88. Hong Jisoo

14.6K 1.2K 8
                                    

Requested by ShabinaJasmineQothru bbbyun Fern110401

"Hong Jisoo!" Panggilmu dari arah dapur.

"Ya?" Kau melihatnya menghampirimu dengan rambut basah menandakan bahwa ia baru saja selesai mandi.

Kau menghela nafas panjang sebelum membuka pintu kulkasnya. "Kau tidak belanja lagi bulan ini?"

Ia membuka mulutnya sebelum mengusap lehernya dengan wajah penuh penyesalan.

"Maafkan aku, aku lupa."

Kau menutup pintu kulkas lalu berjalan ke arahnya.

"Kalau begini aku tidak mungkin memasakan sesuatu untukmu." Ujarmu seraya menyingkirkan rambutnya yang ada di dekat matanya.

"Kalau begitu kita bisa makan diluar." Jawabnya seraya meraih pinggangmu dan merangkulnya.

Kau menatapnya sebelum tersenyum kecil. "Kalau begitu keringkan dulu rambutmu."

Ia tersenyum mendengar perkataanmu. "Kau yang keringkan."

Kau memutar bola matamu sebelum mencubit pinggangnya pelan.

"Bukan tugasku untuk mengeringkan rambutmu."

"Tapi kau kan pacarku."

"Memangnya kau tidak bisa mengeringkannya sendiri?" Tanyamu geli.

Jisoo menggelengkan kepalanya.

Kau akhirnya menyerah atas permintaan kekanak-kanakan Jisoo. "Baiklah."

Jisoo tersenyum penuh kemenangan sebelum mengecup singkat bibirmu. "Terima kasih (Y/n)-ku tersayang."

Kau memutar bola matamu sebelum mencium kembali bibir Jisoo.

Kau dapat merasakan bahwa Jisoo tersenyum sebelum ia membalas ciumanmu.

"Ah!" Serumu saat tetesan air dari rambut Jisoo mengenai kelopak matamu yang tertutup.

Jisoo segera menarik wajahnya darimu dan menatapmu dengan khawatir. "Kenapa?"

Kau tertawa kecil sebelum menatapnya. "Ayo kita keringkan rambutmu sebelum tetesan air dari rambutmu itu membasahi bajumu dan lantai dapurmu."

Jisoo memegang bajunya lebih tepatnya di area bahunya yang basah lalu tersenyum lebar. Ia menarikmu ke arah kamar mandi dan duduk di kursi yang menghadap cermin besar.

Kau mengambil handuk dan mulai menggosoknya dengan lembut di atas kepala Jisoo.

Jisoo menikmati setiap sentuhanmu di rambutnya.

Ia terus menatap sosokmu yang mengeringkan rambutnya dengan hati-hati lewat cermin di hadapannya.

"Jangan berhenti." Ujarnya saat kau menghentikan kegiatanmu.

"Kenapa?"

"Aku suka merasakan sentuhanmu yang lembut di rambutku." Jawabnya seraya menatapmu. "Lagipula kau sangat cantik saat mengeringkan rambutku."

Kau tersenyum kecil. Kau benar-benar tersipu akan perkataannya yang tulus. Kaupun memainkan rambutnya yang setengah kering seraya menatapnya dari cermin di hadapanmu.

Tiba-tiba saja Jisoo menghentikan tanganmu dan membalikan kursinya untuk memelukmu. Kau diam mematung.

"Lanjutkan saja." Gumamnya.

Kau tersenyum lembut sebelum kembali memainkan rambutnya.

Kali ini kau merasakan kehangatan nafasnya yang tenang dan kau dapat melihat wajahnya yang tampan bersender di perutmu.

Grrlll...

Jisoo segera tertawa saat mendengar suara perutmu.

"Suara apa itu tadi?!" Tanyanya seraya tertawa.

Dengan wajah memerah kau menjauhkan diri darinya.

"Bukan apa-apa." Jawabmu.

Ia masih tertawa seraya menatapmu.

"Ayo kita pergi memberi makan anak beruang di perutmu itu." Serunya seraya menyisir rambutnya lalu berjalan keluar dari kamar mandi.

"Aish, ada apa denganmu?" Gumammu pada perutmu sebelum mengikuti Jisoo dengan wajah masih merona karena malu.

♡♡♡♡♡

Doneeee........
Semoga suka yaaa

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang