47. Meanie

14.3K 1.2K 25
                                    

Requested by HelwaSoraya sandamochi22 star___light

Kau baru saja tiba di bandara setelah perjalanan bisnismu dan sedang berjalan dengan koper berwarna putih menuju tempat penjemputan.

Kau segera mengedarkan pandanganmu ke sekeliling mencari orang yang menjemputmu. Kau menemukan kedua orang yang menjemputmu dengan cukup cepat dan kau langsung melambaikan tanganmu ke arah mereka dengan senyum lebar.

"Wonwoo oppa! Mingyu-ya!" Serumu seraya berjalan ke arah mereka. Namun sayangnya mereka tidak menyadari kehadiranmu dan sibuk dengan perdebatan mereka.

Kau menghela nafas panjang lalu melipat kedua tanganmu di depan dadamu, berharap bahwa mereka akan menyadari kehadiranmu.

"Untuk apa kau repot-repot kemari? Kan aku sudah bilang kalau aku akan menjemput (Y/n)." Seru Wonwoo dengan tatapan tajam.

"Hyung, kau tidak bisa menyetir! Kau hanya akan membebani (Y/n) karena harus memakai taxi!" Balas Mingyu.

Kau berdeham untuk meraih perhatian mereka tapi usahamu ternyata sia-sia. Mereka masih saja berdebat.

"Kalau begitu untuk apa kau membawa sebuket bunga? Memangnya (Y/n) butuh bunga itu?" Sindir Wonwoo.

"Hyung sendiri untuk apa membawa kopi dan sandwitch untuk (Y/n)? Dia kan tak suka kopi!"

"Setidaknya sandwitch ini bisa ia makan. Aku jamin dia belum makan, pesawatnya kan berangkat jam 4 pagi! Lagipula ini bukan kopi tapi coklat panas!" Balas Wonwoo.

Bosan karena terus menerus di abaikan kau berjalan melewati mereka, keluar dari batas penjemputan.

"Aku akan pulang sendiri." Ujarmu agak keras seraya berjalan.

Seakan dikomando mereka berdua melihat ke arahmu.

"(Y/n)!" Seru mereka serentak namun kau mengabaikan mereka bahkan saat mereka berjalan di kiri dan kananmu.

"Selamat datang kembali! Bagaimana perjalananmu?" Seru Mingyu.

"Kau sudah makan? Kalau belum kau bisa makan sandwitch yang kubawakan untukmu." Seru Wonwoo tak mau kalah dari Mingyu.

"Hyung! Aku bertanya duluan!" Seru Mingyu tak suka.

"Memangnya kenapa? Hei (Y/n) kau k....."

"Aaah! Berisik!" Serumu kesal lalu kau memelototi mereka secara bergantian. "Aku lelah. Bisakah kalian diam?"

Setelah berkata seperti itu kau segera berjalan mendahului mereka, di belakangmu Mingyu dan Wonwoo saling menatap dengan kesal.

"Mingyu-ya! Ambil mobilmu!" Ucapanmu memotong sesi tatap menatap kedua orang tersebut.

"Siap bos!" Seru Mingyu seraya berlari menghilang dari pandanganmu dan Wonwoo segera mengambil alih kopermu lalu berjalan bersamamu.

"Bagaimana perjalananmu?" Tanyanya seraya menyodorkan coklat panas yang tadi dibelinya.

"Cukup menyenangkan oppa." Jawabmu pelan.

Tak butuh waktu lama kau dan Wonwoo sudah berdiri di depan bandara, menunggu Mingyu dan mobilnya sampai di hadapan kalian.

Kau tak menyadari bahwa Wonwoo terus menerus memperhatikanmu hingga kau menoleh ke arahnya.

Ia tersenyum singkat padamu dan membuat jantungmu berdetak tak karuan. "Oppa?"

Ia tak menjawab apapun melainkan mendekatkan wajahnya padamu lalu mencium keningmu cukup lama.

"Kau sudah bekerja keras, princess." Ujarnya setelah menjauh darimu.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang