Requested by ZulfiraPutri
Kau baru saja keluar dari kamarmu saat kau merasakan sebuah tangan melingkar di pinggangmu.
"Akhirnya kau bangun juga." Suara itu terdengar halus di telingamu.
"Kapan kau datang?" Tanyamu menikmati sentuhannya.
"Hum... 30 menit yang lalu."
Kau tersenyum kecil. Kau baru bangun sekitar 10 menit yang lalu dan kau segera mencuci wajahmu dan menyikat gigimu. Kau terbangun karena mendengar suara Jeonghan yang entah berbicara dengan siapa.
"(Y/n)."
"Hm?" Kau menoleh sedikit ke arah Jeonghan yang masih memelukmu dari belakang.
"Aku sangat merindukanmu."
Kau melepaskan pelukannya darimu lalu berbalik menghadapnya. "Aku juga." Balasmu seraya tersenyum lembut.
Beberapa hari terakhir ini Jeonghan memang sangat sibuk dengan berbagai macam kegiatan sehingga kalian tak sempat bertemu.
"Bagaimana keadaan anggota lain?" Tanyamu seraya berjalan menuju dapur.
Jeonghan mengikutimu lalu menyandarkan tubuhnya di samping kulkas. "Tentu saja baik."
Kau pun tersenyum seraya menatapnya. "Kau?"
Jeonghan meraih pinggangmu dan menarikmu ke pelukannya.
"Tentu saja baik."
Kau menatap wajah Jeonghan baik-baik. Betapa kau merindukan wajah itu.
Perlahan Jeonghan mendekatkan wajahnya padamu. Saat ia berhenti tepat beberapa cm di depan wajahmu, kau meraih wajahnya dan menciumnya.
"Hum, seseorang menjadi tak sabaran." Ledek Jeonghan saat kau melepaskan wajahnya.
Pipimu memerah saat menyadari apa yang baru saja kau lakukan.
"Dan aku menyukainya." Seru Jeonghan sebelum kembali menciummu.
Lama kalian berciuman, menebus waktu tanpa kehadiran satu sama lain.
Tiba-tiba saja suara handphone Jeonghan terdengar nyaring sehingga kalian menjauh. Jeonghan meminta maaf lalu segera mengangkat teleponnya di ruang tengah.
Tak lama kemudian dia kembali dengan raut wajah muram.
"Ada apa?" Tanyamu.
"Seungcheol mengajak kita makan pagi bersama di restoran dekat sini." Ujarnya seraya menghela nafas.
"Kalau begitu ayo kita pergi." Jawabmu dengan senyuman terukir di wajahmu.
"Tapi kita baru saja bertemu. Aku ingin kita pergi sarapan berdua."
"Setelah sarapan kita bisa menghabiskan waktu bersama bukan? Masih ada makan siang dan makan malam." Ujarmu seraya meraih tangan Jeonghan dan memeluknya.
Jeonghan mengerang lalu mengecup keningmu singkat.
"Oke, kita lanjutkan nanti. Kau bersiaplah." Seru Jeonghan dengan senyum kecil.
Kaupun mengangguk dan kalian segera pergi meninggalkan apartemenmu.
♡♡♡♡
Keeeut...
Maaf ya kalau singkat
Comment dan vote for next Imagine

KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...