151. Coups

14.2K 1.2K 40
                                    

Requested by oheyitszayn

"Noona, Noona." Kau berjalan mengejar anak laki-lakimu yang baru saja berlari ke arah sekumpulan perempuan yang sedang berkumpul di suatu ruangan, staf yang bekerja dengan Seungcheol dalam karir modelingnya.

"Oh, Seungyoonie? Ada apa kau kemari?"

"Jemput appa."

"Maaf telah menggangu waktu istirahat kalian." Ujarmu seraya mengatur nafasmu.

"Ah tidak apa-apa eonni. Kami sudah istirahat dari tadi kok." Ujar salah satu dari mereka.

"Kalian kan jarang istirahat. Aku membawakan makanan untuk kalian. Dimakan ya." Ujarmu seraya menyerahkan kantong kertas berisi makanan yang kau bawa.

"Jadi merepotkan."

"Tidak kok, kalian kan selalu bekerja keras demi Seungcheol." Ujarmu.

"Kalau begitu terima kasih atas makanannya." Ujar mereka serentak lalu mulai memakan makanan yang kau bawa setelah membagikannya ke setiap orang.

"Seungyoon-ah, ayo jangan ganggu noona yang sedang makan." Serumu ketika menyadari seorang staf memangku Seungyoon sambil memakan makanannya.

"Tidak apa-apa eonni, Seungyoon anak baik kok." Ujarnya seraya tersenyum padamu. Pada akhirnya kau membiarkan Seungyoon bersama staf Seungcheol.

Kau duduk di sofa seraya membuka handphonemu.

"Noona, noona cantik deh."

"Benarkah?"

"Iya."

"Kalau Noona bagaimana?"

"Noona juga cantik."

Kau melirik ke arah Seungyoon yang sedang menggoda perempuan-perempuan yang berada di dekatnya. Kau menggelengkan kepalamu. Sifat penggoda yang ia dapatkan dari ayahnya itu benar-benar membuatmu frustasi.

"Seungyoon-ah, bagaimana dengan eomma-mu?"

"Eomma? Tentu saja cantik tapi Noona lebih cantik."

Kau menoleh ke arah Seungyoon dengan tatapan tak percaya.

"Kenapa? Bukankah appa menikahi eomma-mu karena dia cantik?"

"Eomma memang cantik tapi dia bukan tipeku."

Oke, kali ini kau merasakan sakit hati. Dari mana anak berusia 4 tahun belajar kata-kata seperti itu?

"(Y/n)? Seungyoon?"

Kau langsung menoleh ke belakangmu dan menemukan Seungcheol berdiri disana dengan make-up namun sudah memakai pakaiannya yang biasa ia pakai.

"Oh, sudah selesai?" Tanyamu sambil berdiri.

Ia mengangguk lalu merangkul pinggangmu dan mengecup bibirmu singkat. "Tumben kau kemari?"

"Bukankah kita ada janji akan pergi melihat kembang api?"

"Ah, benar juga. Kalau begitu tunggu sebentar. Aku akan menghapus make-upku dulu."

Kau mengangguk lalu melirik ke arah Seungyoon yang saat ini berjalan ke arah ayahnya bersama salah satu staf.

"Apa yang kau lakukan selagi menunggu appa, Seungyoon-ah?" Tanya Seungcheol seraya memangku Seungyoon.

"Menggoda para Noona." Jawabnya polos membuat Seungcheol tersedak air ludahnya sendiri sedangkan staf yang sedang membersihkan wajahnya terkikik geli.

Seungcheol melirikmu dari kaca lalu berdeham. "Seungyoon-ah, apa saja yang kau katakan pada mereka?"

Seungyoon memajukan bibirnya dan memiringkan kepalanya seolah-olah sedang berpikir. "Aku bilang kalau mereka lebih cantik dari eomma dan eomma bukanlah tipeku."

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang