For Indonesian Carat Only!
Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^
Highest Rank:
#1 In Search Seventeen Imagine
161030 ♡ #3 In Random
170110 ♡ #11 In Fanfiction
All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...
Kau menutup matamu ketika angin kencang menerpa wajahmu dan membuat rambutmu seketika berantakan.
"Pfft.."
Kau menoleh ke arah datangnya suara dan menatapnya datar. Kau segera merapihkan rambutmu lalu berjalan melewati orang tersebut.
Orang tersebut adalah Myungho, salah satu orang yang sudah berulang kali menembakmu namun kau tidak pernah memberikannya jawaban. Kenapa? Karna dia adalah atasanmu di tempat kerja kalian dan tentu saja ada larangan dilarang berkencan diantara para karyawan. Walaupun kau juga menyukai Myungho, kau tidsk bisa membalas perasaannya. Tidak sampai kau menemukan perusahaan baru setelah masa pelatihanmu berakhir.
Tanpa diragukan lagi, Myungho langsung mengikutimu dari belakang. Ia bahkan terus berjalan dibelakangmu hingga kau sampai di depan pintu apartemenmu.
"Myungho-ya, sampai kapan kau akan terus mengikutiku?"
Ia tak menjawab melainkan berjalan ke hadapanmu. "Tentu saja sampai kau memberikan jawaban atas pernyataan cintaku."
Tanpa kau duga-duga, Myungho membuka pintu apartemenmu dan berjalan masuk. Kau menutup matamu rapat-rapat sebelum menghela nafas seraya berjalan mengikutinya.
Tak perlu ditanya lagi, kau dan Myungho sudah berteman sejak lama sehingga kau tidak perlu bersusah payah untuk merapihkan semua kekacauan di apartemenmu.
Kau langsung menghempaskan diri di sofa ruang tengah dan langsung bersandar sambil menutup kedua matamu sedangkan Myungho menghilang ke dalam dapur dan kau sempat melihat dirinya dengan gelas di tangannya.
Ia lalu berjalan menghampirimu dan duduk di sampingmu. "Aku menyukaimu."
"Hm." Jawabmu dengan mata masih tertutup.
Kau mendengar Myungho meletakan gelasnya di atas meja lalu kau merasakan dirinya bergerak sebelum merasakan sesuatu yang berat menimpa pahamu. Spontan saja kau membuka matamu dan menemukan dirinya sedang berbaring dengan pahamu dijadikan bantalan olehnya.
"Myungho, kau tahu kita tidak bisa pacaran bukan? Tidak sampai masa pelatihanku selesai dan pergi dari perusahaan itu." Ujarmu seraya memainkan rambutnya.
"Kita bisa menjalin hubungan secara diam-diam bukan?"
Kau menggelengkan kepalamu. "Aku rasa tidak."
"Karna kau tidak dapat berpura-pura?"
"Ung..."
Myungho membenarkan posisinya sehingga sekarang ia sedikit bangun dengan tubuh bertumpu di lengannya. Ia menatapmu lekat-lekat. "Tentu saja kau bisa."
"Aku tidak bisa Myungho, kau tahu aku tidak bisa berbohong. Jika ada yang mencurigai kita lalu bertanya maka aku akan memberitahukan segalanya dan..."
"Kau akan dikeluarkan sebelum masa pelatihanmu selesai." Lanjut Myungho sambil menghela nafas. "Aku tahu."
Kau menatapnya sebelum menghela nafas panjang.
"Lalu sampai kapan kita akan terus begini?"
"Begini? Memangnya kenapa?"
"Kau tidak keberatan dengan ini?" Ia mengecup bibirmu setelah ia menanyakan hal tersebut.
Pandanganmu terpaku padanya.
"Kau tahu, hubungan tanpa status?"
Kau berdeham lalu membuang muka. "Lalu apa yang harus kita lakukan?"
Myungho mengedikkan bahunyan sebelum meraih wajahmu, membuatmu menatapnya. "Aku tidak keberatan sama sekali selama kau tidak menolak."
Setelah itu ia kembali menciummu, kali ini lebih lama.
Myungho tersenyum saat melihat matamu tertutup bahkan setelah ia menjauh darimu. Ia lalu mencium keningmu sebelum kembali berbaring di atas pahamu.
"3 bulan lagi." Ujarnya sambil menatapmu yang sedang mengipas wajahmu dengan tanganmu.
"Apa?"
"Aku akan terus melakukannya sampai 3 bulan kedepan. Ketika kau sudah mendapatkan sertifikat pelatihan aku tidak akan menunggu lagi. Aku akan memintamu cepat-cepat menerimaku jadi pacarmu lalu melakukan berbagai macam hal selain ciuman sebelum kita akhirnya bertunangan dan menikah."
Kau berusaha keras untuk menyembunyikan wajahmu yang memerah dengan menutupnya dengan telapak tanganmu namun Myungho meraih tanganmu dan menatapmu lekat-lekat.
"Aku serius."
Kau balas menatapnya dengan wajah yang semakin memerah lalu mengangguk kecil.
Myungho menyunggingkan senyum kecil sebelum menutup matanya kembali dan melepaskan tanganmu, kau langsung mengipas-kipas wajahmu kembali dengan tanganmu.
'3 bulan? Melakukan hal yang lebih? Apa aku tidak salah dengar?' Batinmu dalam hati. 'Aku bisa gila jika ia melakukan hal lain selain ciuman.'
Kau melirik ke arah Myungho yang tertidur di pangkuanmu sebelum menutup matamu sambil memikirkan perkataan Myungho.
♡♡♡♡
Done! Maaf kalau kurang memuaskan...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.