Requested by bbbyun Nov2400 josephine_svt17 M_Yuki
Kau duduk termenung dengan wajah merah akibat meminum soju. Kau memegang gelas berisi soju di tanganmu tanpa menghiraukan orang dihadapanmu. Joshua yang sejak tadi berada di depanmu terus memperhatikanmu. Ia sudah menghabiskan 2 porsi samgyeopsal sendirian sedangkan kau sudah menghabiskan 3 botol soju.
Kau menegak sojumu lalu meletakannya kembali di atas meja dengan bunyi keras. "Aku memang bodoh."
Joshua menghela nafas panjang sebelum menuangkan soju ke dalam gelasmu tanpa berbicara sepatah katapun.
"Dia kembali menghubungiku." Ujarmu tanpa menatap Joshua.
Joshua hanya menatapmu dalam diam lalu menuang soju ke dalam gelasnya dan menegaknya.
"Apakah aku terlihat seperti perempuan gampangan?"
Joshua menghela nafas panjang. "Tidak."
Kaupun menatap Joshua. "Lalu kenapa ia terus menghubungiku walaupun kita sudah putus?"
"Entahlah." Jawabnya. "Mungkin ia menyesal dan ingin berbaikan denganmu?"
"Tidak mungkin. Kau kira aku mau? Dia menurunkanku di tengah jalan dan pergi begitu saja karna marah padaku." Serumu. "Ini sudah kali kedua sejak aku berpacaran dengannya 1 tahun yang lalu."
"(Y/n), berhentilah minum. Kau sudah sedikit mabuk."
Kau menggelengkan kepalamu dan langsung menegak sisa soju di botol keempatmu. "Aku tidak mau."
Joshua kembali menghela nafas dan menegak soju langsung dari botolnya.
"Ya, kau kan tidak kuat minum banyak." Ujarmu saat melihatnya menegak soju.
"Aku ingin minum, jangan hentikan aku."
Kau menatapnya sebelum beralih pada bibi penjaga kasir. "Bibi, minta soju 2 botol lagi."
Saat soju datang kau mengucapkan terima kasih lalu memberikan satu botol pada Joshua.
Kau menatapnya yang langsung meminum soju tersebut sebelum ikut meminum soju di tanganmu.
"(Y/n)-ya." Panggilnya tanpa menatapmu.
"Hm?"
"Apa kau ingat perkataanku padamu mengenai aku punya seseorang yang kusukai?"
Kau mengangguk.
"Aku memutuskan untuk menyerah."
Kau menatap Joshua yang tersenyum miris. Kau lalu menegak seluruh isi botol soju di tanganmu itu.
"Tak perlu khawatir. Kau akan menemukan wanita lain yang lebih baik." Ujarmu seraya merebut botol soju di tangan Joshua dan meminumnya. "Aku akan minum demi kau. Kau kan tidak terbiasa minum."
Joshua menatapmu dengan prihatin. Ia dapat memastikan bahwa sebentar lagi kau pasti pingsan.
"Aku ingin melupakannya." Ujarmu dengan pandangan mulai kabur. "Aku ingin melupakan Seungcheol."
Joshua dengan cekatan menangkap tubuhmu yang mulai terhuyung.
Kau menatapnya lalu tertawa. "Tapi... aku masih mencintainya."
Joshua tidak berkata apa-apa melainkan menatapmu yang mulai menangis. "Aku memang bodoh karena mencintainya."
Joshua menarikmu ke dalam pelukannya. "Sudah-sudah."
Tak lama kemudian kaupun berhenti menangus dan jatuh tertidur dalam pelukan Joshua.
Joshua menghela nafas singkat sebelum meletakan sejumlah uang di meja dan pergi sambil menggendongmu ke dalam mobilnya.
"Perempuan bodoh." Ujar Joshua saat ia mendudukanmu di kursi mobilnya. "Kalau kau memilihku sejak awal, aku tidak akan membuatmu menjadi seperti ini."
Joshua menatap yang tertidur dengan pipi merah. Ia mengusap bekas air mata di pipimu lalu tersenyum.
"Aku mencintaimu. Tapi hatimu bukanlah milikku." Gumam Joshua sebelum ia mengusap pipimu. "Karena itulah aku akan menyerah."
Joshua menatapmu sekali lagi sebelum menutup pintu mobilnya lalu mengeluarkan handphonenya dan menghubungi Seungcheol.
"Seungcheol? Aku bersama (Y/n) sekarang dan ia mabuk. Kau mau menjemputnya atau aku perlu mengantarnya ke rumah? Um, baiklah. Kalau begitu sampai bertemu di rumah (Y/n)."
Joshua memasukan kembali handphonenya ke dalam saku sebelum masuk ke dalam mobil.
Ia menyalakan penghangat sebelum memakaikan sabuk pengamanmu.
"Um, Choi Seungcheol." Gumammu dalam tidurmu.
Joshua menatapmu sekilas sebelum tersenyum lembut. "Kau akan bertemu dengannya sebentar lagi."
Joshuapun segera menyalakan mesin dan mulai mengemudi ke rumahmu.
Saat Joshua sampai, ia menemukan Seungcheol sudah berdiri di depan pagar rumahmu dan segera menghampiri mobil Joshua.
"Apa yang terjadi padanya?" Tanya Seungcheol khawatir.
"Hanya melepas stress." Jawab Joshua. "Lebih baik kalian bicarakan masalah kalian baik-baik dan kumohon Seungcheol, jaga dia dan perlakukan dia dengan baik atau aku tidak akan diam."
Seungcheol menatap Joshua dengan tatapan bersalah. "Aku mengerti."
Joshua menghela nafas sebelum menepuk bahu Seungcheol. "Kalau begitu kau bisa mulai dengan menggendongnya karna aku harus pulang. Aku tidak mau mengganggu kalian dan keluarga (Y/n)."
Seungcheol mengangguk lalu dengan cepat ia membopongmu keluar dari mobil Joshua.
"Terima kasih Josh." Ujar Seungcheol sebelum Joshua masuk ke dalam mobil.
"Tidak masalah." Joshuapun segera mengemudi menjauhi rumahmu.
♡♡♡♡♡
Done..
Maaf klo feelnya kurang dpt ㅠㅠ
Jangan lupa Vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...