Requested by Hyunrijisoo
Kau memutar bola matamu saat kedua pria di samping kiri dan kananmu sama-sama diam tak bersuara. Suasana taman yang sepi membuatmu semakin merasakan kesunyian.
Kau cukup terbiasa dengan suasana seperti ini. Kau menyuap makananmu dengan cepat karena kau ingin cepat-cepat pergi dari taman itu. Bukan karena hening atau panas, tapi karena kau ingin melakukan sesuatu bersama kedua teman baikmu itu.
"Pelan-pelan (Y/n), kau bisa tersedak." Ujar Jisoo lembut.
Kau mengabaikan perkataan Jisoo dan melirik ke arah Wonwoo yang sibuk dengan bukunya.
Kau masih terus menyuap makananmu hingga tangan Jisoo menahan tanganmu. "Pelan-pelan."
Kau menatapnya lalu menghela nafas dengan kencang.
"Aku kan sudah bilang kalau aku benci jika kalian sama-sama diam begini." Jawabmu.
"Bukankah kau seharusnya sudah terbiasa?" Tanya Wonwoo tanpa mengalihkan pandangannya dari buku dihadapannya.
Kau meletakan makananmu lalu menyenggol tubuh Wonwoo keras-keras sehingga ia yang tadinya menyenderkan punggungnya pada pohon langsung terjatuh ke atas rumput.
Ia segera bangkit dan menatapmu sejenak sebelum ia mencubit pipimu dengan gemasnya. "Kau ini benar-benar menyebalkan."
Kau berusaha melepaskan diri darinya namun cubitannya di pipimu semakin keras. Cubitan itu terlepas ketika Jisoo meraih pinggangmu dan menarikmu menjauh dari Wonwoo.
"Pipi (Y/n) bisa semakin tembam jika kau terus mencubitnya sekencang itu." Ujar Jisoo masih memelukmu dari belakang.
Kau buru-buru melepaskan tangan Jisoo dari pinggangmu dan segera menjauh darinya.
Jisoo menatapmu dengan bingung sedangkan Wonwoo segera menarikmu ke dalam pelukannya.
"(Y/n) tidak mau dipeluk olehmu tuh." Ujarnya.
Kau berusaha keras untuk mendorong tubuh Wonwoo tapi seperti yang kau tahu, Wonwoo tidak akan melepaskanmu dengan mudah.
Ia menatapmu yang sedang menutup matamu rapat-rapat berharap bahwa jantungmu yang berdetak kencang tidak terdengar oleh Wonwoo. Kau tidak menyadari senyum jahil Wonwoo padamu hingga ia mencium dahimu.
Karena kaget kau segera mendorongnya keras-keras dan Wonwoo malah melepaskanmu dengan mudah hingga kau terhuyung ke belakang.
Jisoo dengan cekatan menangkap tubuhmu. Kau mendongak untuk menatapnya yang sedang menatapmu juga. Ia tersenyum lembut sebelum mencium dahimu. Sama seperti kasus Wonwoo kau segera menarik dirimu darinya namun Jisoo dengan tenangnya menahan tubuhmu.
Saat Jisoo akhirnya melepaskan tubuhmu kau segera menarik dirimu dan mengambil jarak dengan kedua orang tersebut. Mereka menatapmu dengan senyum penuh arti sebelum keduanya kembali ke aktivitas mereka masing-masing.
Wonwoo dengan bukunya dan Jisoo dengan handphonenya.
Kau menghela nafas panjang sebelum melarikan diri ke toilet yang ada di taman tersebut.
"Kurasa kita sudah kelewatan." Gumam Wonwoo.
"Benarkah? Bukankah kau yang memulai?" Balas Jisoo.
Wonwoo melirik Jisoo dan tersenyum riang. "Tapi aku tidak menyesal telah melakukannya."
Jisoo menatapnya sebelum ikut tersenyum. "Aku juga."
Mereka berdua saling berpandangan sebelum bangkit berdiri.
"(Y/n) memang keterlaluan. Apa dia tidak menyadari perasaan kita padanya? Apa mungkin karena kita selalu seperti ini sejak SMP?"
Wonwoo mengangkat bahunya. "Mungkin. Sekarang lebih baik kita kejar dia sebelum ia melarikan diri dari kita."
Jisoo mengangguk setuju lalu segera membereskan barang-barang yang kau tinggalkan termasuk sisa makananmu.
♡♡♡♡
Done..
Jujur...... aku kehabisan ide untuk sejenis cinta segitiga begini 😅😅😅
Kalau bisa untuk kedepannya jangan req yg cinta segitiga ya..
Kalau bisa loooh
Hehehe..

KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...