38. JunHao

14.3K 1.2K 24
                                    

Requested by jung_soon17

"(Y/n)-ya......." Kau mengerang mendengar suara seseorang yang mengusik waktu tidurmu.

Kau membuka matamu perlahan dan mendapati Jun berada di hadapanmu.

Kau kembali menutup matamu dengan malas. "Apa?"

"Kau bisa sakit jika tidur di lapangan seperti ini." Ujarnya seraya mengusap rambutmu.

Kau menikmati sentuhannya di rambutmu namun matamu masih berat untuk di buka kembali.

"Kalau begitu kau bisa menjagaku kan? Lapangan kampus ini sedang sepi-sepinya dan cuacanya cocok untuk tidur siang." Jawabmu malas namun kali ini bibirmu membentuk sebuah senyuman kecil.

Kau mendengar Jun menghela nafas lalu kau kembali tertidur.

Tak lama kemudian kau merasakan sesuatu yang hangat di pipimu.

Kau membuka matamu perlahan dan mendapati Jun sedang memandangimu dan senyumnya mengembang dengan lebar di wajahnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyamu.

"Memandangi wajah manismu." Ujarnya.

Kau memandangi wajahnya lalu tersenyum jahil. "Apa kau puas memandangi wajahku?"

Jun mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya padamu.

Kau mendekatkan wajahmu padanya dan melihat ekspresi terkejut di wajahnya.

"Apa kau yakin?" Ucapmu dengan nada menggoda.

Kau mendengar Jun berdeham kecil. Tubuhnya kaku dan matanya bergetar, tak berani menatapmu.

Kau tersenyum kecil lalu mencium pipinya singkat. Kau segera bangkit dan merenggangkan tubuhmu lalu menatap Jun yang membeku di tempat.

"(Y/n)-ya!" Saat kau sedang memandangi Jun seseorang menerjangmu dan memelukmu dengan erat.

"Myungho!" Serumu saat melihat wajah orang tersebut.

"Dari mana saja kau?" Ujarnya seraya mengusap pipinya dengan pipimu.

"Aku ada di sini sejak tadi." Jawabmu seraya tertawa karena rambutnya menggelitik telingamu.

"Jun hyung, kau kenapa?"

Kau beralih pada Jun yang masih diam membeku.

"Abaikan saja dia, kurasa dia berubah jadi batu." Serumu.

Myungho menatapmu sekilas lalu menjauhkan dirinya darimu. Ia membalikan tubuhmu sehingga menghadap padanya dan kau pun menatapnya.

"(Y/n)-ya, kau tadi mencium pipi Jun hyung kan?" Tanya Myungho dengan wajah serius.

"Iya." Jawabmu singkat. "Kenapa?"

Myungho terlihat berpikir sejenak lalu memegang kedua pundakmu. "Lakukan hal yang sama padaku." Serunya.

"Hah?"

"Cium pipiku." Serunya seraya memiringkan wajahnya membuatmu shock atas permintaan tiba-tibanya.

Kau menelan air ludahmu dengan susah payah lalu berdeham dan mencium pipinya dengan cepat.

Kau melihat Myungho tersenyum jahil lalu menepuk pundak Jun.

Pandanganmu beralih pada Jun yang entah sejak kapan memandangimu.

"Aku akan membalasnya." Tiba-tiba Jun mendekatimu lalu memelukmundari belakang. Nafasnya terasa di tengkukmu, membuatmu bergidik geli.

"Aku akan membalas ciumanmu di pipiku." Bisik Jun di telingamu.

Darahmu berdesir mendengar suara rendahnya lalu menatap Myungho untuk meminta bantuan namun Myungho hanya menyeringai di hadapanmu lalu dengan tiba-tiba ia mengecup pipimu. Belum sempat kau tersadar akan keterkejutanmu Jun mengecup pipi kananmu.

"Apa kau puas hanya dengan ciuman di pipi?" Tanya Jun saat ia berada di hadapanmu.

Kau membelalakan matamu mendengar perkataan yang sama dengan perkataanmu diucapkan oleh Jun.

"Hyung, jangan menggodanya. (Y/n) itu punyaku." Seru Myungho seraya memelukmu dengan erat. Kau merasa kaku berada dalam pelukan Myungho.

"(Y/n) bukan milikmu, dia milikku!" Seru Jun seraya menarik tanganmu hingga kau masuk ke dalam pelukannya.

Tak lama kemudian kau sudah berada di tengah-tengah keduanya dengan tangan kananmu di tarik oleh Jun dan tangan kirimu di tarik oleh Myungho hingga seluruh orang yang ada di sekitar kalian memperhatikanmu.

Karena kau malu, kau segera menarik kedua tanganmu hingga terlepas dari mereka berdua.

"Aku adalah milikku sendiri!" Serumu seraya berjalan cepat meninggalkan mereka.

"(Y/n) tunggu!" Kau mendengar seruan Myungho.

"(Y/n)-ya!" Bersamaan dengan teriakan mereka berdua kau mendengar derap kaki mengejarmu dari belakang hingga kau harus berlari dan bersembunyi dari mereka berdua, dengan harapan agar jantungmu dapat kembali berdegup seperti semula.

♡♡♡♡♡♡

Maaf kalau Imaginenya kurang greget...
Aku ngetik ini sambil duduk dengerin seminar jadi.... fokusnya terbagi dua 😅
Vomment jangan lupa ya.. 😗😗

Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang