Seperti biasa kau sedang membuat sebuah karangan bunga sesuai dengan pesanan pelanggan saat pria itu datang dan sedang menggagumi bunga-bunga yang berada di luar toko.
Kau tersenyum kecil sebelum melanjutkan merangkai bunga di hadapanmu.
"Selamat pagi nona (Y/n)." Sapa pria itu saat berada di depanmu.
"Selamat pagi Lee Seokmin-ssi." Jawabmu tanpa mengalihkan pandanganmu dari bunga di hadapanmu.
"Bunga apa itu?" Tanya Seokmin dengan mata berbinar.
"Ini?" Tanyamu seraya mengacungkan setangkai bunga yang sedang kau rangkai. "Ini bunga Gloxinia. Cantik kan?"
Seokmin mengangguk seraya memperhatikan bunga tersebut. "Apa artinya?"
"Cinta pada pandangan pertama." Kau menatap bunga tersebut dengan senyuman di wajahmu.
"Oooh..." Seru Seokmin seraya menatapmu dengan ekspresi yang sangat lembut.
"Ah, bunga apa yang kau cari hari ini Seokmin-ssi?" Tanyamu.
"Bunga yang memiliki arti 'cinta'." Jawab Seokmin masih dengan senyuman di wajahnya.
Kau mengerjabkan matamu berulang kali lalu tersenyum canggung. "Akan kutunjukan."
Seraya berjalan, kau memikirkan banyak hal. Khususnya hal mengenai apakah Seokmin akan menyatakan cinta pada seseorang. Jujur saja kau merasa sedih mengetahui orang yang kau sukai menyukai orang lain.
Kau berhenti dan menunjuk pada wadah berisikan bunga berwarna merah. "Ini adalah bunga Chrysanthemum, umumnya bunga ini di artikan sebagai kebahagiaan, cinta, dan lain-lain. Namun jika warnanya merah maka bunga ini melambangkan cinta."
Seokmin memandangi bunga itu dengan tatapan menilai. "Bunga yang bagus, tapi apakah kau punya rekomendasi lain?"
"Tentu saja ada. Tapi kalau boleh tahu, apakah kau ingin menyatakan cinta pada seseorang?"
Seokmin terdiam untuk sesaat sebelum ia menjawab, "begitulah."
Kau pun mengangguk kecil lalu kembali berjalan untuk menunjukan bunga selanjutnya.
"Mawar?" Tanyamu saat melewati wadah berisikan bunga mawar.
"Tidak! Terlalu biasa." Tolak Seokmin cepat.
Kau pun mengangguk canggung lalu mulai melangkah lagi.
Lalu matamu melihat bunga kesukaanmu dan berlari ke arahnya. Kau berjongkok untuk menunjukan bunga itu pada Seokmin.
Tepat saat kau hendak menunjukannya, mendadak sebuah pemikiran terlintas di benakmu. 'Kenapa kau memilih bunga yang sangat indah untuk Seokmin? Ia akan menyatakan cinta pada wanita lain bukan padamu!'
Kau menggelengkan kepalamu berusaha untuk menghilangkan pemikiran itu lalu menunjukan bunga yang kau pegang pada Seokmin. "Ini bunga kesukaanku. Namanya bunga Pansy."
Seokmin melihat bunga itu dengan mata berbinar dan senyuman lebar terukir di wajahnya. "Benar-benar indah. Apa artinya?"
"Jika kau memberikan bunga Pansy berwarna putih dengan warna ungu di pinggir kelopaknya, dengan kata lain kau ingin mengungkapkan bahwa kau ingin gadis dihadapanmu untuk mengambil kesempatan berkencan denganmu karena kau mempercayainya dengan segenap perasaanmu." Jawabmu dengan tatapan mata menerawang.
Saat kau menatap Seokmin, ia tengah menatapmu dengan tatapan yang lembut.
"Seokmin?" Panggilmu.
Seokmin segera tersenyum kecil. "Aku ambil bunga ini. Tolong rangkai 50 tangkai bunga ini." Pesannya.
Kau segera mengangguk, kau mengambil 50 tangkai bunga Pansy dan mulai merangkainya. Tak sampai 30 menit kau sudah menyelesaikan rangkaian bunga itu dan menyerahkannya pada Seokmin.
Sebelum Seokmin pergi, kau sempat mengucapkan, "Semoga sukses dengan pernyataan cintamu." Setelah itu kau kembali menekuni pekerjaanmu hingga pelanggan yang memesan bunga mengambil pesananya dan kau menutup toko bungamu.
"Kurasa hari ini aku telah patah hati." Gumammu seraya mengunci pintu tokomu.
"(Y/n)." Kau tersentak dan segera melihat ke sampingmu tepat ke arah Seokmin sedang berdiri.
"Lee Seokmin? Sedang apa kau di sini?"
"Menunggumu selesai bekerja." Jawabnya dengan senyuman khas di wajahnya.
"Hah?"
"Um..." Untuk beberapa alasan Seokmin terlihat canggung. Kau pun menunggu Seokmin untuk melanjutkan perkataannya. "Aku mencintaimu. Maukah kau menjadi pacarku?"
Kau membelalakan matamu tak percaya. Seokmin menyatakan cinta padamu! Sesaat kemudian dia menyodorkan rangkaian bunga Pansy yang tadi kau rangkai di hadapanmu.
"Kau tahu arti bunga ini kan?" Tanya Seokmin tanpa memandangmu.
"Seokmin-ssi.."
"Aku mencintaimu. Bagaimana denganmu?"
Kau merasakan matamu mulai panas. Sebulir air mata telah meluncur menuruni pipi tembamu.
"Seokmin-ssi..." Kau mengambil bunga tersebut dari tangannya. "Tentu saja aku mau."
Mendengar perkataanmu Seokmin segera menghambur ke arahmu dan memelukmu dengan erat. Ia bahkan mengecup bibirmu singkat. "Terima kasih!"
Air matamu masih mengalir tapi senyuman terukir diwajahmu. "Akhirnya aku, Lee Seokmin, menjadi pacar seorang (Y/n) setelah perasaanku bertepuk sebelah tangan selama 2 tahun!"
"2 tahun?" Ujarmu tak percaya.
Seokmin tak menjawab melainkan menciumu. "Aku mencintaimu selama 2 tahun! Terima kasih karna telah menerima cintaku."
Kaupun tersenyum bahagia mendengarnya.
"Nah, sekarang lebih baik aku mengantarmu pulang sebelum lebih banyak orang menonton kita."
Sontak kau melihat ke sekelilingmu dan menyadari bahwa sedari tadi banyak orang memperhatikan kalian berdua.
Seokmin segera menarikmu pergi seraya tertawa dan mau tak mau kau pun ikut tertawa bersamanya.
Pansy pemberian Seokminpun kau genggam dengan erat sebagai bukti cintanya padamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine [END]
FanfictionFor Indonesian Carat Only! Don't forget to check Seventeen Imagine Season 2 ^^ Highest Rank: #1 In Search Seventeen Imagine 161030 ♡ #3 In Random 170110 ♡ #11 In Fanfiction All the pict I used're not mine! I save it from Seventeen Masternim twitter...