90. Jihoon

15.9K 1.3K 74
                                    

Requested by svtcarat1004 Risma_kim

WARNING!
Hati" ya, ini Imaginenya dibuat saat Author lagi baper
Jadi maafkan kalau kontenya begini /berlutut minta maaf duluan/

Kau baru saja selesai mandi saat melihat Jihoon sedang sibuk dengan handphonenya di ruang tengah.

Kau tersenyum jahil sebelum berjalan ke depannya dengan perlahan.

"Jihoon-ah." Panggilmu saat kau ada di depannya.

"Hm?" Jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone miliknya.

Kau merentangkan tanganmu di hadapannya masih menunjukan senyum jahilmu.

"Bagaimana menurutmu?"

"Apanya?"

Kau berdecak seraya memutar bola matamu.

"Penampilanku."

Akhirnya kau mendapatkan perhatian Jihoon. Kau melihat perubahan ekspresinya menjadi kaku sebelum ia berdeham dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Kenapa kau memakai sweaterku?" Tanyanya setelah berulang kali berdeham.

Kau dapat melihat rona merah di wajahnya dan kau merasa senang karenanya.

"Tidak ada alasan khusus, aku hanya penasaran kenapa kau selalu memakai baju kebesaran dan sepertinya aku masih belum tahu alasannya." Jawabmu sepolos mungkin.

Jihoon melirik ke arahmu dengan cepat dan berusaha untuk tidak meladenimu dengan cara memasang earphonenya.

Kau mengerucutkan bibirmu sebelum berjalan menghampiri suamimu yang pemalu itu. Jihoon berusaha keras untuk tidak melirik ke arahmu yang terlihat sangat menggemaskan dengan sweater kebesaran yang menutupi hampir seluruh badanmu kecuali sebagian dari bahumu hingga kepalamu dan kaki di bawah lututmu.

Kau mendudukan dirimu disampingnya lalu dengan sengaja kau merapatkan dirimu dengannya.

Dengan sekuat tenaga, Jihoon berusaha keras untuk mengabaikanmu. Namun usaha itu menjadi sia-sia saat kau merangkul lengan Jihoon dan merebut handphonenya.

"(Y/n), hentikan." Ujar Jihoon setengah memohon.

Kau mendongak untuk menatapnya lalu menggelengkan kepalamu dengan senyum semanis mungkin. "Tidak mau."

"Kenapa?"

"Karna kau mengabaikanku." Jawabmu dengan bibir sedikit mengerucut.

Jihoon menghela nafas panjang sebelum menyerah pada pikirannya.

Ia segera berbalik menghadapmu dan mencium bibirmu dengan tiba-tiba.

Kau yang tak siap tentu saja langsung terjatuh di atas sofa dengan Jihoon berada di atasmu.

"Kau menang." Bisik Jihoon sebelum mencium lehermu.

Kau melingkarkan tanganmu di leher Jihoon. "Memangnya aku melakukan apa?"

Jihoon segera menghentikan seluruh tindakannya dan menatapmu dengan tatapan layaknya seekor singa yang sedang mengincar mangsanya.

"Menggodaku." Jawabnya dengan suara rendah.

Kau terkikik geli. "Sejak kapan aku menggodamu? Aku hanya ingin perhatianmu."

Jihoon memutar bola matanya tanda bahwa ia tak percaya pada perkataanmu.

"Lalu kenapa kau memakai sweaterku?"

"Kan sudah kukatakan kalau aku..."

Perkataanmu terpotong karena ciuman dari Jihoon.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang