102. Minghao

12.9K 1.1K 54
                                    

Requested by ParkRei Arisa_Chikanatsu re_disec2 Fern110401 Vina_Hutama

"Intinya aku tidak ingin dijodohkan sekalipun itu demi keluarga kita!" Kau tercekat saat mendengar seruan tersebut ketika kau berada di depan pintu ruang pertemuan antara keluargamu dan calon pria yang akan menikah denganmu.

"Jangan bilang begitu Minghao!"

"Terserah ayah saja!" Seruan tersebut terdengar lagi bersamaan dengan terbukanya pintu di hadapanmu.

Kau mendengar ayahmu berdeham disampingmu. Kau berdiri dengan canggung seraya menatap orang yang baru saja membuka pintu.

Kau melihat orang tersebut mendengus lalu menatapmu dan ayahmu dengan pandangan tak suka.

Tak butuh waktu lama ia pun segera berjalan melewatimu dan ayahmu.

"Ah, Tuan Kim, anda sudah datang?"

Kau melihat ayah pria tersebut tengah membungkuk meminta maaf pada ayahmu yang merupakan atasan dari ayah pria tersebut. Kau lalu melihat punggung pria itu yang semakin lama semakin menjauh.

"Tidak masalah, saya benar-benar mengerti perasaannya."

"Saya benar-benar minta maaf, terlebih lagi pada nona (Y/n)." Kau segera menoleh lalu tersenyum.

"Tidak apa-apa, lebih baik saya mengerjar um.."

"Minghao, Xu Minghao."

"Ah, Xu Minghao?" Jawabmu. "Kalau begitu.."

Kau segera membungkuk lalu berlari mengejar pria tersebut.

Kau mendapati dia baru saja memasuki sebuah lift dan kau mempercepat larimu. Untung saja kau dapat menahan lift tersebut dengan tanganmu dan segera masuk ke dalamnya.

Minghao menatapmu kaget namun segera mengalihkan pandangannya saat kau mendongak.

"Sangat tidak sopan." Ujarmu dengan nafas tersenggal-senggal.

Perkataanmu tampaknya menyinggung Minghao karena dia langsung menoleh padamu dengan raut wajah kesal. "Ya?"

"Membentak ayahmu sendiri dan pergi meninggalkannya begitu saja? Bukankah itu perbuatan yang tidak sopan?" Ujarmu seraya membenarkan posisimu, kali ini kau menatapnya dengan tatapan menantang.

Minghao terlihat sangat kesal ia menutup matanya rapat-rapat begitupula dengan tangannya yang mengepal serta rahangnya yang mengatup.

"Tahu apa kau? Kau hanyalah orang luar yang tidak mengerti apa-apa." Bersamaan dengan ucapanya pintu lift terbuka dan Minghao keluar dari lift tersebut dengan menghentakan kakinya.

Kau menghela nafas panjang sebelum menyusulnya dan menarik tangannya keras-keras sehingga ia berhenti melangkah.

"Kau boleh memperlakukanku seperti ini, kau boleh memandangku rendah terlepas dari status bahwa aku adalah anak dari atasan ayahmu, kau juga boleh menolak perjodohan ini. Aku tidak akan keberatan." Ujarmu seraya menatapnya tajam. "Tapi aku tidak akan tinggal diam jika kau memperlakukan ayahmu sendiri dengan cara yang kasar. Sayang sekali, padahal aku mengharapkan banyak hal darimu setelah mendegar cerita ayahku mengenaimu."

Setelah itu kau segera berbalik dan meninggalkan Minghao yang tengah menatap punggungmu dengan senyuman mengembang di wajahnya.

Kau kembali ke ruangan dimana ayahmu dan ayah Minghao berada.

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang