Requested by Putrilistyarifah_ redviper1115
Tepat setelah ia masuk ke dalam kamarmu, ia langsung menghela nafas panjang.
Betapa berantakannya dirimu dan seisi kamarmu dipenuhi oleh beragam kain mulai dari yang panjang hingga pendek, polos hingga bercorak, dan kain dengan warna mencolok hingga warna pastel.
"Oppa, kau datang." Ujarmu dengan mata setengah tertutup dari balik manekin yang berbalut gaun manis berwarna biru langit.
Ia menatapmu dengan pandangan tak percaya lalu melihat seisi kamarmu sebelum kembali padamu.
"Rasanya baru 3 hari yang lalu aku mampir kesini dan sekarang kamarmu sudah seperti kapal pecah! Bukan hanya itu, tampangmu benar-benar mengerikan!"
Kau hanya bisa tersenyum lemah sebelum pandanganmu mulai buram dan tubuhmu perlahan-lahan tumbang ke belakang.
"(Y/n)!" Pacarmu, Jeonghan segera berlari melewati lautan kain untuk menangkapmu.
Untung saja kau tidak terluka walaupun Jeonghan tidak sempat menangkapmu karena tumpukan kain yang tersebar di lantai kamarmu menahan tubuhmu sehingga tidak langsung bertemu dengan lantai yang keras dan dingin.
Dengan panik ia melihat kondisimu yang tengah tertidur pulas di tumpukan kain tersebut lalu menghela nafas lega saat melihatmu baik-baik saja.
Ia berjongkok di sebelahmu dan mengelus rambutmu dengan penuh kasih sayang sebelum membopongmu ke kasurmu yang kebetulan masih rapih tanpa adanya kain perca di atasnya.
Jeonghan membaringkanmu dengan hati-hati lalu menyelimutimu. Ia memandangi wajahmu dengan senyum lembut sebelum mengecup dahimu dan mulai membereskan kamarmu.
Tanpa kau sadari kau telah tertidur sekitar 5 jam dan hari sudah gelap saat kau membuka matamu.
Saat kau menoleh ke samping kau menemukan Jeonghan tengah tertidur pulas dengan posisi duduk.
Kau memiringkan badanmu dan menatap wajahnya yang damai sebelum menusuk pipinya dengan telunjukmu secara perlahan.
"Jeonghan-ah, apakah (Y/n) masih tidur?" Kau melihat ke arah pintu dan menemukan ibumu tengah berdiri di sana sambil membawa nampan yang penuh dengan makanan.
"Eomma, shhht!" Kau segera menatap Jeonghan yang matanya perlahan-lahan terbuka saat ibumu menyalakan lampu kamarmu.
"Ung?"
Kau melihat ibumu yang terlihat menyesal dan melihatnya meletakan nampan yang ia bawa di atas meja yang berada di samping pintu dan pergi begitu saja.
Kau masih memandang ke arah pintu saat tangan Jeonghan meraih wajahmu seraya tersenyum ke arahmu.
Kau mengedipkan matamu berulang kali. "Oppa?"
Tiba-tiba saja ia bangun dan mengecup bibirmu dan kau hanya bisa membeku karenanya.
"Oppa...." Bisikmu saat Jeonghan menjauh darimu.
Seakan tersadar, Jeonghan mengerjabkan matanya sebelum ia membelalakan matanya.
"Apa yang baru saja...."
Kau menatapnya lalu berdeham seraya memalingkan wajahmu.
"Oh, maafkan aku." Ujarnya salah tingkah.
Kau melirik ke arahnya yang tengah menatapmu malu-malu.
Saat meliriknya kau baru menyadari bahwa kamarmu telah rapih kembali.
"Oppa, apa kau yang merapihkan kamarku?" Tanyamu takjub.
Jeonghan melihat kebelakangnya lalu mengangguk kecil.
Kau tersenyum kecil lalu mengecup pipi Jeonghan. "Terima kasih."
Jeonghan menatapmu lalu tersenyum kecil.
Kau segera menyingkirkan selimutmu dan bangun dari kasurmu untuk mengambil nampan yang tadi diletakan ibumu. Kau meletakannya di meja dekat kasurmu dan Jeonghan segera menyantapnya. Kau tersenyum geli melihatnya lalu segera berjalan menuju manekinmu.
"Oppa, bagaimana dengan gaun yang kubuat ini?" Tanyamu tanpa menatap ke arah Jeonghan.
"Bagus."
Kau melirik ke arahnya. "Aku membuat gaun ini sambil membayangkan Oppa."
"Benarkah?" Jawab Jeonghan seraya berjalan menghampirimu.
Ia memeluk tubuhmu dari belakang dan kau mengangguk kecil.
"Aku suka." Ujarnya seraya mencium puncak kepalamu.
"Aku juga suka Oppa."
Jeonghan memelukmu semakin erat. "Aku lebih menyukaimu."
Kau menyenderkan kepalamu pada tubuh Jeonghan seraya menikmati kehangatan tubuhnya hingga ibumu memanggil kalian untuk makan malam.
♡♡♡♡
Done... semoga suka yaaaaa
Maafkan kalau baru update hari ini.. 😆
Tugas aku lgi numpuk banget nih.. /nasib mahasiswi psikologi yg ditinggal suaminya *baca Woozi*/
Semoga otakku lancar bikin imagine selanjutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...