18. Wonwoo

29K 2.3K 44
                                    

Kau menatap bangku kosong di sebelahmu lagi dan lagi. Lalu kau memandang keluar jendela.

"Aku izin selama 3 hari. Kau tahu banyak yang harus kuurus menjelang penampilan kami." Tiba-tiba kau teringat akan perkataan Wonwoo sebelum ia tidak datang ke sekolah.

"Well, ini sudah 5 hari!" Gumammu agak keras sehingga guru yang sedang mengajar memperhatikanmu dengan tatapan tajam.

Selama sisa pembelajaran kau berusaha fokus pada materi yang di jelaskan gurumu, berharap ia memaafkan sikapmu tadi.

Selesai kelas kau beranjak ke perpustakaan seorang diri. Kau mengambil beberapa buku secara acak tanpa berniat untuk membaca bahkan untuk membukanya. Kau mengambil tempat tepat di pojok belakang di mana sinar matahari dengan lembut menerpa kulit putihmu.

Hembusan angin sepoi-sepoi masuk melalui jendela di sebelahmu dan dalam sekejab kau sudah tertidur pulas dibalik beberapa tumpukan buku yang tadi kau ambil.

Entah sudah berapa lama kau tertidur, tiba-tiba saja kau merasakan tangan seseorang membelai rambutmu. Kau membuka matamu pelan-pelan dan melihat sebuah bayangan seseorang di sebelahmu. Ia duduk di ambang jendela dan menghalangi sinar matahari. Karena itulah kau tidak mengenali sosok tersebut.

"Wooah. Kau sudah bangun rupanya." Ujarnya dengan suara yang sangat kau kenal.

"Wonwoo?" Kau mengerjabkan matamu berulang kali dan pada akhirnya kau mengenali orang tersebut.

"Apa yang kau lakukan di sini perempuan nakal!" Seperti biasa dia melontarkan gurauan padamu.

"Entahlah! Yang pasti bukan menunggu seseorang yang kemarin bilang akan izin selama 3 hari tapi nyatanya ia izin 5 hari!" Jawabmu tanpa menyembunyikan kekesalanmu.

"Hei! Aku izin hanya 3 hari! Kemarin aku mencari perempuan untuk tampil bersamaku."

Kau meliriknya dengan tatapan tajam. "Kau mencari seseorang dan melupakanku begitu saja?"

"Kau kenapa? Sedang masanya ya?" Kekeh Wonwoo.

Kau memberengut dan Wonwoo mengacak-acak rambutmu.

"Bukannya aku melupakanmu tapi penampilanku dan Seventeen adalah prioritas utamaku." Seru Wonwoo.

"Lalu kau sudah menemukan perempuan yang cocok?"

"Belum." Jawabnya enteng.

Saat angin berhembus kau melihat rambut Wonwoo yang tadinya rapih sekarang berantakan. Tapi kau suka rambutnya yang acak-acakan. Kesan Bad Boy dalam diri Wonwoo seakan-akan muncul.

"(Y/n), apa menurutmu kau bisa menjadi pasanganku?" Perkataan Wonwoo yang tiba-tiba membuatmu terbelalak.

"Apa?" Ujarmu tak percaya.

"Kau tahu, aku masih membutuhkan pasangan untuk tampil bersamaku." Jawabnya lalu menatapmu lurus-lurus dengan senyum menggoda. "Memangnya apa yang kau pikirkan?"

'Kenapa kau ganteng sekali sih?' Pikirmu.

"Tidak ada." Jawabmu seraya memalingkan wajahmu. "Lagipula aku tidak bisa menari."

"Kalau begitu aku akan mencari perempuan lain." Wonwoo segera berdiri dan berdiri tepat di belakangmu. "Tidak apa-apakan?"

"Apa maksudmu? Tentu saja tidak apa-apa."

Deg! Hatimu terasa sakit saat kau mengucapkan hal tersebut.

"Dasar bodoh!" Gumam Wonwoo kecil. "Kalau kau menyukaiku kau tidak perlu menahannya seperti itu."

"Apa?" Kau mendongak untuk melihat wajahnya.

Saat ini wajahmu dan wajahnya hanya berjarak sekitar 10 cm. Ia tersenyum lembut lalu mengecup bibirmu dengan sangat lembut. Kau yang awalnya kaget dan panik akhirnya menyerah dan menutup matamu, menikmati apa yang dilakukan bibir Wonwoo pada bibirmu.

Setelah beberapa saat Wonwoo menjauhkan dirinya darimu. "Sampai ketemu besok (Y/n)! Jangan lupa datang ke pertunjukanku minggu depan ya."

Kau hanya bisa bengong sambil menerka apa maksud dari tindakan Wonwoo tadi dengan hati berdebar-debar.

☆☆☆☆

Seperti yang di katakan Wonwoo, kau oergi untuk menonton penampilannya bersama Seventeen, grup yang akan debut di bawah naungan pledis dengan Wonwoo sebagai salah satu traineenya. Saat selesai menonton penampilan mereka kau segera keluar dari gedung dan memutuskan untuk berjalan-jalan di taman dekat sana.

Beberapa menit kemudian ponselmu berbunyi. Saat kau lihat ada pesan dari Wonwoo.

'"Bagaimana? Aku kerenkan di pertunjukan tadi!? Oh iya! Apa pasanganku cantik?'" Kau mendengus membaca pesan itu. Kau memutuskan untuk tidak membalasnya, saat kau berniat memasukan ponselmu ke dalam tas, benda itu berbunyi lagi.

'"Kurasa kau tetap yang paling cantik! Di bandingkan dengan wanita itu, tentu saja kau lebih cantik. Oh! Terima kasih atas ciuman yang indah darimu minggu kemarin dan terima kasih telah datang untuk menontonku hari ini. Karena itulah aku bisa menyelesaikan penampilanku dengan sangat baik hari ini!"

Blush! Wajahmu memanas. "Sial! Kenapa dia bahas hal itu lagi sih?" Umpatmu pelan.

"(Y/N), SARANGHAEYO!" Kau memutar tubuhmu secepat kilat saat mendengar teriakan tersebut.

Tiba-tiba saja sebuah tubuh kekar memelukmu dengan erat dan saat kau mencium bau parfum yang familiar di hidungmu kau langsung mengetahui itu adalah Wonwoo.

"Lepaskan aku."

"Tidak sampai kau mengatakan bahwa kau juga menyukaiku." Oke wajahmu semakin panas dan kau berusaha mendorong tubuh besar Wonwoo, yang tentu saja tidak membuahkan hasil.

Kau mendengus lalu menggigit tangan Wonwoo sehingga ia melepaskanmu seraya meringis.

"Aku menyukaimu oke?" Serumu cepat lalu berlari meninggalkan Wonwoo.

Detik berikutnya kau mendapati Wonwoo tengah berlari ke arahmu, menangkapmu, mengangkatmu seraya berputar, lalu menciumu hingga kau hampir kehabisan nafas. "I love you (Y/n)."

Dan kau hanya bisa menyembunyikan wajahmu di pelukan Wonwoo saat mendengar pernyataan cintanya.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang