Requested by svtcarat1004
Kau berjalan mengendap-endap di belakang Jeonghan yang sedang mengerjakan sesuatu di dalam ruangan klub kaligrafi kampus kalian.
Saat sampai di belakangnya kau menutup mata Jeonghan dengan kedua tanganmu. Sontak saja tangan Jeonghan langsung meraih tanganmu dan tersenyum kecil.
"Oh? Siapakah ini?" Tanyanya berpura-pura tidak tahu.
Kau terkikik geli sebelum menarik tanganmu dan memeluk lehernya dari belakang.
"Oppa!" Ujarmu dengan senyum lebar.
"(Y/n)!" Ia segera meraih puncak kepalamu dan mengelusnya dengan lembut. "Apa yang kau lakukan di sini?"
Kau melepaskan pelukanmu dan mengambil tempat duduk di samping Jeonghan.
"Mengunjungi pacarku." Jawabmu ringan.
Jeonghan tersenyum senang sebelum mengelus pipimu. "Benarkah?"
Kau mengangguk kecil dengan senyum manis.
"Apa yang kau lakukan oppa?" Tanyamu seraya melihat beberapa tulisan kaligrafi yang indah berserakan di atas meja.
"Ah.." Jeonghan segera merapihkan kertas-kertas tersebut dan menyembunyikannya di box khusus untuk menyimpan kertas-kertas kaligrafi. "Hanya mengumpulkan contoh kaligrafi tahun lalu."
"Oh... Untuk apa?" Tanyamu.
Jeonghan terlihat ragu sebelum akhirnya menoleh ke arahmu dan tersenyum kecil. "Tahun ini aku menjadi perwakilan dari klub kaligrafi untuk mengikuti lomba kaligrafi antar universitas di Seoul."
Kau mengerjabkan matamu berulang kali sebelum menghambur ke dalam pelukan Jeonghan yang hampir saja terjatuh karena tak siap menahan tubuhmu.
"Waah! Selamat oppa! Akhirnya kau terpilih juga." Ujarmu seraya memeluk lehernya dengan erat.
Jeonghan tersenyum kecil seraya membalas pelukanmu.
"Terima kasih."
Kau masih memeluknya saat Jeonghan mendorong tubuhmu dengan lembut. "Ini semua berkst bantuanmu."
Kau menatapnya bingung sebelum menggelengkan kepalamu. "Aku hanya memberi oppa semangat. Semuanya didapat dari kerja keras oppa."
Jeonghan menatapmu dengan lembut sebelum menutup matanya dan mendekatkan wajahnya padamu.
Tepat saat bibirnya hanya berjarak kurang daru 5 cm dengan bibirmu terdengar suara dehaman dari arah pintu. Kau sontak menoleh ke arah pintu dan mendapati Jisoo berdiri di sana dengan wajah canggung.
"Oh, Jisoo?" Ujar Jeonghan pada Jisoo yang menggelengkan kepalanya.
"Jika kalian ingin bermesraan, tolong pergilah ke tempat lain." Ujarnya seraya berjalan melewati kalian.
Kau dan Jeonghan saling berpandangan sejenak lalu tersenyum jahil.
"Kenapa harus begitu Jisoo oppa?" Tanyamu.
"Karena ini ruangan klub kaligrafi." Jawabnya seraya menatapmu datar.
"Oh, jadi kami tidak boleh melakukan ini?" Tanya Jeonghan sebelum mencium bibirmu.
"Aaah! Kalian ini benar-benar." Kau terkikik geli saat melihat Jisoo menutup kedua matanya dengan tanganya.
"Oppa, bukankah kau sudah terbiasa melihatnya?"
Jisoo mengerling padamu dan Jeonghan yang sedang menyeringai ke arahnya. "Tidak."
"Kalau begitu kau harus membiasakan dirimu." Setelah berkata begitu lagi-lagi Jeonghan mencium bibirmu dengan lembut.
Tak lama kemudian kau melihat Jisoo keluar dari ruangan dengan secepat kilat dan Jeonghan segera menghentikan ciumannya padamu.
"Kau tahu? Jisoo itu lucu sekali jika dikerjai." Seru Jeonghan seraya menahan tawa.
Kau tersenyum kecil mendengar perkataan Jeonghan.
"Nah, sekarang lebih baik kita kabur sebelum Jisoo kembali bersama Seungcheol untuk memarahi kita." Ujar Jeonghan cepat seraya merapihkan barang-barangnya dan memasukannya ke dalam tas.
Kau mengangguk kecil dan membiarkan dirimu digandeng oleh Jeonghan ke tempat ia memarkirkan mobilnya.
♡♡♡♡
Done!
Vomment ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...