15. Imagine Hoshi 2

25.4K 2.2K 102
                                    

Rated: 17+ (sorry)

"(Y/n)!" Soonyoung melambaikan tanganya padamu dari kejauhan.

Kau tersenyum melihat tingkahnya. Jelas-jelas Soonyoung sedang mengajar di kelas menarinya yang baru saat kepalamu muncul dari balik pintu.

"Hoshi, Konsentrasi!" Salah satu guru yang mengajar bersamanya memarahinya dan itu membuatmu merasa bersalah.

Dengan bahasa tubuhmu kau memberi tahukannya bahwa kau akan menunggu di cafe bawah dan ia mengangguk setuju.

Tak lama kemudian kau melihat Soonyoung berlari ke arahmu.

"Apa yang kau lakukan di sini (Y/n)?" Tanyanya dengan wajah berseri.

"Apapun yang aku lakukan disini aku yakin 100% kalau kau menyukainya." Jawabmu dengan senyuman manis.

"Tentu saja!" Ia mengecup pipimu singkat lalu duduk di depanmu.

Kau mengeluarkan handuk kecil dari tas tanganmu lalu mengelap keringat yang ada di wajah dan rambutnya.

"Kau tahu, aku benci jika kau berpenampilan seperti ini." Ujarmu tanpa berhenti mengelap keringat Soonyoung.

"Kenapa?" Tanyanya bingung.

"Karena kau sexy." Jawabmu penuh kecemburuan. "Dan aku benci kalau perempuan lain melihatmu seperti ini."

Soonyoung memandangmu dengan tatapan tidak percaya. "Kau cemburu."

Kau menatapnya dan mencubit pipinya. "Tentu saja! Perempuan mana yang tidak cemburu jika pacarnya yang sexy mengumbar pesonanya di depan umum?"

Kau tertawa saat wajah Soonyoung perlahan-lahan memerah. "Kalau begitu kau juga harus berhenti mengikat rambutmu tinggi-tinggi."

Sekarang giliranmu yang memandanginya dengan bingung.

"Kau tahu leher jenjangmu itu sangat sexy?"

Blush! Kau segera memalingkan wajahmu dan membuka ikatan rambutmu.

"Ei, kenapa di buka sekarang?" Protesnya sambil berdiri dan berjalan ke belakangmu.

"Kan kau yang bilang." Jawabmu tanpa memandangnya.

Soonyoung mengambil ikat rambutmu dan menyisir rambutmu dengan jari-jarinya yang sangat lembut.

"Soonyoung-ah, kita ada di cafe ingat?"

"Tentu saja. Tapi kau juga harus ingat kalau di cafe ini tidak ada siapa-siapa." Jawabnya enteng.

Kau baru menyadarinya. Cafe itu mendadak kosong dan sepi. Padahal sebelum Soonyoung datang cafe ada beberapa pengunjung dan staf yang berada di cafe tersebut.

"Apa yang kau lakukan Kwon Soonyoung?" Tanyamu seraya mendongak untuk menatapnya.

"Uum, rahasia." Jawabnya dengan senyum khasnya.

Kau pun tidak mempermasalahkan hal itu lagi karena kau tahu persis kalau Soonyoung tidak akan membuka mulutnya untuk menjelaskan hal tersebut.

Kau memutuskan untuk diam dan menikmati permainan jari Soonyoung di rambutmu.

"Kau mengganti shampoomu lagi ya?" Ujarnya sambil mendekatkan wajaknya ke tengkuk lehermu.

Kau bergidik saat merasakan hembusan nafasnya di lehermu.

"Kau bilang kau menyukai aroma strawbery." Jawabmu dengan susah payah.

"Hmm." Hanya itu yang keluar dari mulut Soonyoung sebelum ia mencium tengkuk lehermu dengan lembut.

Kali ini kau berbalik dengan sangat cepat. "Soonyoung-ah!"

"Hm?" Soonyoung tersenyum kecil sebelum akhirnya ia menciumu tepat di bibir dengan sangat lembut.

Secara otomatis kau menutup matamu dan melingkarkan tanganmu di lehernya.

"Kau, (Y/n), cantik, wangi, manis, dan sempurna bagiku." Ujar Soonyoung setelah ia menarik dirinya menjauh darimu. "Kau satu-satunya perempuan yang memiliki hatiku sepenuhnya, perempuan yang menjadi pacarku, dan aku sangat mencintaimu."

Dadamu berdebar dengan sangat kencang lalu. "Kau, Kwon Hoshi, ah maksudku Kwon Soonyoung, adalah pria tertampan dan tersexy yang pernah kutemui dan kau adalah pacarku."

Kalian sama-sama tersenyum malu.

"Ayo kita menikah." Seru Soonyoung tiba-tiba.

Kau tertawa mendengar perkataannya. "Kalau kau mau melamarku lakukan dengan benar dan romantis. Aku akan dengan senang hati menerimanya."

Ia tersenyum lebar lalu mencium keningmu. "Oke. Akan kupastikan kau menangis saat aku melamarmu nanti."

Kau mengangguk kecil. "Sekarang mandi dan gantilah bajumu. Bukankah ibumu mengundangku untuk makan malam?"

"Benar juga! Tunggu di sini dan jangan ke mana-mana." Ia berlari secepat mungkin setelah mengucapkan hal tersebut.

"Aku mencintaimu Kwon Soonyoung." Gumammu kecil saat kau melihat beberapa staf masuk kembali ke dalam cafe dengan senyuman mengembang di wajah mereka.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang