22. Seungcheol

22.6K 1.8K 41
                                    

Requested by Chi0465

Hari ini benar-benar hari yang buruk. Kenapa? Bayangkan saja hari ini kau ketinggalan bus, melewatkan makan siang karena kau harus merevisi pekerjaan teman satu timmu, terjatuh saat turun tangga, dan sekarang kau sedang berjalan di tengah-tengah hujan. Sebenarnya yang terburuk dari semua itu adalah kau tidak sengaja melihat pacarmu, Choi Seungcheol, bersama seorang wanita, yang kau kenali sebagai rekan kerjanya, sedang menerobos hujan dengan jas miliknya. Sebenarnya kau dan Seungcheol sudah berjanji akan makan malam bersama tapi dan kau dalam perjalan menuju tempat janjian, tapi saat melihatnya dengan wanita lain kau mengurungkan niatmu dan berbalik.

Di sinilah kau sekarang, berada di taman yang sepi, gelap, dan dingin dengan keadaan basah kuyup. Kau bahkan tidak ingin pulang ke rumah dengan taxi ataupun bis seperti biasa. Sekelebat pikiran terlintas di benakmu dan kau merasa kekesalan memuncak. Kau mengingat seluruh kejadian buruk yang menimpamu hari ini dan kau benar-benar ingin menyalurkannya pada sesuatu sehingga kau melempar tasmu ke bangku taman lalu mengacak-acak rambutmu denga frustasi.

Saat kau sedang mengacak-acak rambutmu sebuah tangan kekar menghentikan pergerakan tanganmu. Kau mendongak untuk melihat siapa orang yang berani menghampirimu di taman yang sepi dalam keadaan hujan deras.

"Kau ini benar-benar!" Teriak orang tersebut. Kau membelalakan matamu terkejut. Pertama, kau terkejut karena teriakan orang tersebut. Kedua, kau terkejut karena Seungcheol dapat menemukanmu. Ketiga, kau terkejut karena dia segera membopongmu setelah sebelumnya mengambil tasmu dan menaikanmu ke dalam mobilnya.

Di dalam mobil kalian berdua sama-sama diam dan Seungcheol mengemudikan mobilnya dengan kecepatan super tinggi. Kaupun tak berniat untuk memulai pembicaraan hingga kalian sampai di rumah Seungcheol.

Kau mengikuti Seungcheol yang turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya tanpa berbicara apapun. Saat kau masuk Seungcheol sudah menghilang dan kaupun hanya diam mematung tepat di depan pintu kamarnya. Tak lama kemudian kau melihat Seungcheol keluar dari kamar tersebut dengan pakaian bersih dan kering. Lalu ia mentodorkan kaos putih miliknya padamu. Kau menerima pakaian tersebut lalu Seungcheol mendorongmu masuk ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

"Mandilah." Ujarnya dengan suara rendah. Kau tahu benar bahwa ia masih marah padamu padahal seharusnya kaulah yang marah padanya. Tanpa buang waktu lagi kau segera mandi dan mengganti pakaianmu lalu keluar dari kamar mandi.

Kau menemukan Seungcheol sedang duduk di pinggir kasur seraya menatapmu. Kaupun segera duduk di sofa kecil yang ada di kamarnya.

"Apa yang kau lakukan di tengah hujan? SENDIRIAN?" Seungcheol memulai pembicaraan. Matanya menatap tajam ke arahmu.

Kau mengalihkan pandanganmu ke arah lain tanpa berniat menjawab.

Kau mendengar Seungcheol menghela nafas panjang lalu kau melihatnya mendekatimu dari ekor matamu.

"(Y/n), jawab aku. Aku benar-benar khawatir padamu." Suaranya mulai melembut dan tangannya menggapai wajahmu dan membuatmu menatapnya.

Kau masih tidak mau menjawabnya hingga ia memelukmu dengan erat.

"(Y/n), jawab aku. Kumohon! Apa kau sadar sejak tadi kau menggigil? Kau benar-benar membuatku cemas!" Kaupun menyadari bahwa sejak tadi kau masih merasa kedinginan dan tubuh Seungcheolah yang menghangatkanmu saat ini.

Akhirnya kau menyerah. "Aku hanya.... ingin melepaskan bebanku dan mendinginkan kepalaku." Jawabmu pelan.

Seungcheol melepaskan pelukannya dan menatapmu lekat-lekat. "Kau bisa ceritakan apapun padaku. Kau tahu bagaimana paniknya aku saat aku tidak menemukanmu di tempat kita janjian bahkan setelah 2 jam menunggu? Kau bahkan tidak menjawab panggilanku! Kau tahu bagaimana frustas......"

"Kalau begitu kau seharusnya tidak menerobos hujan dengan sekertarismu!" Potongmu cepat.

Seungcheol menatapmu tak percaya. "Kau... melihatnya?"

Kau tidak menjawab apa-apa melainkan mendorongnya dan ka segera bangkit meninggalkannya. Dia sama sekali tidak berniat untuk memberikan alasan padamu dan kau benar-benar merasa sakit hati karenanya.

Kau berusaha menahan tangismu namun gagal. Kau mulai terisak saat kau keluar dari kamar Seungcheol. Kau menangis dan menangis hingga tangan Seungcheol memelukmu dari belakang dengan sangat lembut. Awalnya kau berusaha untuk memberontak namun tenaga Seungcheol menahanmu.

Kaupun berbalik menghadapnya dan memukul dadanya berulang kali sambil menangis. "Maafkan aku. Akan kujelaskan semuanya. Kumohon berhenti menangis. Kau bahkan tidak pantas untuk menangis."

Seungcheol tetap memelukmu hingga kau sudah cukup tenang. Ia membopongmu kembali ke kamarnya dan membaringkanmu di ranjangnya lalu menyelimutimu.

Ia duduk di sebelahmu yang masih mengatur nafasmu yang tidak beraturan. Ia lalu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi seraya merangkulmu dalam pelukannya. Ia mengatakan bahwa ia dan sekertarisnya baru saja mengantar klien penting dan saat sedang berjalan kembali ke kantor hujan turun dan terjadilah hal yang kau lihat tadi sore. Mendengar penjelasan Seungcheol kaupun kembali menangis, menyesali apa yang telah kau perbuat padanya bahkan kau menceritakan seluruh kejadian buruk yang kau alami hari itu sambil menangis.

Seungcheol dengan sabar dan lembut mencoba menenangkanmu kembali. Ia bahkan mengecup keningmu saat kau memeluknya seraya meminta maaf.

"Aku benar-benar minta maaf Seungcheol." Ujarmu untuk yang ke sekian kalinya, masih terisak.

"Aku tahu. Sekarang kau hangatkan tubuhmu dulu dan aku akan membuatkan bubur untukmu. Sepertinya kau agak demam." Jawab Seungcheol seraya mengusap rambutmu.

Kau tersenyum lemah lalu mengangguk kecil. Seungcheolpun segera melepaskan rangkulannya lalu memastikan bahwa kau berbaring dengan nyaman dan menyelimutimu.

Tepat saat ia hendak meninggalkanmu, kau mengucapkan, "I love you Choi Seungcheol. Maaf karna aku telah merepotkanmu."

Ia segera menunduk untuk mencium bibimu dengab lembut. Kau merasakan hangatnya bibir Seungcheol di bibirmu untuk sesaat.

"Aku juga mencintaimu. Semoga dengan ciuman itu kau merasa lebih hangat dan cepatlah sembuh agar aku bisa melakukan sesuatu yang lebih lagi." Ia tersenyum jahil lalu meninggalkanmu yang sekarang merasakan panas dari puncak kepalamu hingga ujung kaki akibat perbuatan dan perkataannya

♡♡♡♡

Gimana?? Suka?
Maaf ya karna hujan aku jdi merasa sedih dan jadilah Imaginennya seperti ini :')
Biarin ya? Sekali" galau dikit
Wkwkwk
Next?? Mingyu & Jihoon..
Ditunggu aja bsk 😁
Vomment jngn lupa 😉😉

Ditunggu aja bsk 😁Vomment jngn lupa 😉😉

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seventeen Imagine [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang