153. Wonwoo

16.3K 1.3K 35
                                    

Requested by meuthia0413 Jnhyun17 KeiChan_ oheyitszayn reshalinaf JessicaOollliiii anggiwia

"Jeon Kiwon!" Serumu ketika anak laki-lakimu itu melarikan diri setelah membuat seluruh rumahmu basah oleh air.

"Ada apa?" Wonwoo, suamimu, melongokan kepalanya di sampingmu.

"Lihat ini!" Serumu seraya menunjuk lantai.

Wonwoo melepaskan kacamatanya, yang berarti beberapa menit yang lalu ia sedang bekerja.

"Air?"

"Kiwon tidak mengeringkan tubuhnya sebelum keluar dari kamar mandi." Ujarmu seraya memijit pelipismu.

Wonwoo tersenyum kecil lalu mengecup pipimu singkat. "Biar aku marahi anak itu."

"Sebaiknya begitu karena aku tidak punya tenaga untuk memarahinya setelah membereskan semua ini."

Wonwoo tersenyum kecil lalu segera berjalan ke arah kamar Kiwon. Kau sendiri menghela nafas panjang sebelum berjalan ke ruang peralatan dan mengambil alat pel dari sana lalu mulai membersihkan tetesan-tetesan air yang ada di lantai.

Tak lama kemudian kau melohat Kiwon dan Wonwoo berjalan bersama ke arahmu.

Kau melipat tanganmu di dada setelah mengesampingkan alat pel di dinding.

"Maafkan aku eomma." Ujar Kiwon sambil menunduk.

Kau melirik ke arah Wonwoo yang tersenyum kecil.

"Jeon Kiwon, sudah yang keberapakalinya kau melakukan ini?"  Tanyamu.

Kiwon melirik takut-takut ke arahmu lalu menggelengkan kepalanya. "Tak tahu."

"Lain kali jangan diulangi lagi, mengerti? Jika kau mengulanginya sekali lagi maka kau tidak akan eomma membatalkan rencana liburan kita ke Jeju."

"Hah? Tapi eomma..."

"Tidak ada tapi-tapian, kau harus menuruti apa kata eomma dan appa selama 3 minggu sampai keberangkatan kita ke Jeju. Kalau tidak maka liburan kita akan terancam gagal."

Ku melirik ke arah Wonwoo yang tersenyum geli. Dia pasti tahu kalau kau hanya mengancam Kiwon.

"Baiklah." Jawab Kiwon.

Kau berjongkok dan ia langsung memelukmu. "Maaf ya eomma."

"Iya, iya. Sekarang telepon Nenek Kim dan minta maaflah padanya karena telah menjahili kucingnya."

"Eoh? Bagaimana eomma..."

"Tadi pagi Nenek Kim bercerita pada eomma."

Kiwon menggigit bibir bawahnya seraya menatapmu.

"Eomma tidak akan marah asalkan kau meminta maaf."

"Daripada menelepon lebih baik kau turun ke bawah dan berikan beberapa ginseng padanya." Ujar Wonwoo sambil menatapmu.

"Ide bagus, nah sekarang ambil ginseng tersebut di dalam kulkas dan antarkan ke apartemen Nenek Kim."

Kiwon mengangguk patuh lalu segera berlari ke arah dapur.

"Biar aku yang bereskan sisanya, kau lebih baik memeriksa kamar mandi karna tadi Kiwon bilang kalau dia mengisi bak mandi dengan air dan sabun dengan takaran yang banyak."

Kau mengerang sebelum mengangguk dan berjalan ke arah kamar mandi.

Benar saja, kau melihat busa sabun menghiasi lantai kamar mandimu dengan jumlah yang cukup banyak. Kau menghela nafas panjang sebelum mulai mengingkirkan busa sabun tersebut mulai dari lantai lalu beranjak ke bak mandi.

"(Y/n), bagaimana keadaan di sana?"

Kau menoleh pada Wonwoo yang baru saja masuk ke kamar mandi dengan hanya sehelai handuk melilit di pinggangnya.

"Seperti yang kau lihat." Jawabmu.

Wonwoo berjalan ke arahmu dan menyalakan shower.

Otomatis kau mundur ke belakang agar air tersebut tidak mengenaimu.

"Wonwoo!"

"Kenapa? Bukankah kita sudah di kamar mandi? Bagaimana jika kita sekalian mandi saja?" Tanyanya seraya berjalan mendekat padamu.

Kau menatapnya bingung.

"Ada apa denganmu hari ini?"

Wonwoo tidak menjawab melainka memutar tubuhmu sehingga air dari shower langsung membasahi pakaian dan tubuhmu.

"Entahlah, hanya hari ini kau terlihat sangat cantik." Jawabnya seraya memelukmu dan mencium lehermu.

"Hum?" Kau menatapnya geli.

"Bagaimana? Mau mandi bersama?" Tanyanya seraya menatapmu penuh harap.

"Aku sih tidak keberatan, bagaimana dengan Kiwon?"

"Aku menyuruhnya membantu Nenek Kim sebelum kembali ketika ia pamit tadi. Aku yakin ia tidak akan kembali dalam waktu dekat."

Kau menatapnya yang sudah basah sebelum melingkarkan tanganmu di lehernya dan menciumnya. "Kalau begitu aku mau."

Wonwoo menyeringai senang sebelum menarik kaosmu yang sudah basah seraya menciummu.

Kau meraih rambut Wonwoo yang basah ketika ia mulai mencium pundakmu dan menutup matamu.

"Kau yakin kalau Kiwon tidak akan kembali dalam waktu dekat?" Tanyamu meyakinkan.

"Tentu saja. Tidak perlu khawatir." Ujarny seraya menutup tirai di samping kalian.

♡♡♡♡♡

Done!
Semoga suka 😉
Vomment ya

Done!Semoga suka 😉Vomment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang