocok memakai terusan seperti ini."

"Begitukah?"

"Ung, kau terlihat lebih cantik dan ceria."

Kau tersenyum kwcil mendengar perkataannya.

Kesunyian kembali menyelimuti kalian berdua.

"Apa yang..."

"Ada yang ingin..."

Kalian berdua memulai pada saat yang bersamaan, membuat kalian tertawa kecil.

"Apa yang ingin kau katakan padaku, (Y/n)?"

"Aku... aku hanya ingin memberikan undangan ini padamu." Jawabmu lalu menyerahkan undangan berwarna ungu pastel pada Jihoon.

"Undangan apa ini?"

"Pernikahan..."

"Pernikahan? Apa salah satu dari teman kita menikah dan menitipkan undangannya padamu?" Tanyanya bingung seraya mengambil undangan tersebut dari tanganmu dan membacanya. "You are invited to (Y/n) and...."

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang