Requested by hansolvc_luki PutriIntanps
"Hansol-ah!" Panggilmu pada pria yang sedang duduk menerawang di halaman depan apartemenmu.
Ia menoleh lalu tersenyum lebar. "(Y/n)!"
Ia segera berdiri lalu berlari ke arahmu.
Kau tersenyum kecil padanya yang sedang memperhatikanmu dari atas kepalamu sampai kakimu.
"Kenapa?" Tanyamu.
Ia mengalihkan pandangannya padamu lalu tersenyum kecil. "Kau gemukan ya?"
Wajahmu langsung berubah suram.
"Lihat lemak-lemak ini." Ujarnya seraya menunjuk perutmu yang sebenarnya rata namun memang benar berat badanmu naik 2 kilo bulan ini.
Kau menepis tangan Hansol lalu berjalan meninggalkannya sendiri.
"Eh? (Y/n)-ya!" Panggilnya seraya segera menyusulmu.
Kau mengabaikan kehadirannya di sisimu. Kau bahkan membuang muka saat ia berada di hadapanmu.
"Maafkan aku." Serunya dengan wajah memelas.
Kau pun melirik ke arahnya lalu menghela nafas singkat.
Melihatmu tak marah lagi Hansol segera meraih tanganmu dan menggandengnya.
"Kau tak gemukan hanya saja lebih berisi." Ujarnya dengan senyum lebar tanpa menoleh ke arahmu yang sedang meliriknya tajam.
Kau mendengus kesal, menarik tanganmu yang ada di genggamannya.
"Dasar laki-laki!" Gumammu.
"Eh, (Y/N), kau marah? Aku salah apa?" Tanyanya dengan wajah memelas.
"Lupakan saja." Jawabmu ketus.
Well, Hansol memang tidak peka akan hal-hal seperti itu sehingga terkadang kau menganggapnya bodoh. Namun si bodoh yang kau pacari itu punya beberapa kelebihan yang membuatmu bertahan dengannya.
"Oh! Lihat (Y/n)-ya, itu kan boneka kesukaanmu." Seru Hansol saat kalian melewati sebuah toko boneka.
Kau menoleh ke arah boneka yang ia maksud. Benar saja! Boneka kelinci putih, beruang putih, anjing laut, dan segala boneka putih yang sangat kau sukai. Kau sama sekali tidak mempedulikan boneka dengan warna lain selain putih.
Saking seriusnya kau mengamati semua itu, kau tidak menyadari bahwa Hansol memperhatikanmu lekat-lekat.
"Mau masuk?" Tanyanya seraya tersenyum lembut.
Matamu melebar dan ada cahaya antusias yang terpancar dari matamu.
Hansol tertawa kecil melihat tingkahmu lalu segera berjalan ke arah pintu dan membukanya.
"Silahkan masuk honey." Ujarnya seraya mengulurkan tangannya, berpura-pura menjadi seorang pelayan.
Kau tersenyum kecil lalu segera meraih tangannya dan kalian berdua memasuki istana boneka itu.
Kau langsung melihat-lihat boneka nan lucu dan halus itu sedangkan Hansol bermain-main dengan boneka-boneka di hadapanmu.
"(Y/n)-ya, apakah aku lucu?" Ujar Hansol dengan boneka beruang putih di tangannya.
Kau mengangguk dengan senyum lebar di wajahmu.
Kau melihat Hansol meraih boneka kelinci lalu mengangkatnya. "Bagaimana denganku?"
Kau tertawa kecil. "Lucu."
"Apa kau menyukaiku?" Ujarnya masih dengan boneka kelinci yang sama.
"Iya!"
Tiba-tiba saja Hansol menarik pinggangmu dan meletakan boneka kelinci tersebut di tempat kosong terdekat.
"Bagaimana denganku?" Ujarya lebih serius.
Kau mengerjabkan matamu berulang kali seraya menatapnya.
"Tentu saja aku menyukaimu." Ujarmu dengan senyum lembut.
Ia tersenyum kecil lalu mengecup hidungmu.
"Aku juga menyukaimu!" Jawabnya.
Kau kembali tertawa kecil namun tawamu segera berhenti saat Hansol berkata sesuatu.
"Kami akan beli semua boneka putih yang ada di toko ini."
Kau segera menutup mulut Hansol lalu menggelengkan kepalamu pada penjaga toko. "Aku hanya akan membeli boneka kelinci itu."
Setelah selesai berkata begitu kau memelototi Hansol yang tersenyum riang seperti orang bodoh.
Kau pun segera berjalan menuju kasir dan hendak membayar saat lima lembar uang 10.000 won diletakan oleh Hansol. Tentu saja kau membelalakan matamu terkejut.
Tanpa berkata apa-apa lagi Hansol segera keluar dari toko dan kau menatapnya bingung sebelum mengambil bonekamu lalu menyusulnya.
"Hansol-ah!"
"Hm?" Hansol segera berbalik menghadapmu dengan wajah imut.
Kau menatapnya sejenak lalu menyerahkan boneka yang ia bayar ke dalam pelukannya.
"Kena..." Belum sempat ia menyelesakan perkataanya, kau mengecup bibirnya singkat lalu segera menunduk dengan wajah merona.
"Terima kasih." Bisikmu.
Hansol menatapmu dengan tatapan lembut lalu menarikmu dalam pelukannya, tentu saja dengan boneka kelincimu di tengah-tengah.
"Pacarku ini imut sekali sih!" Serunya seraya menggoyang-goyangkan tubuh kalian.
"Berisik." Serumu cepat.
Hansol hanya tertawa mendengar perkataanmu. Ia segera melepas pelukannya lalu menatapmu dalam-dalam.
Dengan cepat ia mencium pipimu lalu menggandeng tanganmu.
"Ayo kita pergi." Ujarnya seraya tersenyum. Boneka kelinci yang dibelikannya ia bawa dengan senang hati.
Kau melirik ke arahnya lalu tersenyum kecil.
Tuh kan, walaupun terkadang bodoh buktinya ia bisa berperilaku manis juga.
♡♡♡♡♡
Done...
Ini reqnya Hansol yg agak bego tpi romantis hehehe
Jadi... semoga suka yaaa😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...