Requested by Boobblebutt zul1516
"Seungkwan-ah!" Panggilmu dari dalam kamar mandi.
Dalam sekejab Seungkwan sudah sampai di pintu kamar mandi dengan wajah agak panik.
"Ada apa (Y/n)-ya?" Ujarnya.
Kau melirik ke arahnya tanpa mengangkat kepalamu yang pada bagian rambut penuh dengan busa dengan senyum lebar. Kepalamu sekarang bergantung pada ujung bathtub dan tubuhmu bersandar pada luaran bathtub.
"Tolong bantu aku keramas." Mohonmu dengan manja.
Seungkwan tampak menghela nafas lega saat melihatmu baik-baik saja. Ia bahkan tertawa kecil saat melihat posisimu yang menurutnya lucu.
"Kau ini benar-benar membuatku panik." Serunya seraya berjalan ke arahmu.
"Bukan salahku jika aku terluka di bagian pundak." Rengekmu kecil. "Aku benar-benar ingin mandi tapi dokter tidak mengizinkannya."
"Salahmu sendiri kenapa mencoba melerai orang-orang yang berkelahi di jalan." Cibir Seungkwan padamu. "Jika tidak ikut campur kau tidak mungkin terluka."
Kau menatap Seungkwan datar.
"Jika aku tak terluka maka aku tidak akan melihatmu marah dan memukul balik orang tersebut." Serumu seraya melirik ke arah lain.
Seungkwan balik menatapmu datar laku berkacak pinggang di sampingmu.
"Suamiku, Boo Seungkwan, yang baik.." Rayumu kecil saat menyadari bahwa Seungkwan hanya diam di tempat. "Kumohon bantu aku untuk membersihkan busa-busa ini. Aku tidak bisa meraih gagang showernya karena tadi terjatuh ke dalam bathtub."
Seungkwan melihat sweater yang kau pakai memang tidak basah sama sekali. Entah bagaimana caranya kau bisa mempertahankan tubuhmu tidak basah padahal rambutmu sudah basah dan kau sudah memberikan shampoo pada rambutmu.
Seungkwan menghela nafas panjang lalu tersenyum kecil padamu.
Seungkwan segera memasuki bathtub lalu menyalakan shower, mengatur suhu airnya lalu mengeceknya pada tangannya sendiri sebelum menempelkan tangannya pada pipimu.
"Cukup?" Tanyanya lembut.
"Cukup!" Jawabmu senang saat merasakan hangatnya air ditambah kehangatan tangan Seungkwan di pipimu.
"Istriku ini benar-benar menyusahkan." Seru Seungkwan seraya mencubit hidungmu pelan.
"Hei!" Serumu kesal.
Seungkwan hanya tertawa kecil lalu mulai membasahi rambutmu secara perlahan-lahan. Tak butuh waktu lama rambutmu sudah bersih dari busa-busa.
"Akhirnya istriku sedikit terbebas dari bau-bauan yang tidak mengenakan." Ujar Seungkwan seraya mematikan shower.
"Ya!" Belum sempat mulutmu menutup rapat Seungkwan mengecup bibirmu singkat membuat wajahmu panas seketika.
"Kenapa diam?" Godanya.
Kau berusaha keras untuk menelan ludahmu dan berdeham kecil. "Tidak apa-apa."
Seungkwan tertawa melihat reaksimu lalu segera membalut rambutmu dengan handuk.
Setelah kau duduk dengan tegak Seungkwan segera keluar dari bathtub dan membopongmu ke ruang tengah.
Ia mendudukanmu di sofa dengan sangat hati-hati.
Kau menatapnya dengan pandangan aneh bercampur bingung.
"Apa yang kau lakukan Boo?" Tanyamu saat melihatnya memasuki kamar kalian.
Kau tak mendapatkan jawaban darinya namun tak lama setelahnya kau melihat ia membawa pengering rambut beserta sisirmu dan peralatan lainnya seperti karet rambut, cermin, dan jepit.
"Ayo kita mulai bereksperimen!" Serunya jahil.
Kau menatapnya horror sebelum tersenyum canggung.
Seungkwan hanya tersenyum lebar melihat reaksimu. Lalu ia segera berjalan ke belakangmu dan mulai mengeringkan rambutmu dengan handuk.
"Rambutmu benar-benar panjang." Seru Seungkwan saat ia mulai menyisir rambutmu seraya menyalakan pengering rambut.
"Bukankah kau yang menyuruhku untuk memanjangkan rambutku?" Tanyamu seraya mendongak untuk menatapnya.
"Iya, iya." Seru Seungkwan seraya tersenyum lembut.
Kau merasakan jari-jari Seungkwan mulai bermain di rambutmu menggantikan sisir yang tadi merapihkan rambutmu.
Tak butuh waktu lama bagi Seungkwan untuk mengeringkan rambutmu. Setelah rambutmu kering ia segera bermain lagi dengan rambutmu.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyamu saat merasakan sesuatu yang aneh pada rambutmu.
"Kan sudah kubilang kalau aku ingin bereksperimen." Serunya dengan seringai jahil.
"Ah hentikan!" Kau berusaha kabur namun kau kalah cepat dengan Seungkwan yang menarik bahumu yang tidak terluka.
"Diamlah atau rambutmu akan menjadi semakin aneh." Ujarnya.
Kau mau tak mau duduk diam di tempat. Kau tak tahu apa yang terjadi pada rambutmu namun kau tahu pasti bahwa Seungkwan pasti sedang mempermainkan rambutmu.
"Seungkwan-ah, kumohon jangan hancurkan rambutku." Ujarmu setengah memohon.
"Kita lihat saja nanti." Serunya jahil.
Kau benar-benar merasakan frustasi namun apa daya, kau tak bisa melawan perkataan suamimu itu.
"Sudah selesai!" Seru Seungkwan setelah beberapa menit berkutat dengan rambutmu. "Biar kuperlihatkan kepadamu."
Seungkwan beranjak ke hadapanmu membawa cermin di tangannya.
Kau menarik nafas panjang lalu melihat cermin yang ia pegang di hadapanmu.
Betapa kagetnya dirimu saat melihat rambutmu terkepang dengan rapih.
"Eo? Bagaimana bisa..."
"Aku mempelajari cara mengepang rambut demi kamu tahu." Seru Seungkwan bangga.
Kau tertawa kecil mendengar perkataannya lalu memeluknya.
"Tumben kau mau memelukku terlebih dahulu?" Tanyanya sambil tertawa takjub.
"Ini ucapan terima kasih telah mengepang rambutku." Ujarmu kecil.
Seungkwan tertawa lalu menarik dirinya darimu.
"Hanya ini?" Tanyanya seraya menatapmu dengan mata bulatnya.
"Memangnya apa lagi?"
Kau melihat Seungkwan menunjuk bibirnya. "Cium."
"Hah?"
"Ayolah, cium aku." Ujar Seungkwan seraya menahan tanganmu agar tidak kabur.
Kau menimang-nimang permintaan Seungkwan sebelum akhirnya menghela nafas panjang.
"Ok, tapi kau harus menutup matamu." Jawabmu.
Seungkwan tersenyum kecil lalu menutup matanya.
Kau menggigit bibir bawahmu sejenak lalu lerlahan-lahan mendekatkan wajahmu padanya. Kau bahkan tidak menyadari bahwa Seungkwan mengintip saat kau mwndekatkan wajahmu. Tiba-tiba saja Seungkwan memajukan wajahnya dan menciummu singkat.
"Terima kasih ciumannya." Ujarnya jahil lalu berdiri seraya memberikan wink padamu. "Nyonya Boo (Y/n)."
Kau membelalakan matamu tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Boo Seungkwan!" Serumu kesal namun Seungkwan hanya tertawa kecil. Ia mengecup singkat keningmu lalu pergi meninggalkanmu begitu saja di ruang tengah dengan wajah merah padam.
♡♡♡♡♡
Another hard imagine...
Oops.. kidding!
Gtw kenapa kok kayaknya Seungkwan cocok juga jadi suami yang jahil tpi romantis hehehe..
Moga suka ya..
Ditunggu Vommentnya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...