49. Choi Seungcheol

17.3K 1.4K 51
                                    

Requested by ShelaYrn twinkletwinklesss

Angst!

Kau menatap nanar pada dua orang yang baru saja melewatimu.

Choi Seungcheol dan seorang rekan kerjamu baru saja melewatimu sambil bergandengan tangan. Lebih tepatnya rekanmu itu menggandeng lengan Seungcheol yang sama sekali tidak mempedulikannya, malahan ia mengerling ke arahmu.

Kau menghela nafas panjang sebelum beranjak menuju ruang kerjamu.

Hampir saja kau menangis karena pemandangan tersebut.

Bagaimana tidak?

Seungcheol sangat baik padamu dan kau sangat menyukainya, namun belum lama ini Han Jungwon mengisi tempat yang seharusnya menjadi tempatmu.

Ia selalu mengikuti Seungcheol kemanapun ia pergi dan kau telah mendengar gosip-gosip yang mengatakan bahwa mereka telah berkencan. Padahal seminggu yang lalu Seungcheol mengatakan bahwa ia menyukaimu lewat sebuah surat yang ia letakan di mejamu.

Kau kembali menghela nafas saat melirik surat tersebut. Kau memasukan surat yang Seungcheol berikan padamu ke dalam laci dan berusaha mengerahkan fokusmu pada pekerjaan di hadapanmu.

Belum lama kau menekuni pekerjaanmu, sebuah ketukan terdengar bersamaan dengan terbukanya pintu ruang kerjamu. Kau mendongak untuk melihat siapa yang berani memasuki ruang kerjamu tanpa permisi.

"Woah, woah.. Jangan melihatku seakan-akan kau akan memakanku bulat-bulat seperti itu!" Kau membeku di tempat saat mengetahui siapa yang memasuki ruang kerjamu.

Kau berdeham dengan susah payah sebelum pura-pura memfokuskan dirimu pada pekerjaan di hadapanmu.

"Mengabaikanku?" Tanya orang tersebut seraya mendekat padamu.

Dengan sekuat tenaga kau menahan dirimu untuk tidak mempedulikannya. Namun pertahananmu itu mulai runtuh ketika tangan besarnya merangkul tubuhmu dari belakang.

Dengan susah payah kau berusaha agar kau tidak mengeluarkan sepatah katapun. Tak ingin ia tahu bagaimana efek yang ia munculkan pada tubuhmu, dan terutama hatimu.

"Aku sangat merindukanmu, kau tahu? Selama akhir pekan kemarin aku berharap agar kau mengirimkan SMS padaku..." bisiknya rendah di telingamu.

Jemarimu meremas pena yang sejak tadi kau pegang. Kau memejamkan matamu, berusaha menahan desakan air mata yang hampir lolos.

"(Y/n)..." panggilnya lembut saat kau sama sekali tak mengeluarkan suara.

Kau segera mendorong kursimu ke belakang dan segera berlari keluar ruang kerjamu tanpa mempedulikan Seungcheol yang mengaduh kesakitan karena terbentur kursimu.

Saat kau keluar dari ruanganmu kau bertemu dengan Han Jungwon yang menatapmu dengan pandangan tak suka.

"Apa yang kau lakukan pada Seungcheol?" Tanyanya dingin. "Kau pasti memantrainya sehingga ia menyukaimu, kan?"

Kau mengabaikan pertanyaan itu dan berjalan melewatinya tak memedulikan wajahnya yang memerah menahan amarah. Tiba-tiba saja tanganmu di tarik dengan kasar oleh Jungwon dan ia menampar wajahmu dengan keras hingga kau terjatuh karena perbuatan tiba-tiba tersebut.

Beberapa rekan kantormu menatap kalian dengan pandangan ingin tahu, kau segera berdiri dan mendorong Jungwon yang langsung terhuyung. Sayangnya sebelum Jungwon terjatuh, Seungcheol menghampiri kalian dan berhasil menangkap tubuh Jungwon.

Kau mendengus kesal lalu segera berlari ke roof garden dengan tangga darurat.

Tanpa kau sadari air mata telah mengalir di pipimu, berkat air mata itulah kau mulai merasakan rasa sakit pada pipimu yang tadi ditampar oleh Jungwon dan itu membuatmu semakin kesal. Saat kau tiba di atap kau berusaha untuk mengatur nafasmu namun tak lama kemudian tangismu pecah dan kau mulai terisak.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang