Requested by WalsaeJeon fadillahannisa17 oshchan moodboosterwoo putmrshaaa
"Hei pecundang, minggir sana!" Kau mengerling ke arah orang yang baru saja bersuara tersebut.
Kau berusaha untuk mengabaikannya dengan cara memakai headphonemu dan memutar lagu dengan volume maksimal.
Kesal karena diabaikan, Wonwoo menggebrak mejamu lalu menarik dagumu dengan kasar. Ia lalu mengambil headphonemu dengan sekali sentak.
"Pecundang ini punya nyali juga ya."
Setelah berkata seperti itu ia melepaskan dagumu dan menjatuhkan headphonemu dengan tatapan mengejek lalu segera pergi meninggalkanmu bersama dengan teman-temannya.
Kau menghela nafas panjang sebelum bangkit dan mengambil headphonemu lalu membersihkan bagian yang kotor sebelum kau memakainya kembali.
Kau berjalan keluar kelasmu tanpa mempedulikan orang lain yang tidak memperhatikanmu sama sekali.
Jujur saja kau telah terbiasa dengan situasi seperti ini, selain karna kau perempuan tak kasat mata kau juga tidak suka bersosialisasi. Lalu bagaimana kau bisa di bully? 5 bulan yang lalu kau secara tak sengaja melihat Wonwoo yang terjatuh di halaman sekolahmu akibat berlari-lari bersama teman-temannya.
Pada saat itu kau berusaha untuk membantunya. Namun ia menolak uluran tanganmu sehingga kau mengeluarkan sebuah sapu tangan dan mengusap wajahnya yang kotor. Entah karena malu atau apa keesokan harinya kau mendapati bahwa Wonwoo mulai mendekati dan mengganggumu.
Kau kenal betul sosok Wonwoo yang baik hati karena kau pernah sekelas dengannya selama 1 tahun namun memang benar kau tidak pernah berbicara denganya.
Saat kau berjalan menuruni tangga, kau melihat teman-teman Wonwoo tengah berbicara dengan beberapa siswa perempuan. Kau berusaha mengabaikannya dan terus berjalan tanpa mempedulikannya.
"Hei, bukankah itu perempuan yang sering Wonwoo bully?" Kau mendengar salah seorang perempuan berbicara saat kau berada di samping mereka.
"Iya. Kenapa?"
"He.... Kalau Wonwoo sampai membully seorang perempuan artinya kau benar-benar membencinya bukan?"
Seluruh teman-teman Wonwoo diam membungkan. Tidak ada seorangpun yang menyahuti pertanyaan tersebut.
Tiba-tiba saja kau merasakan sebuah tangan mendorong punggungmu hingga kau kehilangan keseimbanganmu dan kau merasakan tubuhmu melayang sebelum menabrak sesuatu dan jatuh berguling-guling di tangga.
Anehnya kau tidak merasakan sedikitpun rasa sakit. Kau membuka matamu secara perlahan dan menyadari bahwa ada seseorang yang sedang memelukmu.
"Siapa yang mendorongnya barusan?" Kau mendengar suara rendah milik Wonwoo.
Kau berusaha mengatur nafasmu yang tak beraturan karena kaget saat Wonwoo membantumu duduk.
Ia lalu menatap tajam ke arah perempuan-perempuan yang sedang menunduk ketakutan.
"Tenanglah Wonwoo, kami akan mengatasinya. Lebih baik kau bawa (Y/n) ke UKS." Ujar seseorang yang kau kenali bernama Jun.
Wonwoo mengangguk kecil lalu pandangannya beralih padamu yang sedang menatap lantai dengan wajah pucat.
"Kau tak apa-apa?" Tanyanya seraya menyentuh pundakmu lembut.
Kau terlonjak saat merasakan sentuhannya yang lembut lalu mengangguk lemah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...